BLIC 1 _ Pertemuan Pertama

1K 74 19
                                    

Angin berhembus dengan kencang. Membuat dedaunan berguguran di sepanjang jalan. Mentari mulai menghitam pertanda sang raja air di langit ingin menyapa dunia.

Seorang gadis berstelan kemeja yang dipadu blazer dan celana kerja tengah menyusuri sebuah jembatan. Ia hendak mengambil syar dari tas ransel yang ia bawa karena cuaca semakin dingin. Namun, dengan lancangnya syal itu disapu oleh angin. Terbang. Ia pun berlari mengejar syalnya namun syal itu jatuh ke jembatan. Ia hendak memanjat pembatas jembatan.

Tak jauh darinya ada seorang pria yang sedang membawa anjing perliharaannya melihat gadis itu yang seolah-olah ingin bunuh diri. Pria itu langsung berlari dan menarik tangan gadis cantik itu sehingga tubuh gadis itu terjatuh ke pelukan ori itu.

"Berengsek, beraninya kau menyentuhku huh!" teriak gadis bernama Oh Hayoung. Ia menatap tajam pria yang masih memeluknya itu.

"Maaf, Nona. Aku hanya ingin menolongmu. Bunuh diri itu tak baik," jelas pria berwajah cantik itu.

"Aku tidak ingin bunuh diri Tuan! Tetapi, syal milik ibuku terjatuh. Aku ingin mengambilnya. Makanya, jadi orang jangan sok tahu."

"Dasar bodoh, kalau begitu kau tidak akan bisa mendapatkan syalnya tetapi malah sebaliknya kau akan hanyut bersama syalmu itu," kesal pria bernama Baekhyun ini. Bagaimana tidak sedari tadi ia berkata halus namun gadis yang berdiri di depannya malah terus berteriak. Apa ia pikir telinga Baekhyun itu tuli?

"Aku panik karena itu syal kesayangan ibuku. Itu hadiah ulang tahunku kemarin. Ibuku yang merajutnya sendiri."

Baekhyun pun berjalan mendekati anjingnya. Ia menyuruh anjing itu pulang sendiri dengan isyarat. Anjing milik Baekhyun itu sudah terlatih jadi dia mengerti apa yang diperintahkan majikannya.

Baekhyun langsung menarik tangan Hayoung untuk mengikutinya.

"Kau mau membawaku kemana?" jerit Hayoung mencoba melepaskan genggaman Baekhyun. Namun, sia-sia ia tak bisa melepaskannya.

"Diamlah, nanti kau akan berterimakasih kepadaku."

Baekhyun mengajak Hayoung ke hulu sungai. Ia yakin syal itu akan berhenti di sana. Benar saja sesampainya di sana ia melihat kain persegi panjang berwarna merah mengambang.

"Itu syalku. Bagaimana aku bisa mengambilnya?" Tunjuk Hayoung.

Tanpa disangka-sangka Baekhyun langsung menceburkan diri ke sungai. Suara gemuruh terdengar. Tak lama kemudian hujan datang dan semakin deras. Hayoung langsung berlari ke arah pohon besar untuk berteduh. Sudah lima belas menit berlalu namun Baekhyun belum juga muncul. Hayaoung takut pria itu hanyut terbawa derasnya arus air sungai.

"Ini." Baekhyun mengulurkan syal itu.

"Syukurlah kau selamat. Terimakasih telah menolongku," ujar Hayoung tulus.

Baekhyun tak menjawab ucapan terimakasih Hayoung, ia langsung pergi.

"Tuan, mau kemana? Hujan masih deras," teriak Hayoung.

"Aku sudah terlanjur basah kuyub buat apa menunggu reda," jawab Baekhyun sebelum benar-benar pergi dari tempat itu.

[___]

Dikarenakan cuaca yang begitu tak bersahabat Hayoung memutuskan untuk ke cafe langganannya untuk menyesap kopi agar tubuhnya menghangat dan meminjam baju ganti milik temannya yang bekerja di sana yang rumahnya tak jauh dari cafe itu. Ia pun memesan Moccacino. Asap yang mengepul membangkitkan seleranya. Ia pun menghirup aroma kopi itu lembut dengan memejamkan matanya. Namun, tiba-tiba ada seseorang yang memukul pundaknya pelan.

"Jae Moo, sedang apa kau di sini?" tanya Hayoung heran.

"Feeling saudara kembar. Aku disuruh ayah menjemputmu ke kantormu namun kau katanya sudah pulang dan hatiku mengatakan kau di sini," jelas Jae Moo.

"Oh, karena kau sudah di sini jadi bayarkan pesananku ya," Hayoung mengedipkan matanya dan memasang wajah paling imut. Ia memang biasa melakukan hal itu di depan keluarganya namun diluar sana ia akan memasang wajah dingin.

"Dengan syarat kau harus mengenalkanku dengan sekertarismu itu."

"Oke." Hayoung pun langsung menunjukkan jempolnya.

"Emh, kenapa ayah menyuruhmu menjemputku?" tanya Hayoung setelah berada di mobil Jae Moo.

"Chanyeol, pulang dari London. Keluarganya mengajak kita makan malam untuk menyambut putranya itu yang berhasil memenangkan tender."

Hayoung langsung menekuk wajahnya. Pasalnya dirinya sudah lama tak bertemu Chanyeol dan pertemuan terakhirnya dengan Chanyeol sangat buruk saat pria itu menyatakan cinta padanya, Hayoung langsung menampar lelaki itu. Ia bingung nanti jika bertemu dengannya harus bagaimana.

Tbc ....

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 17, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bidder Love in CourtWhere stories live. Discover now