Doea

283 3 0
                                    

Dengan jurus jari kilat ia segera mencari Senja Parawangsa di media sosial. It's easy to find! Gejolaknya dalam hati kegirangan seperti anak kecil mendapat mainan baru.
Singkat cerita ia dan Senja sering berkomunikasi via jejaring sosial. Ya.. Memang hanya jejaring sosial tapi ia optimis karena saat ia pulang dari survei-nya ia akan menumpangi pesawat yang sama, dan pekerjaannya di bidang pariwisata bukanlah ketidak mungkinan untuk bertemu Senja, tetapi justru kesempatan untuk bisa dan sering menemui Senja.

***

Alhasil Senja dan Cakrawala sering menghabiskan waktu liburan mereka. Amat menguntungkan bukan? Seorang pria penjelajah dan seorang pramugari saling dipertemukan. Betapa mengasyikan hidup mereka menjelajahi ruang dan waktu bersama, walaupun tak ada ikatan apa-apa diantara mereka. Oh.. Mungkin lebih tepatnya belum ada.

Diantara sekian tempat yang indah nan mempesona yang mereka kunjungi bersama, baik itu hamparan pegunungan yang berliku-liku nan hijau dengan tanaman teh di badannya, ribuan spesies ikan dan terumbu karang di dalamnya lautan yang biru-amat mengesankan, atau jernihnya air yang dijatuhkan dari ujung tebing hingga membiaskan cahaya-mengubah satu warna menjadi pelangi tujuh warna yang memanjakan mata, hanya ada satu tempat yang mereka sukai, hamparan rerumputan hijau di tanah lapang yang menghadap luasnya batas pandang manusia yang entah berapa juta ribu kilometer tingginya.
Diantara tiap detik yang mendebarkan hingga terbilang enam puluh kali bergetar dan membentuk satuan yang berbeda-menit, atau setiap kali jarum panjang berputar satu langkah ke kanan dengan besar porosnya enam derajat hingga enam puluh langkah dan menghasilkan tiga ratus enam puluh derajat-jam, hanya waktu senja yang mereka suka.
Mengapa? Hanya karena ia bernama Senja?
Secara singkat jawabannya tidak!
Alasanya adalah, di waktu ini mereka dapat duduk atau pun meletakkan tulang belakangnya di atas rerumputan, lalu meleparkan pandangan mata mereka ke atas sana-langit. Kemudian mereka rangkai mimpi mimpi mereka sepanjang-panjangnya, karena tinggi langit masih mampu menampung mimpi mereka. Bersama hangatnya matahari di sore hari dengan goresan jingga di cakrawala yang mulai membiru. Dan inilah dia, sedikit goresan cahaya senja yang mampu menghidupkan cakrawala saat ia tengah terlelah menemani para manusia di siang hari. Lukisan yang sempurna, ditambah hilir mudiknya awan yang berkejar-kejaran yang seperti digiring untuk memecah kesunyian langit senja.

Menunggu SenjaWhere stories live. Discover now