-Kenyataan Pahit-

2K 151 6
                                    

"Tapi, aku tak mencintaimu. Mila."

Jawaban Kevin menohok hati Mila dalam. Kenapa? Kenapa begitu, Vin?

Insting Kevin yang kuat mengatakan bahwa di sekitar sini ada Leo.

"Maaf Mila. Aku menyakitimu."

"Kau bukan hanya menyakitiku. Kau membuatku merasa layaknya wanita murahan yang berani berkata cinta pada lelaki yang tak di cintainya."

"Kau memang begitu Mila."

DEG!!!

'Maaf, Mila. Leo berada di sini.'

"Jaga dirimu baik baik. Aku akan lebih sibuk lagi nantinya."

Kevin berucap pelan menepuk bahu Mila yang bergetar hebat karena tangisannya.

Mila menepis tangan Kevin yang bergantung nyaman di bahunya.

"Pergilah. Jangan perdulikan aku. Kau kan tak mencintai wanita jalang seperti diriku kan?"

Mila berkata dengan nada kasar membuat Kevin terdiam.

"Aku bukanlah wanita yang baik baik."

"Aku hanya jalang seperti wanita lainnya kan? Begitu kan?!"

"Hiks... Aku bodoh telah memilih mencintaimu!! Hiks... Aku bodoh sekali!!"

Mila terisak dan meracau dengan kata kata kasar.

"Mila.."

Saat Kevin ingin menjelaskan, Mila menunjukkan telapak tangannya di depan wajah Kevin sebagai isyarat agar Kevin berhenti menyebut namanya lagi.

"Pergilah."

Sudah cukup Mila merasakan sesak yang luar biasa di hatinya. Jangan di torehkan luka baru lagi.

"Pergi kubilang!!!"

Mila memekik keras dan menunjuk pintu.

Kevin keluar dengan langkah pelan. Tanpa berniat menoleh sekedar memastikan keadaan Mila.

'Maafkan Aku.'

Hanya itu saja yang terlintas di otaknya.

Dia segera pergi menuju taman rumah sakit untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau.

***

Kevin bertemu Silvana yang memandangnya dengan pandangan marah di taman.

"Kenapa kau lakukan ini bodoh?! Kenapa kau menyakiti perasaan sahabatku yang polos itu?! Kenapa aku percaya padamu?! Bodohnya aku!!"

Kevin hanya diam menerima pukulan keras dari Silvana yang mendarat di dadanya.

"Aku memang bodoh! Tapinkau tak tau alasanku melakukan ini kan?!"

Kevin menyentak Silvana yang terisak.

"Kau bodoh Kevin. Aku tak perlu alasan untuk mengetahui semuanya."

Silvana meninggalkan Kevin yang frustasi di taman.

***

Leo tersenyum licik melihat isakan Mila dari jendela dekat ruangan Mila.

"Aku bisa mendapatkanmu dengan mudah, Nona Mila."

Leo berkata dengan nada sinis lalu melangkah pergi dari tempat itu.

Siapa yang mengira bahwa keluarga Kevin telah salah persepsi.

"Aku yang bodoh mencintai pria yang tak tersentuh sepertimu, Vin. Aku tak tau bahwa rasanya akan sesakit ini. Jika aku tau, maka.aku lebih memilih untuk tidak mengenalmu."

Mila masih meracau dalam isakannya.

"Mila..."

Silvana menghampiri Mila lalu memeluknya.

"Mengapa dia melakukan ini, Silvana?"

Mila terisak dalam pelukan Silvana namun enggan membalas pelukan itu

"Mila..."

Silvana hanya bisa mengucapkan itu sambil mengusap punggung Mila yang bergetar hebat.

"Kevin, aku mencintainya. Tapi kenapa dia tak mengatakan bahwa dia mencintaiku?! Aku bodoh Silvana..."

Mila memukuli kepalanya kencang, dan membuat Silvana melepas pelukan itu. Silvana segera menghentikan pukulan yang di hasilkan Mila di kepalanya. Kenyataan Pahit yang membuat Mila merasakan sakitnya cinta untuk pertama kali.

TO BE CONTINUED....

Hai hai... Saya kembali setelah semua pengharapan palsu yang saya berikan... Wkwkwk... Authornya tukang PHP nih.. Saya mau tebus kesalahan dengan update lagi nanti, tapi ada syaratnya lohh.. Vote nya minimal 100, dan comment minimal 20 tanpa kata next. Ok? Bye bye...

With YouWhere stories live. Discover now