PART 25

3.9K 256 0
                                    

Slaaaappppp.... sebuah panah melesat dengan cepat pada sasaran

" tepat sasaran !!!!" seorang pengawal mengibarkan bendera dan mengabarkan jika panah tersebut tepat sasaran

Yoon nampak mengambil 1 anak panah disampingnya, yoon memang suka sekali memanah sejak kecil sang ayah memang sudah mengajari yoon memanah

Raut wajahnya nampak kesal setelah mendengar berita tentang sang ayah yang akan memasukkan 3 wanita sekaligus ke istana dan salah seorangnya akan mengantikan posisi sang ibu

Yoon melepaskan anak panahnya kembali

" tepat sasaran !!!!"

Ia menoleh ke arah sisi kanannya, di bawah pohon tersebut da seom biasanya duduk dan kini gadis itu nampak tak ada disana

" huuuh ' nafasnya berhembus berat

Di dekat sana yoo jung nampak mengatur nafasnya ketika hendak menemui pangeran mahkota

" Yoo jung – a... putri mahkota adalah tempatmu sejak awal jangan kuatirkan siapapun... karena itu adalah milikmu, sekarang tugasmu adalah mengambil hati pangeran mahkota, agar dia menyukaimu, setelah pengangkatan bibimu sebagai ratu... maka ayah akan menekan raja untuk mengangkat putri mahkota "

Yoo jung teringat precakapannya dengan sang ayah, putri mahkota baginya sangatlah berat sejak awal namun ketika melihat putra mahkota, ia menjadi bersemangat dan ingin menjadi putri mahkota mendampingi pemuda tersebut

" kakak yoo jung kau sedang apa disini ?" tanya Yi Yang

Yoo jung terkesiap dan langsung menatap Yi Yang yang berdiri di sampingnya sambil membawa bola

" mama – nim.. anda mengagetkan saya " kata yoo jung

" kau memandangi kakakku ? "

" ahh itu..." yoo jung nampak salah tingkah

" hyung !!!!" Yi Yang berteriak

" mama - nim..." yoo jung cemas pangeran kecil akan mengadukannya pada sang pangeran mahkota

Yoon yang mendengar teriakan Yi Yang langsung berpaling padanya , Yi yang nampak melompat – lompat memanggilnya

Melihat sang adik yang antusias memanggilnya Yoon langsung meletakkan panahnya dan menghampiri sang adik

" ada apa ?" tanya Yi Yoon

" seja jeonha " yoo jung memberi hormat

" oo... kau disini ?" tanya yoon

" yee jeonha "

" hyung... ayo bermain sepak bola "

" wasit siapa yang akan menjadi wasit ?... da seom tidak datang "

" benar.. nui tidak datang.. aaa... kakak yoo jung berapa usiamu ?" tanya Yi yang

" 12 tahun mama – nim "

" kau bisa menghitung bukan..? apa kau suka sepak bola ?"

" yee...??"

Mereka kemudian bermain sepak bola dengan yoo jung sebagai wasitnya, yoo jung nampak tersenyum karena ia bisa lebih dekat dengan mereka berdua

Lagi – lagi Yi Yang membuat kecurangan dan itu membuat Yoon kesal

" apa ini !! Yaaa !! da seom – a... bukankah di..." Yoon berhenti ia melihat ke arah yoo jung yang juga menatapnya, di sana biasanya da seom duduk dan mendengar mereka berain bola, da seom tidak ada disana entah kenapa ada yang kurang bagi yoon

" kakak yoo jung bukankah itu tidak curang ?"

" hee ? aahh.. mana bisa begitu mama – nim... anda curang " yoo jung nampak menunjukkan ekspresi cerianya, padahal tadi ia juga mendengar yoon menyebut nama da seom dan ia sedikit kecewa

" benar bukan.. itu curang !!!" yoon merubah ekspresinya

" aahh.. aku tidak suka bermain lagi, aku tidak suka jika kak yoo jung wasitnya, aku mau nui !!!"

" ooo... apa ini... apa Yi Yang – gun merenggek seperti anak kecil ? dasar bayi "

" aku bukan bayi "

" bayi "

" bukan !!!!"

" yi yang bayiiiii " yoon mengoda sang adik, Yi Yang kesal dan pergi

Yoo jung mulai penasaran gadis seperti apa da seom itu dan kenapa gadis itu bisa begitu di sukai oleh kedua pangeran tersebut

" nona yoo jung..." panggil Yi Yoon

" yee ?"

" terima kasih... karena mau ikut kami bermain "

Yoo jung tersenyum " seja jeonha anda harus membelikan saya gula – gula kalo begitu "

" yee ?"

" belikan hamba gula – gula... dan kita akan berteman nantinya "

" ooo... baiklah... setuju.. akan ku belikan kau gula – gula nanti "

Yoo jung tersenyum, Yoon juga ikut tersenyum, mentri choi ayah yoo jung yang tak sengaja melihat hal itu nampak tersenyum puas, sang anak memang tak pernah mengecewakannya

Yi Yoon kembali ke istananya, ia nampak menyeka keringatnya dengan sapu tangan

" ooo tunggu dulu " Yi Yoon nampak berhenti ketika melihat ayah da seom melintas dan menghampirinya

" paman kang.. aa maksudku... kapten kang " panggil yoon

Kang hoo berhenti dan menatap yoon kemudian memberi hormat

The Queen :The Memories Of Happinesss [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang