Bekisar Merah & Belantik - Ahmad Tohari

7.5K 231 22
                                    

Judul : Bekisar Merah
Penulis : Ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Rating : Dewasa

***

Novel ini sukses men-kruwes-kruwes hati saya. Ahmad Tohari ini ceritanya selalu tentang orang-orang kecil. Bikin empati tuh terasah mulu. Bukan karena kesusahan atau kesederhanaan hidupnya. Justru karena cara mereka berserah diri dan keterbelakangan informasi yang mereka dapat. Tokoh cowok-cowoknya juga selalu adorable. Dari jamannya Rasus di Ronggeng Dukuh Paruk, sampai Kanjat di Bekisar Merah. Bahasa Ahmad Tohari termasuk mudah dipahami. Sederhana tapi ngena.

Bekisar Merah ini berkisah tentang Lasi yang peranakan Indo-Jepang, sering dijadikan bulan-bulanan kampungnya. Katanya ibunya diperkosa sama tentara Jepang. Gambaran tipikal masyarakat desa kecil banget, gosip nyebar dengan mudahnya. Padahal kenyataannya nggak kayak begitu. Lasi menikah dengan Darsa, udah lah dia belajar ikhlas waktu suaminya jatuh waktu panen nira kelapa, lumpuh pun dengan sabar diurus Lasi, eh.. dikhianati juga. Kabur lah Lasi dengan truk gula ke Jakarta. Di Jakarta, Lasi dinikahi oleh om-om kaya, Handarbeni. Meski bergelimang harta, hidupnya nggak bahagia. Sampai sakit hatinya nggak terobati lagi waktu Handarbeni menceraikan Lasi begitu saja dan menyerahkan Lasi ke 'belantik' lainnya, Bambung. Lasi nggak mau. Kali ini Lasi melawan. Ia kembali ke Karangsoga--kampungnya--kemudian dinikahi oleh Kanjat, yang memang cintanya sejak kecil dulu. Ketika akhirnya mereka ditangkap oleh anak buah Bambung, Lasi yang 'dikurung' dalam 'sangkar' Bambung, ternyata sedang hamil anak Kanjat. Kehamilan itu membawa keberuntungan untuk Lasi, karena Bambung tidak mau menyentuh wanita hamil. Tapi lagi-lagi, Lasi terjebak dalam permainan kalangan atas. Lasi yang cuma lulusan SD, nggak ngerti apa-apa soal politik, jadi ikut terseret karena sepak terjang permainan politik Bambung.

Baca ini saya bisa ngerasain galaunya Lasi, sedihnya Lasi dikhianati oleh banyak orang, sakit hatinya Lasi jadi buah bibir kampung sampai rasanya ingin melarikan diri. Gimana Lasi menemukan sedikit kepercayaan dirinya ketika dia seolah "diterima" oleh orang-orang Jakarta yang melihat bahwa keanehan wajahnya adalah sesuatu yang dianggap eksotis di kota besar. Tapi meski bergelimang harta, toh Lasi ini hanya 'bekisar merah' yang dipiara dalam sangkar madu. Hidupnya tidak bahagia. Baca Bekisar Merah -pun saya jadi sadar, puncaknya mencintai seseorang itu adalah ketika kita benar-benar ada serpihan diri mereka dalam tubuh kita. Kayak Lasi yang sempat wondering, kenapa dulu dia nggak berhasil punya anak dari Darsa dan Handarbeni, padahal dengan Darsa dia memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk Darsa, tapi entah mengapa Tuhan takdirkan Lasi keguguran saat itu. Dengan Handarbeni, meski raganya untuk Handarbeni, tetapi jiwanya tidak menginginkan ada serpihan diri Handarbeni dalam diri Lasi. Sedangkan dengan Kanjat, Lasi sungguh-sungguh memberikan jiwa dan raganya sepenuhnya, setulusnya pada Kanjat. Bagian itu benar-benar bikin kadar hopeless romantic saya meningkat secara mendadak hahahaha.

Kalau dibilang ringan, novel ini nggak ringan banget sih. Tapi dibilang berat juga nggak. Buat yang sudah terbiasa menikmati sastra pasti bilang novel ini nggak berat. Tapi mungkin untuk yang biasa menikmati teenlit atau chicklit ringan akan merasa agak berat. But it's worth to read. Karya-karya Ahmad Tohari selalu sukses menggugah batin saya (padahal baru baca ini sama Ronggeng Dukuh Paruk setengah sih :p).

***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 12, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bookmarks (Review)Where stories live. Discover now