BAB 13

75 15 4
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~***~

Suasana pagi ini sama seperti pagi biasanya. Siswa/i berdatangan memasuki gerbang utama sekolah yang bercat biru tua. Seorang siswa anggota PKS tampak sedang menertibkan jalanan ketika ada puluhan orang bregerombol di seberang jalan. Kemudian gerombolan itu pun menyebrang berkat bantuan anak PKS itu. Semetara itu dua pria tinggi besar berseragam satpam berdiri di kedua sisi gerbang sambil memperhatikan siswa/i yang masuk. Sesekali kedua satpam itu menegur siswa yang mengenakan jaket dan menyuruhnya untuk melepaskannya. Karena sesuai dengan peraturan sekolah, tidak boleh ada yang mengenakan jaket saat berada di dalam sekolah apalagi saat pelajaran berlangsung.

Beberapa saat kemudian beberapa siswa tampak menyingkir membiarkan ninja hitam memasuki pekarangan sekolah. Pria yang mengendarainnya memarkirkannya di parkiran yang sudah sekolah sediakan bagi siswa yang membawa kendaraan ke sekolah.

Naufall melepaskan helm merahnya lalu menggantungkannya pada kaca spion. Tubuhnya membungkuk mendekati kaca spion lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakkan.

Dari arah gerbang terlihat Nazwa berjalan sendirian. Sesegera mungkin Naufall turun dari motornya untuk mengejar Nazwa.

"Selamat pagi." sapa Naufall setelah ia berhasil menyenyajarkan langkahnya dengan Nazwa.

AWAN (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang