Part 8 - Plan

299 46 11
                                    

Sepi. Itu kata yang bisa mendeskripsikan keadaan rumah saat ini.

Bukan karena rumah ini tidak berpenghuni atau letak nya yang jauh dari kota, seperti cerita di beberapa film horror.

Rumah ini terasa sangat sepi. Karena ketidak adaan dua orang yang sangat penting di hidupku saat ini.

Seperti yang kalian tau. Ayah dan kak Leo pergi ke Indonesia untuk-

Ya, kalian pasti tau untuk apa.

Tiba-tiba saja terdengar alunan musik yang berasal dari handphone yang ada di sebelahku.

Unknown. Itu nama yang tertera pada layar benda tipis berwarna putih itu.

"Hallo," ucapku setelah menggeser tombol berwarna hijau pada handphoneku.

"Kau di mana? Mr. Edwin mencarimu."
Suara khas lelaki dari seberang sana.

"Maaf, apa aku mengenalmu?"

"Ya, aku orang yang menarikmu ke dalam kerumunan, di depan papan informasi beberapa waktu yang lalu,"

"Carlen? kau mendapat nomorku dari mana?"

"Sudah itu tidak penting. Yang terpenting adalah, Mr. Edwin mencarimu dari tadi."

"Mr. Edwin mencariku?" aku mengerutkan dahiku.

"Datang ke sekolah secepatnya."

"Oke!"

Aku memasukkan benda tipis yang berwarna putih itu ke dalam tasku. Dan tentu saja bergegas pergi melaksanakan perintah yang di berikan Carlen kepadaku.

**********


Dengan setengah berlari aku menuju ruangan Mr. Edwin.

Tok tok tok

"Masuk," samar-samar terdengar suara dari balik pintu yang aku ketuk.

Merasa sudah di izinkan untuk masuk aku membuka kenop pintu tersebut.

"Alysa kau sudah datang. Ayo duduk, ada yang ingin saya bicarakan dengan kalian," Mr. Edwin menunjuk salah satu kursi di depan mejanya. Karena yang satunya telah di duduki oleh orang lain.

Aku menduduki kursi yang di tunjuk oleh Mr. Edwin tadi. Dan sekarang aku tau siapa yang ada di sampingku.

Carlen.

Dia menoleh ke arahku, "Hi," sapanya yang kubalas dengan senyuman.

"Ekhem, jadi begini. Saya menyuruh kalian datang ke sekolah hari ini, untuk memberi kalian tugas." Mr. Edwin membuka suara.

Apa?! Yang benar saja, bahkan sekarang sudah memasuki hari libur akhir semester, dan tentunya sebentar lagi akan ada libur natal dan tahun baru.

"Ya, saya tau kalian sudah memasuki libur panjang. Tapi tugas ini tidak sulit, saya hanya meminta kalian untuk melakukan bakti sosial di salah satu panti asuhan. Kalian boleh mengajak beberapa teman untuk membantu. Disana kalian akan menginap satu malam. Dan soal dana, sudah di sediakan oleh pihak sekolah." Ujar nya dengan panjang kali lebar.

"Tapi, kapan acaranya Sir?" Suara Carlen yang membuatku menoleh ke arahnya sekilas dan kembali memusatkan perhatianku kearah orang yang berada di depanku.

"Acaranya akan di adakan pada hari kamis minggu ini," Mr. Edwin memandangku dan Carlen secara bergantian.

"Weel, kalian juga tidak usah khawatir. Beberapa guru juga akan ikut dengan kalian ke acara bakti sosial itu. Dan, ya termasuk saya juga,"

Sadness Isn't The EndМесто, где живут истории. Откройте их для себя