empat

21.4K 2.3K 220
                                    

"Mana sih tu om om. Katanya mau stay jam 1."

Sera berkali-kali melirik jam tangannya. Waktu sudah menunjukan pukul 14.15, tetapi orang yang ia tungguー yang berjanji akan menjemputnya tak kunjung datang. Gadis bersurai cokelat itu berdecak kesal.

Dia bilang akan stay jam 1 didepan sekolah, tapi kenyataannya?

"Huh. Tau gitu gue naik bus aja deh daripada panas panasan nunggu om pedo." Ujarnya kesal.

Tak lama setelah Sera berucap, sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat didepannya. Sera yakin itu pasti si om Jimin.

Jimin membuka kaca mobilnya dan bertanya, "Sera kan?"

Lagi-lagi Sera berdecak kesal. Ia memutar bola matanya.

"Bukan. Dijah Yellow." Jawabnya ketus.

"Lah? Kok gue gatau sih dijah yellow jadi cantik gini?"

Demi dewa uttaran, ini orang gapenting banget sumpah. Sera membatin.

"Apaan sih. Niat jemput gue apa engga sih? Kalo engga gue pulang sendiri aja." Ujar Sera kesal.

"Eh eh ngga gitu Ser. Ayo sini naik. Jangan pundung dong."

Dengan malas Sera membuka pintu mobil Jimin dan masuk kedalam mobil. Tanpa berbicara apapun lagi, Jimin segera menjalankan mobilnya. Ia takut kalau Sera tambah kesal.

Keheningan pun terjadi di sepanjang jalan. Sera menghadapkan kepalanya ke kaca mobil. Sementara Jimin fokus menyetir.

Ingin sekali Jimin mengatakan sesuatu, tetapi ia takut salah bicara. Pasalnya ini pertemuan pertama mereka, dan Jimin sudah membuat kesalahan.

Ya, Jimin sadar kalau dirinya salah. Ia telat menjemput Sera dan menyebabkan gadis itu kesal.

"Sera."

"Hm."

"Jangan marah dong."

"Gue ga marah, om."

"Tadi om ada kerjaan tambahan mendadak. Jadi telat jemput kamunya. Maaf ya."

"Iya."

Jimin menghela nafasnya. Ia takut Sera bukanlah 'tipe wanita' yang Jimin inginkan. Mengingat usia Sera yang masih muda, mungkin akan sulit jika beradaptasi dengan pria dewasa seperti Jimin.

"Gimana caranya biar dia gak ngambek ya."

"Anak kecil sukanya apaan ya."

"Dikasih eskrim mau gak ya."

Jimin membatin.

"Sera."

Kali ini Sera menoleh. Jimin bisa melihat tatapan jengkel dari mata Sera.

"Makan eskrim yuk."

"Mau ngebujuk gue supaya gue gak ngambek?"

"Yah ketauan deh."

"Basi."

"Ayolah makan eskrim. Lagi pengen eskrim nih."

"Udah tua juga masih doyan eskrim."

"Dibilangin gue kan om om rasa anak remaja."

"Yain aja deh."

"Jadi mau gak nih?"

"Yaudah deh mau aja."

"Nah gitu dong cantik."

Sera hanya membalasnya dengan senyuman.

Dan tebak? Senyuman itu bukanlah senyum sinis yang Sera tunjukan saat di sekolah tadi. Kali ini senyumannya membuat hati Jimin berdebar (ahayde).

Manis banget nih bocah. Meleleh gue ー jimin

****

Ini apaan cobaaaa????-_-

300+ word. Kepanjangan ya? Ngebosenin ya? Emangㅠ.ㅠ

Ayo dums vomment nyaa, biar semangat nulis nih wkwkwk.

Buat yang udah vote+comment. Makasih yaa, aku menghargai setiap komen yang di berikan;)

Salam
Aa Seokjin's

chatting ;  om jiminWhere stories live. Discover now