part 2

1.6K 165 18
                                    

"Jimin, jimin, jimin, jimin, jimin, Park Jimin, kau tau kenapa aku memanggilmu keruang guru?" Kim ssaem menatap jimin dengan serius serta mengetukkan bolpoin yang dipegang oleh lelaki paruh baya itu kemeja kayu didepannya hingga menghasilkan bunyi 'tuk' berkali-kali.

"Emm, agar aku datang kesini, kan, kim seongsaenim?" Mendengar jawaban tersebut kim ssaem hanya bisa mengusak rambutnya frustasi melihat tingkah muridnya itu. "Park Jimin! Aku tak tau kau itu terlalu polos atau memang bodoh, tapi yang pasti itu bukan alasanku memanggilmu."

"Lalu kim seongsaenim memanggilku karna.... karna... ah.. karna ingin meminta bantuanku? Aku akan ban-" 'brak' kim ssaem yang habis kesabarannya mengebrak meja sedikit keras, "saya memanggilmu karna.. Ni.Lai.Mu, nilaimu tak ada perubahan sejak tahun lalu, aku takut jika kau harus mengulang pelajaran lagi saat libur akhir semester"

Jimin membelalakkan matanya, dia masih mengingat saat dimana dia mengulang pelajaran tahun lalu karna banyak nilainya yang tak tuntas, teman-temannya selalu mengajaknya bermain, tapi karna kelas tambahan bodoh itu dia hanya bisa berkutat dengan buku sembari mengeluh terus-menerus.

"Ah, andwaeeyoo seongsaenim, aku tak mauuuuu" jimin mempoutkan bibirnya sembari memelaskan wajahnya kearah gurunya, " huftt, karna itu aku menyuruh salah satu dari seniormu untuk mengajarimu SEMUANYA" "apa maksud ssaem seniorku akan menjadi tutorku?"

Click.

"Annyeonghaseyo, Kim seongsaenim" seorang namja berdiri disebelah jimin lalu membungkuk kearah kim Ssaem. Jimin mengangakan mulutnya melihat namja itu.

"Ah, ini dia. Senior yang kubicarakan tadi dia adalah-"

"Mint yooni? Minteu minteu? Mini yoomi?" Jimin menunjuk namja itu sembari mengingat nama namja di sebelahnya. Dan namja itu hanya tersenyum geli mendengar namanya yang berubah.

"Min-Yoon-Gi, bukan mini yoomi, kau Park Jimin?" Jimin mengangguk dengan semangat saat namanya disebut,"apakah dia yang akan kuberikan pengajaran?" Yoongi menatap Kim ssaem.

"Hmm, " Kim ssaem tersenyum kepada yoongi "kuharap kau jisa merubah nilainya, aku tak tau lagi harus bagaimana dengan anak ini"

"Percayakan padaku seongsaenim, dia akan berhasil melewati ujian akhir semester dalam 3 bulan ini" yoongi menggosok pundak jimin , dan tersenyum pada Kim ssaem meyakinkannya.

"Baiklah, Min yoongi. Jimin kupercayakan padamu, kau bisa membuat perjanjian dengannya." Yoongi pun pamit kepada kim ssaem lalu menarik tangan jimin kearah perpustakaan dengan gentle .

Sesampainya di perpustakaan dia mendudukkan dirinya dan jimin di dekat deretan rak buku sejarah yang sepi karna pelajaran sejarah yang sepi peminat.

"Nah, park jimin, aku akan membuat nilai-nilaimu naik asal kau mau mendengarkanku, aku akan membuat beberapa perjanjian yang harus kau turuti, tak ada pertanyaan, aku tak suka jika perkataanku dibantah" jimin sekali lagi mempoutkan bibirnya lalu mendesahkan nafasnya kasar.

"Aish, harusnya aku menolak kau menjadi tutorku tadi" yoongi mengerutkan keningnya mendengar perkataan jimin. "Wae?"

"Namjoon hyung tak akan suka melihatku dekat denganmu" kini jimin menjatuhkan kepalanya pada meja, dahinya mencium meja tersebut dan lengannya tergantung kebawah meja.

"Kim Namjoon? Apa alasannya dia tak suka kau dekat denganku?" Yoongi makin mengerutkan keningnya hingga menciptakan perempatan didahi putih miliknya, terutama saat mendengar nama namjoon.

Jimin menegakkan kembali tubuhnya lalu menatap kearah yoongi "Dia bilang kau brengsek, dia bilang seperti ini ' he's an introvert outside, but he's completely a jerk inside' 'jangan pernah berfikir untuk mendekatinya'" jimin memperdalam suaranya berusaha mengimitasi suara namjoon yang berat.

Yoongi terkekeh melihat kelakuan jimin, lalu mengusak rambut jimin pelan "ck, jangan dengarkan dia, aku tak akan menjadi brengsek kepada orang seimut dirimu"

Jimin membulatkan mulutnya lalu mengangguk.

"Datang kerumahku jam 8 malam, jika kau mau kau bisa menginap dirumahku, ini alamat rumahku" yoongi menulis alamat rumahnya beserta nomer handphonenya kesebuah sobekan kertas yang dia temukan di kolong meja, lalu menyodorkannya ke arah jimin.

"Gangnam? Kau pasti kaya ya, sunbae?"

"Jangan panggil aku sunbae, panggil hyung saja"

"Ne, sun- emm hyung" jimin menggaruk kepalanya canggung, karna dia jarang sekali memanggil orang lain hyung kecuali pada jin dan namjoon.

"Okay, see ya later, kid" yoongi mencium pipi jimin lalu berjalan keluar perpustakaan.

Sedangkan jimin? Dia hanya tersenyum polos dan melambaikan tangannya seperti anak kecil kearah yoongi.

'Kurasa 3 bulan kedepan akan ada banyak hiburan untukku'

------------

Bagaimana cyin?
Apa bagus?

My Sunbae || Very Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang