Book 1

15.2K 656 32
                                    

Ilustrasi by Taishi Zaou

...

"Oomphh..."

Asia menatap kedepan, menyangga wajahnya dengan telapak tangan. Naotaka Satoru duduk tepat dihadapannya, mata tertutup dan alis mengerut.

"Ada apa?" tanya Asia.

Satoru menguap kembali dan berkata "Aku tidak pernah tahu kalau sosiologi dasar sesulit ini." suara Satoru datar, tapi Asia bisa mendengar nada khawatir disana.

"Kau pasti akan mengerti, kalau kau tidak sering meninggalkan kelas."

"Bastard!"

"Apa? Aku bahkan berbaik hati memberitahumu soal yang sepertinya akan keluar." marah Asia.

Satoru membuka matanya. Wajah pria itu terpahat sangat sempurna. Sepasang mata setajam elang menambah ketampananya. Persis seperti pahatan patung yang sempurna.

"Kau sudah mengingatnyakan?"

Satoru menganguk pelan, "Aku sudah mengingat semua hal yang kau katakan." Setelah mengatakannya Satoru menarik nafas dan membaringkan tubuhnya ke lantai.

"Hei! Aku tidak menyuruhmu tidur!"

"Tidak, aku hanya istirahat sebentar."

Satoru menyanggah kepalanya dengan kedua tangannya dan menatap Asia yang tiba-tiba menjadi sangat gugup. Mereka sudah belajar selama lebih dari 2 jam. Dan ini saatnya mereka untuk istirahat.

"Mau kopi?" tawar Asia.

"Ya, aku juga mau sandwich yang kita bawa tadi."

Tapi Satoru bahkan tidak bangun dari posisinya dan kembali tidur.

"Kau pikir kau siapa? Kau harus memperlakukan orang lain dengan baik." meski Asia mengeluarkan banyak komentar, tubuhnya tetap saja berdiri.

Apartemen Asia terasa sangat nyaman, meskipun tergolong kecil. Ranjangnya begitu besar dan hampir memenuhi seluruh ruangan. Dan semenjak malam itu, Satoru sering berkunjung kesini.

Di dapur, Asia mengambil dua buah mug kecil, dan sesekali mengangkat bahunya acuh. Dia tidak bisa membaca pikiran Satoru. Bagaimana mungkin pria itu mau datang kesini tiap hari setelah malam itu.

"Asia" sebuah suara mengagetkannya. Suara itu terdengar sangat dekat. Badannya membeku, dengan pelan-pelan ia berbalik, Satoru berdiri tepat dihadapannya.

"A-apa?"

Tangan Satoru memegang dagu Asia dan mengangkat wajah pria itu dengan pelan. Wajahnya tetap datar, tapi ada sesuatu yang tersembunyi dibalik mata itu.

Ini dia batin Asia.

Tangan itu berpindah dan memegang pipi Asia, wajah Satoru semakin dekat, dan aroma parfum yang dipakai Satoru memenuhi indra penciuman Asia. Dan bibir mereka bersentuhan.

Mata Asia yang semula terbuka, kini tertutup dengan alis yang menyatu.  Dengan pelan bibir pria itu mengecup disegala sudut. Lidahnya mendorong masuk dan mengisap lidah Asia.

Bibirnya mengisap bibir bawah Asia, kepalanya semakin miring dan menghisap dengan sangat kuat.

Sementara, tubuh Asia hanya membeku, yang dilakukannya hanya menggenggam ujung bajunya dengan kuat. Asia tidak tahu apakah Satoru adalah seorang pencium yang handal. Tapi, Asia sangat tau jika ciuman Satoru sangatlah memabukkan.

"Mmmmmmmm..."

Asia membuka matanya ketika ciuman memabukan itu berhenti.

Satoru dihadapannya hanya tersenyum tipis. Senyum yang sangat jarang di perlihatkannya. Hampir semua siswa di kampusnya tidak pernah melihat senyuman menawan itu.

[Complete] Fevered Kiss Indonesia Vers.Where stories live. Discover now