Prolog

329 81 31
                                    

"Nah, udah nyampe," ujar Raihan.

"Makasih kakak tersayang."

"Iya. Yakin lo gak mau gue anterin ke ruang kepala sekolah?"

Annesa menggelengkan kepala semangat.

Raihan Verrol adalah kakak satu-satunya. Selain otaknya yang cerdas, paras dan fisiknya Annesa akui sangat sempurna. Tapi sifat badboy-nya yang membuat dia mengerti.

Tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini.

"Inget, jaga diri baik-baik. Jangan sampai ada yang-"

"Jangan sampai ada yang lecet. Iya ngerti gue."

"Nah, mulai deh tengilnya keluar," ujar Raihan yang tangannya berhasil menoyor kepala Annesa, yang membuat dia meringis.

"Alay lo ah. Sana cepet, sekolah baru lo nunggu tuh."

Gadis itu mencium pipi kiri kakaknya, "Gue pergi dulu ya."

Annesa pun keluar dari mobil Kak Raihan, dan disinilah dia.

SMA Pelita Jaya. Disebuah kota yang tidak terbayangkan akan tinggal di dalamnya 'lagi'.

Dengan berat hati dia melangkah masuk ke dalam sekolah yang berada didepannya.

Namun sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya. Karena dia berhasil tersungkur karena seseorang yang menabraknya dari belakang.

"Heh lo! Mata lo disimpen dimana?!"

"Sorry-sorry," panik cowok itu seperti orang yang dikejar massa.

Dengan cepat Annesa berdiri dan memeriksa apa ada yang terluka. Dia menghela napas beratnya, bersyukur karena tidak ada terluka ataupun berdarah.

Tak lama setelah Annesa berdiri, ia sudah tersungkur kembali karena ditabrak oleh segerombol cewek yang histeris meneriaki nama seseorang, "Dino! Dino!"

"HEH CEWEK NORAK! SINI LO!"



---

Annyeong! Ini cerita pertama gue.

Sorry gue masih banyak belajar dalam hal menulis.

Please, ikutin cerita gue yaa

Vote and comment jangan lupa, hihi

Kamshamida^^

AnnesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang