chapter 9

15.3K 910 21
                                    

Sudah sebulan semenjak Suzy mendengar Sehun berteriak emosi karena dirinya yang menghindari namja itu, Suzy masih tetap menghindari Sehun,bersikap seolah kejadian malam itu tak pernah terjadi di depan Sehun,walau terkadang air matanya akan kembali menetes jika dirinya tengah seorang diri, bahkan ketika dirinya bersama Myungsoo Suzy berusaha bersikap seolah dirinya baik baik saja. Berulang kali Sehun mencoba menjelaskan kejadian malam itu  namun Suzy seakan menulikan telinga nya tak ingin mendengar penjelasan Sehun.

Sama seperti sekarang Suzy tengah mempersiapkan sarapan dengan tenang seolah tak memperdulikan Sehun yang tengah berdiri di pintu dapur menatap nya Intens.

Ketika dirinya usai menyiapkan sarapan untuk Sehun tiba tiba Suzy berlari tergesa menuju toilet,melewati Sehun yang tersentak kaget melihat Suzy yang berlari tergesa,begitu tiba di toilet Suzy langsung memuntahkan segala isi perutnya, entahlah akhir akhir ini Suzy merasa dirinya begitu lemah,sering mual juga.

DEG

Jantung Suzy serasa di remas begitu menyadari tanda tanda yang di alami nya. Suzy juga baru menyadari jika bulan ini dia belum mendapatkan tamu bulanan nya, Suzy berjalan pelan dari toilet begitu mendongakkan kepala nya di lihatnya Sehun yang tengah memandangnya cemas.

"Gwenchana?" Ujar Sehun cemas begitu melihat wajah Suzy yang pucat.

"Gwenchana tuan muda" ujar Suzy pelan menundukkan kepalanya seraya meremas kemeja nya takut.

"Kau yakin,wajahmu pucat ,lebih baik kau tak usah ke kampus hari ini,istirahat saja dirumah" ujar Sehun datar namun matanya masih memandang Suzy cemas.

"Animida tuan muda, saya tak apa apa" ujar Suzy kemudian beranjak ke kamarnya kembali.

Sedangkan Sehun hanya menghela nafas nya.

"Kenapa kau begitu keras kepala Ji" ucap Sehun pelan kemudian kembali kedapur melanjutkan sarapan nya.

***

Suzy memandang gedung rumah sakit yang di datangi nya dengan perasaan yang tak menentu, 'bagaimana jika dugaan ku benar' batin Suzy panik.

Begitu tiba diruangan yang di tujunya dengan gemetar Suzy mencoba membuka pintu tersebut.

"Selamat pagi Ny.Bae ada yang bisa saya bantu" sambut seorang dokter wanita begitu Suzy memasuki ruangan.

suzy menganggukkan kepala nya gugup kemudian mendudukkan dirinya di hadapan Dokter tersebut.

"Uisa saya ingin memastikan sesuatu" ucap Suzy gugup.

Dokter itu tersenyum paham, kemudian mengajak Suzy kesebuah ranjang yang berada diruangan tersebut.

"Mari Ny.Bae" ujar Dokter itu kepada Suzy.

Suzy mengikuti nya dengan jemari bertaut cemas.

---

Suzy keluar dari ruangan dengan wajah pucat seputih kapas,tangan nya bergetar,air matanya mengalir dengan deras begitu mengingat kembali ucapan dokter di dalam ruangan yang baru saja di masukinya.

"Chukae Ny.Bae, anda tengah mengandung,usia kandungan anda sekitar 3 minggu" ujar dokter itu tersenyum lembut.

Deg Deg Deg

"Me..ngandung dok" tanya Suzy gugup.

"Ne sekali lagi selamat Ny.Bae"
'Eotokhe umma' batin Suzy terisak.

Suzy mengelus perutnya yang masih datar lembut,disini ada nyawa lain yang dibawanya.

'Aegi bantu umma' lirih Suzy pelan.

My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang