The Bond

637 68 6
                                    

Siapapun yang mengenal Taehyung dan Jungkook maka mereka pasti tau bagaimana eksistensi kedua pemuda yang berbeda umur dua tahun itu. Bagaimana cuek nya seorang Taehyung dengan keadaan sekitarnya dan bagaimana dinginnya seorang Jungkook yang terlihat begitu kaku juga pendiam. Hampir tidak pernah ada yang tau apakah pasangan ini pernah bertengkar atau tidak. Apakah mereka pernah berselisih paham atau tidak, yang mereka tau hanyalah dimana ada Taehyung disitu pula ada Jungkook dan sedingin apapun Jungkook, Taehyung akan selalu berdiri disisinya.

"Kalian sedang bertengkar? " Jimin, sahabat sehidup seperjuangan Taehyung sejak mereka sama sama baru menjejakkan kaki di ibukota Negara Ginseng ini bertanya saat melihat ada hal yang janggal diantara dua pemuda yang menjadi pasangan paling romantis dilingkungan mereka.

"Hanya sedikit kesalahan. " suara baritone Taehyung menjawab pertanyaan Jimin walau pada nyatanya pemuda itu tidak menoleh atau memperhatikan sang teman.

"Kesalahan? Apa lagi yang buat hingga anak kelinci itu marah? "

"Kenapa kau yakin jika aku yang membuat kesalahan? " Taehyung bertanya balik sambil mengalihkan pandangannya pada pemuda bersurai orange cerah disampingnya.

"Karena melihat wajah kaku nya tadi pagi aku sudah tau jika kau yang membuat dia kesal, jadi apa yang terjadi? " lanjut Jimin tanpa sadar membuat Taehyung menghela nafas berat setelahnya.

"Dia pasti sangat kesal Jim.. Padahal aku hanya tidak ingin membuat dia khawatir dan tidak menerobos hujan hanya untuk berlari ke apartmen kita. " gumam Taehyung menenggelamkan wajahnya pada tumpuan kedua tangannya di atas meja ruang Senat Mahasiswa yang kini hanya ditempati mereka berdua.

"Apa? Memangnya apa yang kau lakukan Tae? " ulang Jimin heran mendengar ucapan Taehyung membuatnya sedikit mengerutkan kening dan menggeser duduknya menghadap sang teman.

"Kemarin aku hampir pingsan saat dia menelpon karena sebelum telpon itu berbunyi aku sudah berulang kali mimisan, akhirnya ia tidak bisa mendengar suaraku dengan jelas karena aku sendiri sudah merasa begitu pening. "

"Apa? Kau apa Tae? " Jimin berjengit kaget mendengar cerita Taehyung. Entah kenapa rasa marah dan khawatirnya naik begitu saja.

"Aku minta maaf juga padamu Chim tapi sungguh aku tak ingin membuatmu khawatir sementara kau sedang bersama Yoongi hyung, belum lagi saat itu hujan begitu deras. " jelasnya berharap sahabatnya tidak ikut memarahinya karena cukup untuknya mendapat dinding es dari kekasihnya sendiri.

"Astaga! Kau ish!! Jika aku jadi Jungkook aku akan mencincangmu saat ini juga Tae. " geram Jimin setengah kesal dan gemas melihat wajah memelas Taehyung dihadapan nya sekarang, "Lalu bagaimana keadaanmu sekarang? Apa kau masih pusing? " lanjutnya.

"Tidak. Aku sudah baik baik saja. Tadi malam Jungkook merawatku dengan baik walau tidak ada senyum sama sekali, ugh aku jadi rindu bunny.. " jawab Taehyung dengan senyum cerahnya dan sedikit gumaman diakhir.

"Pantas saja dia begitu dingin tadi pagi. Kau tau Yoongi hyung bilang ia merasa merinding saat berpapasan dengan Jungkook di ruang loker. Kau harus segera minta maaf Tae.. " tanggap Jimin.

"Aku tau tapi laporanku belum selesai Chim.. " keluh Taehyung menunjuk buku laporan nya untuk Senat akhir bulan ini.

"Ish.. Kemari biar kubantu. "

"Benarkah? Waa.. Jimin memang yang terbaik! Semoga Yoongi hyung tidak bosan bosan bersama denganmu. " Taehyung bersorak girang.

"Kau mendoakan ku atau mengataiku huh? " rutuk Jimin mendesis kesal.

"Huh? Tentu saja aku mendoakanmu kalau aku mengataimu aku akan bilang 'Semoga Yoongi betah lama bersama pemuda bantet sepertimu'. " bela Taehyung dengan wajah polosnya yang langsung membuat wajah sang sahabat memerah kesal.

The BondWhere stories live. Discover now