Chapter 4

848 93 0
                                    

Yuki merasa bingung, apakah dia yakin? Sekarang Yuki berdiri di depan since eleven 1, yah itu merupakan kelas Stefan, entah apa yang dipikiran Yuki sehingga dia berniat untuk mencari Stefan.

"Hei, apa yang membawa mu untuk kesini?" tanya Nina mengagetkan Yuki, SE one and SE two memang tidak akur, jadi aneh jika Yuki sengaja datang ke kelasnya

"Hm..e..e" Yuki bingung mau jawab apa

"Kau ini kenapa?" tanya Nina bingung

"Aku pergi dulu, sampai jumpa" kata Yuki berlari

"Kenapa dia aneh sekali" kata Nina bingung

***
Yuki benar-benar bodoh, lihat saja, untuk apa dia mencari Stefan, dia semakin bertingkah Konyol saja.

"Kenapa kau bodoh sekali Yuki!" teriak Yuki memukul-mukul kepalanya

"Memukul kepala tidak membuat mu menjadi pintar" kata seseorang dingin.

Yuki menengok ke sumber suara, ternyata Stefan sedang berdiri di pojok atap sekolah.

"Hei, kau mengikutiku ya?!" teriak Yuki menyelidik, Stefan mendekati Yuki dan menatap tajam Yuki

"Hei, kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Yuki sedikit gugup, Stefan mendekat, Yuki mundur

"Hei, apa yang kau lakukan?" tanya Yuki was-was, stefan semakin mendekat, dan Yuki semakin mundur

"Hei?!" teriak Yuki kesal, stefan berhenti. Jantung Yuki berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Kenapa mendadak aku gugup seperti ini" batin Yuki gusar, Stefan mendekatkan wajahnya, lalu membisikan sesuatu

"Di belakang mu" kata stefan dingin. Yuki menoleh kebelakang

"Aghh!" Yuki berteriak, sekarang Yuki berdiri di pinggir atap dan terpeleset, Stefan menarik tangan Yuki. Yuki kini berada di pelukan Stefan, mereka bisa merasakan detak jantung masing-masing. Yuki tersenyum memandang Stefan, mata mereka bertemu, karena oleng, mereka berdua terjatuh, Yuki menindihi Stefan.

"Bisakah kau menyingkirkan tubuh mu, kau ini berat sekali" kata Stefan menyadarkan Yuki dari lamunannya. Yuki langsung berdiri, dan Stefan bisa berdiri.

"Hei, kau sengaja ya!" teriak Yuki kesal, Stefan memasang headsetnya dan melangkah pergi dengan gayanya yang tenang.

"Hei, aku sedang berbicara dengan mu" kata Yuki berdiri di depan Stefan, Stefan melepaskan headsetnya

"Soal tadi lupakan saja, dan aku mau bertanya kepada mu, dan kau harus menjawab dengan jujur" kata Yuki serius. Stefan menatap Yuki dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Sore itu, kenapa kau memberikanku bunga Daisy?" tanya Yuki menatap tajam Stefan

"Aku melihat setangkai bunga yang terjatuh begitu saja, lalu aku memungutnya dan memberikan kepada mu bunga itu, kasian jika bunga itu terinjak orang" katnya datar lalu pergi

"Apa?!" teriak Yuki kaget

"Dia benar-benar menyebalkan" kata Yuki berteriak.

***
"Aduh kenapa pikiranku sangat kacau sekali, apa yang harus aku lakukan?" batin Wilona gusar

"Wilona" panggil mr. Edward

"Wilona" panggil Mr. Edward lagi, tapi Wilona tidak sadar juga

Plankk..

"Aduh, sakit" kata Wilona meringis, semua anak menertawakan Wilona karena di lempar dengab penghapus, Wilona menjadi kesal.

"Wilona, apa yg kau lakukan hah?!" teriak Mr. Edward galak

The Rainbow (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang