He Come Back

20.4K 1K 22
                                    


Srek.. srek.. srek.

Kertas yang ditangan Ayana dari tadi dirobeknya ia melakukan kesalahan dan kertas yang tak salah itulah yang jadi pelampiasan Ayana, ia sudah melewatkan jam makan siang demi berkutat dengan kertas - kertas yang menumpuk. Sebagai Sekretaris yang baik Ayana harus membantu pekerjaan Pak Reynand, dan Reynand dari tadi juga tidak keluar ruangannya.
Ayana menghela nafas beratnya ia ingin menyelesaikan semua pekerjaannya kemudian pulang dan selanjutnya bergelung di bawah selimut.

Tapi sepertinya itu tidak mungkin.

Dering ponsel yang berasal dari ponsel Ayana memecahkan konsentrasinya, ia melenguh panjang siapa yang menganggunya disaat sesibuk ini. Tapi setelah itu matanya terbelalak ia terkejut dengan siapa yang menelponnya.

Azka is calling

Kenapa lagi ini?

Ayana tidak mengangkat telponnya atau mematikannya hanya ia diamkan saja. Mata Ayana kembali fokus dengan pekerjaannya agaknya tangannya sedikit gatal untuk mengangkat telepon dari Azka tapi hatinya menolak setelah ponselnya tidak berbunyi lagi barulah Ayana mengecek ponselnya kembali.

You missed call from Azka

You missed call from Azka

You missed call from Azka

Ada tiga panggilan tidak terjawab, Ayana menghela nafas beratnya buat apa lagi Azka menelponnya Ayana tidak tau dan tak mau tau dan entah kenapa pikirannya terbang ke Alex, ah bocah lelaki tampan itu menyita pikiran Ayana.

"Ayana."

Ayana mendongakan kepalanya di lihatnya Reynand sudah berdiri di depannya dengan wajah yang lebih parah darinya, sama - sama lusuh, kusut dan kumuh.

"Ya..?"

Reynand memperhatikan meja Ayana yang tampak berantakan sepertinya Ayana juga lagi banyak kerjaan.

Sama - sama dikejar deadline, mungkin kita jodoh.

Begitu pikir Reynand tapi tidak mungkin ia menyesuarakan pikirannya itu. "Kamu mau pulang?"

Ayana hanya mengangguk.

"Hm.. begini orang tuaku ingin bertemu dengan kamu." Ujar Reynand masih melihat betapa kacaunya Ayana.

Ayana menghembuskan nafasnya sebenarnya ia butuh istirahat tulangnya seperti ingin remuk tapi sangat tidak enak bila harus menolak ajakan Reynand terlebih calon mertuanya yang meminta. "Sekarang?" Tanya Ayana.

"Kalau kamu tidak keberatan Aya."

"Oke."

Reynand tersenyum senang ke arah Ayana tiba - tiba Reynand menggandeng tangannya tapi cepat - cepat Ayana menepisnya.
Dan wajah Reynand menampakan kilatan tak suka akan sifat Ayana di genggamnya lagi tangan mungil Ayana.

"Rey... please.. ini dikantor aku gak mau orang - orang bilang aku affair sama atasannya sendiri." Ujar Ayana dengan wajah memelas.

"Gak usah dipikirin, nanti karyawan - karyawan disini juga bakal tau kamu akan jadi calon bundanya Alex, calon istriku." Ujar Reynand dengan senyum manisnya melebihi gula.

Bisa - bisa aku diabetes..

--------------------------------------------

Reynand dan Ayana berjalan ke arah pintu utama beraksen kayu Reynand memencet bel dan keluarlah seorang wanita tua yang tergopoh - gopoh membukakan pintu, dia Bik Asih pengasuh Alex.

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang