Pain of Love 3

1.7K 131 11
                                    

*Full of Flashback

***

Seoul, 4 Agustus 2009.

"Abeoji memanggilku?"

Jang Ho Seok hanya mengangguk singkat. Ia membuka laci meja kerjanya dan mengambil sebuah map berwarna merah kemudian meletakkannya diatas meja. "Hari ini ulang tahun-mu yang ke 17. Ini hadiah dariku".

Geun Suk yang tidak mengerti hanya memandangi map itu dalam diam.

"Kenapa diam? Bukalah".

Geun Suk sempat merasa ragu sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka map dihadapannya. Geun Suk terbelalak setelahnya. Ia menatap Ayahnya tidak percaya. "Abeoji, ini-". Geun Suk tidak mampu melanjutkan ucapannya. Ia tercekat, Geun Suk berpikir ia masih terlalu muda untuk menerima ini.

"Aku tahu reaksimu akan seperti ini". Tuan Jang menatap Geun Suk serius. "Jang Geun Suk, pewaris tunggal Tree J Company. Mulai saat ini kau akan lebih sering untuk belajar mengenai bisnis bersama Go Sang Min".

"Apa maksud Appa? Selama ini bukankah aku memang selalu belajar bisnis dengan paman Sang Min?"

Tuan Jang mengangguk. "Benar, tapi aku ingin waktu belajar-mu ditambah. Kau harus benar-benar mengerti tentang bisnis. Asal kau tahu, dunia bisnis dipenuhi dengan serigala berbulu domba. Kau akan kalah jika tidak waspada".

Cukup sudah, bukan ini yang Geun Suk inginkan. Ia menghempaskan map ditangannya keatas meja, mengundang tatapan heran dari Tuan Jang. "Kenapa selalu bisnis yang dipikirkan Appa? Aku tidak mengerti kenapa diusiaku yang sekarang aku sudah menerima beban sebesar ini. Aku tidak mau". Geun Suk sudah akan melangkah pergi sebelum ucapan Tuan Jang menghentikan langkahnya.

"Ini keinginan almarhum Ibu-mu".

Geun Suk menggeram tertahan, ia berbalik dan menatap Ayahnya tajam. "Pembohong".

Tuan Jang tertegun. "Kenapa kau berbicara seperti itu pada Ayahmu sendiri". Ucap Tuan Jang dengan nada sedikit tinggi.

"Aku benar kan? Appa memang pembohong".

Tuan Jang marah, ia menggebrak meja didepannya dengan keras. "Jaga ucapanmu Jang Geun Suk".

"Wae? Apa perlu aku beberkan semuanya sekarang?"

Tuan Jang diam, ia menatap Geun Suk dengan dahi mengkerut

"Eomma tidak pernah menginginkanku menjadi seperti ini. Hanya berdiam diri dirumah sepanjang hari, setiap hari. Lalu mendapatkan pelajaran tentang bisnis dari Paman Sang Min. Tidak, Eomma tidak pernah menginginkan aku seperti itu. Eomma ingin aku menikmati masa mudaku dengan bersekolah layaknya remaja seusia-ku. Bermain dan tertawa bersama teman-temanku". Jelas Geun Suk.

Tuan Jang semakin menatap Putranya tajam. "Hentikan omong kosongmu. Itu tidak akan merubah keputusanku".

Geun Suk mengehela napas, ia menatap Ayahnya dengan tatapan datar. "Hentikan? Aku belum selesai. Appa mungkin berpikir aku dan Eomma tidak tahu apa yang Appa lakukan dibelakang kami".

Tuan Jang terlihat mengernyitkan dahi. "Apa maksudmu".

"Appa bermain gila bersama sekretaris Yoon. Dan itu membuat Eomma depresi sampai akhirnya meninggal. Jadi, secara tidak langsung Appa telah membunuh Eomma".

Geun Suk tidak berbohong, ia melihat dengan kedua matanya sendiri. Saat itu, Geun Suk tengah berkunjung ke Tree J Company. Dan ia harus mendapati kenyataan pahit saat tanpa sengaja kedua matanya menangkap Ayahnya sendiri tengah bercumbu dengan Sekretarisnya. Geun Suk mulai membenci Tuan Jang sejak saat itu. Kebencian itu semakin terasa saat ia mendapati fakta lain tentang Ibunya yang mengetahui tingkah Ayahnya. Bahkan semakin bertambahnya hari, rasa benci dihati Geun Suk semakin bertambah.

Pain of LoveWhere stories live. Discover now