Part 7

153 12 0
                                    

Hallooooooooo guys :D nahh ini dia lanjutan sequel SIL ‘Love Story Continues’ part 7.

Sebelumnya aku mau mengucapkan "Happy Birthday yang ke 16th untuk Gloria Chindai Lagio" 🎂🎁🎈🎊🎉👏

Wishnya yang terbaik aja buat dia dan cepat-cepat muncul lagi dan nyanyi on air lagi di TV! 😘❤

Gbu 😇




*********


Cindai terus memperhatikan Bagas yang kini menggores pasir disekeliling kalimatnya, membuat garis yang terhubung membentuk ‘Love’. Mengurung kalimat itu dengan rapi dan terlihat lebih indah.
Setelah selesai, Cindai merasa kenangannya yang dulu kini telah terulang dengan sempurna. Tapi ia tidak bisa menunjukkan sikap bahagianya didepan Bagas, ia malah ingin menghapus coretan itu.
Ketika kakinya sudah mau menghapus, dengan cepat Bagas menariknya agar tidak melakukan itu. Sungguh, hati Bagas kembali sakit atas perlakuan Cindai barusan.

“Dulu, waktu ombak ngehapus tulisan yang persis sama kayak gini kamu langsung cemberut, kamu langsung marah. Tapi sekarang, kamu sendiri yang mau ngehapusnya, Ndai?”

Cindai tertegun. Ia tau sekarang Bagas semakin kecewa. Andaikan Bagas tau, ia bahkan sangat tidak rela kalau harus menghapusnya. Rasa egonya saja yang kini lebih menguasai perasaannya. Sehingga ia tidak bisa mengontrol dan mencegahnya sendiri.

“Chelsea mana? Mending kamu temenin dia. Kasian dia sendirian, Gas.” Kata Cindai, mengalihkan pembicaraan.

Bagas sangat tidak suka Cindai malah kembali mengungkit Chelsea. Ia melempar ranting yang ia pegang ke arah pantai dengan kuat, jauh, sampai ranting itu terbawa dengan ombak.

“Kapan kamu mau berhenti mikirin dia, Ndai?” tanya Bagas masih menatap lurus ke pantai.

“Aku tau apa yang lebih penting yang harus aku lakuin” tambah Bagas serius seraya menoleh pada Cindai.  “Apa yang lebih berharga dan sangat harus dipertahankan. Tapi sayangnya aku gak nyangka, ternyata yang dipertahankan gak ngerti-ngerti, keras kepala, gak bisa dikasih tau.”

“Maksud kamu apa sih, Gas!” sahut Cindai berusaha melawan. “Sekarang mau kamu apa!”

Bagas tersenyum miring, “Kalau aku kasih tau mau aku apa, kamu bakal nurut?”

Cindai terdiam. Rupanya ia telah salah bicara. Lagi-lagi ia kembali merutuki dirinya sendiri. Ia segera memalingkan wajahnya, selanjutnya matanya melebar, ketika dari kejauhan ia menangkap dua sosok yang sangat tidak asing. Dua orang itu tengah duduk berdekatan dikursi pantai sambil saling berbincang-bincang.

“Karel?” kaget Cindai setelah mengenali siapa yang ia lihat.
Bagas yang mendengar itu langsung terkejut, ikut memperhatikan arah yang dituju Cindai.

“Chelsea?”

“Mereka ngapain?” Tanya Cindai yang refleks menanyakan pertanyaannya itu pada Bagas.
Bagas menggelengkan kepalanya.

“Aku gak…. “

Belum selesai Bagas bicara, Cindai sudah melangkahkan kakinya pergi meninggalkannya. Bagi Cindai, ini kesempatan dirinya untuk menjauh dari Bagas. Tapi harapannya sia-sia, toh Bagas akan mengikuti setiap langkah kakinya.

Love Story ContinuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang