Part 2 (Kiss? (2))

7.5K 267 11
                                    

Naruhina Fanfiction
Rated M
.
.
.
~•°•°•°•°•~

"Huffft sekolah memang membosankan!"
Gumam hinata

"Hei! Kau kenapa? Tak biasanya kau berkata begitu hinata!"
"Bagaimana kalau kita merayu senpai mu itu?!"
Lanjut ino

Wajah hinata bersemu merah karna malu, 'bagaimana jika tou-san tahu?' pikir hinata. Masa bodoh jika naruto datang lalu memarahinya.

Hinata mengangguk pada ino lalu menggandeng tangan ino untuk keluar kelas yang membosankan itu.

Sesampainya mereka di kelas senpai tercintanya ino lebih dulu memasuki kelas itu. Hinata bingung apa ia harus memasuki kelas senpainya atau pergi kembali ke kelasnya.

"Hinata!"
Lamunan hinata terputus dengan panggilan ino

"ano.... Emmm aku disini saja"
Jawab hinata

Ino yang berada dalam kelas itu hanya menggidikan bahunya lalu kembali berbicara pada deidara senpai.

Hinata menyelusuri koridor sekolahnya dengan jalan yang gontai. Pikiran hinata masih berkutat dengan satu ciuman yang kemarin.

'apa iya tou-san menciumku? Kalau iya...... 😨'
Wajah hinata seketika blusing.

Menggeleng gelengkan kepalanya yang sangat menghantui perasaanya. Bagaimana rasanya bisa dicium oleh tou-san nya sendiri? Walaupun bukan ayah kandung hinata tapi hinata menganggap naruto adalah ayahnya.

Kringg

Akhirnya bel pulang sekolah berlalu. Para murid KHS segera meninggalkan kelasnya. Lain dengan hinata yang kini menyapu lantai dengan tak elitnya.

Hinata merebahkan tubuhnya di meja sambil menggoyang goyangkan tanganya yang memegang pangkal sapu.

Tidak ingin rasanya untuk pulang ke rumahnya. Syukurlah ada alasan yang bisa membuatnya pulang larut malam. Pekerjaan kelompok hinata yang membuat dirinya merasa terselamatkan.

'Pergi kerumah ino lalu bermain disana bukan ide buruk' pikir hinata. Hinata kini duduk di tepi meja yang sebelumnya ia tiduri

"Ino.... Aku boleh kerumahmu?"

Tanya hinata dengan mata puppy eyesnya. Ino tersenyum lalu menganggukan kepalanya. Hinata yang melihat anggukan ino langsung menyambar tasnya dan tas ino.

~•°•°•°•°•~

Hinata menggandeng lengan ino sepanjang perjalanan. Hinata bersiul siul sambil terus tersenyum tak jelas. Sampai seseorang melihatnya.

Puk
Pundak hinata ditepuk seseorang

"ishhh apaan sih?!"

Jawab hinata tanpa melihat si empunya penepuk, ino yang melihat ada orang di belakang langsung menoleh.

Langkah kaki ino membeku. Hinata yang merasa ino terdiam langsung menoleh pada ino. Mata bulan itu membulat

"to-tousan......."
Gumam hinata

Sedangkan ino yang menatap lelaki tampan dihadapanya hanya bisa tersipu malu.

OVEROnde histórias criam vida. Descubra agora