Ekstra Part

38.2K 770 66
                                    

Happy Reading!! Ekstra part kali ini lebih mengarah ke anak Ayla-Daniel serta sedikit cerita Andreas-Donita dan anaknya ya😍

Beberapa tahun kemudian...

Hubungan rumah tangga Ayla-Daniel berjalan harmonis. Mereka sudah dikaruniai anak perempuan bernama Danila Chamber.

Danila kini berumur 5 tahun dan kini sudah bersekolah di taman kanak-kanak yang terletak tak jauh dari rumah mereka.

Hubungan rumah tangga Daniel dan Ayla berbeda dengan rumah tangga sahabat mereka, Andreas dan Donita.

Donita sudah melahirkan anak laki-laki yang berumur 1 tahun lebih tua dari Nila (Danila) yang ia beri nama Alvaro Stevanus Coolen. Kini juga Donita sedang mengandung anak keduanya yang baru menginjak umur 3 bulan.

Donita memutuskan untuk meninggalkan rumah warisan Andreas yang terletak di LA dan memilih kembali ke London, dirumah lamanya.

Donita baru saja mengantar Al untuk mendaftar di sekolah barunya di satu kawasan dengan sekolah Nila. Ayla yang sedang keluar untuk pemotretan meminta tolong kepada Donita untuk menjemput anaknya sekalian.

"Tante, makasih ya udah nganter Nila" ucap Nila dengan rambut pirang yang ia kucir kuda. Parasnya yang cantik membuat semua anak laki-laki di sekolahnya mendekatinya.

"Iya sama-sama sayang, sekarang kamu masuk kedalam ya didalam ada bibi kan? Mommy kamu bentar lagi pulang kok" ucap Donita yang menjajarkan tingginya dengan Nila.

"Oke tantee" ucap Nila tersenyum lebar. Pandangan Nila kini tertuju pada seseorang disamping Donita.

Nila mendekat dan kini berdiri didepan lelaki itu yang tingginya melebihi tingginya.

"Dan buat kak Al, makasih juga ya udah nganterin Nila dan dorong cowok yang mau nyium Nila tadi" ucap Nila malu-malu dengan pipi memerah.

Memang disekolah tadi ketika Donita dan Al menunggu Nila keluar dari kelasnya, ada seorang cowok teman sekelas Nila berjalan menarik tangan Nila untuk berhenti. Nila berhenti lalu menatap lelaki itu. Al yang melihat mereka yang tak jauh darinya, menatap si cowok itu dengan perasaan yang tak bisa ia artikan. Bibir cowok itu mendekat hendak mencium Nila, namun dengan cepat Al berlari lalu mendorong cowok itu hingga jatuh dan segera menarik Nila.

"Iya sama-sama" jawab Al.

Nila mendekat kembali lalu dikecupnya pipi Al dengan cepat. Donita yang melihat kejadian itu hanya menggelengkan kepalanya. Dengan cepat, Nila berlari memasuki rumahnya meninggalkan Al yang memegang pipinya bekas ciuman Nila membuat pipinya bersemu merah.

"Ciye yang dicium cewek cantik, yuk kita pulang" ucap Donita lalu meraih tangan Al dan berjalan meninggalkan rumah Ayla.

Kini Al sudah resmi menjadi siswa baru di sebuah sekolah dasar di kota London. Al yang bisa dibilang pendiam dan cuek lebih memilih untuk duduk menepi didekat jendela dan memandang jauh keluar.

Sesekali matanya menangkap pemandangan Nila yang bermain dengan bahagianya bersama teman-temannya membuat senyumnya mengembang. Ia juga merasa marah kembali jika Nila didekati oleh cowok.

Setiap harinya, Al selalu menggambar sebuah rumah yang didepannya terdapat dua orang dewasa dan dua orang anak kecil. Ia menulis di setiap gambar orang itu dengan urut mulai dari 'Al, Papa, Mama, Adek Bayi'

Al selalu iri dengan teman-temannya yang terkadang dijemput oleh ayah mereka.

Sepulangnya dari sekolah, Al menunggu Donita sendiri namun matanya tertuju pada anak perempuan yang sedang menangis meringkuk dilipatan kakinya yang ia tekuk. Al tau siapa dia. Al mendekat lalu berlutut didepannya.

Hot PlayboyWhere stories live. Discover now