Can You Love Me? (part 10)

4.4K 300 20
                                    

"Arra hoonie" ucap shinhye pada sebuah ponsel lebih tepatnya, shinhye baru saja menerima panggilan dari jonghoon.
"Yya kenapa kau masih berhubungan dengannya?" Tanya yonghwa saat dirinya sudah bangun dari tidurnya dan mendengar panggilan terakhir shinhye. Yonghwa kira saat dirinya dan shinhye berbaikan, shinhye tak akan pernah berhubungan lagi dengan jonghoon.
"Wae? Dia sahabatku" tanya shinhye pada yonghwa yang masih berbaring di ranjangnya.
"Arra tp dia juga mantan namjachingumu" yonghwa mengerucutkan bibirnya sebal.
"Hanya mantan yong.. walaupun begitu jonghoon masih sahabatku"
"Dan kau sekarang akan pergi menjemput anak itu eoh?"
"Arra.."
"Pergi saja, tinggalkan aku saja disini sendiri, jangan hiraukan suamimu yang sakit ini" potong yonghwa cepat dan membalikkan tubuhnya membelakangi shinhye.
"Kau cemburu eoh?" Shinhye cekikikan melihat tingkah yonghwa yang seperti anak TK.
"Ani.." jawab Yonghwa singkat.
"Arra.. kalau begitu aku siap-siap dulu"
"Yya! Yya! Kau tega membiarkan suamimu yang sakit ini sendirian dirumah eoh?" Kesal yonghwa.
Shinhye tertawa keras sedangkan yonghwa semakin kesal karena shinhye yang tertawa.
"Makanya jangan kau potong ucapanku"
"Jadi??"
"Jonghoon tadi memintaku untuk menjemput eun sul seperti biasa dan kita akan makan siang bersama, tapi aku menolaknya karena kau sedang sakit" Yonghwa menyunggingkan senyumnya saat mendengar penuturan Shinhye.
"Kau tak boleh lagi menemui Jonghoon" Yonghwa menarik Shinhye lagi ke tempat tidur dan memeluknya erat.
"Wae? Dia sahabatku bagaimana mungkin aku bisa mengacuhkannya begitu saja?" Tanya Shinhye, Yonghwa mengerucutkan bibirnya.
"Tapi kau milikku" Shinhye tersenyum dan mengecup pipi Yonghwa sekilas.
"Arra.. aku milikmu selamanya, aku hanya merasa kasihan dengan Eun Sul, dia kehilangan eommanya saat dia masih kecil dan dengan Eun Sul aku bisa meraskan rasanya mempunyai seorang anak"
"Kalau begitu kita buat sekarang supaya kau benar-benar punya anak bukan hanya merasa" Yonghwa tersenyum manis tapi Shinhye merasakan hawa yang tidak enak.
"Mwo? Apa maksudmu?" Shinhye membelalakan matanya.
"Ayolah Shin.. kau pasti tahu maksudku" Yonghwa mengerling nakal.
"Ta.. tapi.. kau sakit yong.." Shinhye menahan Yonghwa yang hendak menciumnya.
"Ani.. aku sudah baikan bahkan aku sangat semangat saat membahas anak" Shinhye memukul lengan Yonghwa keras.
"Yya! Kau benar-benar yadong ne?" Shinhye mengeluh tapi tak digubris oleh Yonghwa, malahan sekarang Yonghwa menggoda Shinhye dengan menciumi seluruh wajah Shinhye.
"Yya! Yong.. menjauh dariku" Shinhye sekuat tenaga mendorong Yonghwa.
"Aku tak mau" Yonghwa terus mencium wajah Shinhye hingga sampai di bibir Shinhye, Yonghwa berhenti sangat lama dan perlahan mulai mengecupi bibir manis Shinhye. Shinhye yang mulai terbuai mulai membalas kecupan Yonghwa.
****
"Ayolah yong.. aku harus menjemput eun sul" rengek Shinhye.
"Tak boleh" tolak Yonghwa.
"Yong.. apa kau tega membiarkan anak itu sedih jika aku tak ikut menjemputnya?" Shinhye masih mencoba meyakinkan Yonghwa.
"Aish.. kenapa harus dengan Jonghoon eoh?"
Shinhye terdiam, memang eun sul anak Jonghoon kepada siapa lagi ia harus dijemput jika bukan ayahnya?
"Arra kau boleh menjemput eun sul tapi dengan satu syarat yang menjemput aku dan kau bukan Jonghoon"
"Mwo?" Shinhye ingin mencoba membantah namun Yonghwa sudah mendahuluinya berbicara.
"Jika kau tak mau ya sudah"
"Arra.. aku akan telpon Jonghoon dulu"
****
"Eun sul-ah.." teriak Shinhye memanggil Eunsul.
"Eomma.. appa eoddi?" Tanya Eunsul.
"Eoh.. nugu?" Belum sempat Shinhye menjawab, Eunsul sudah kembali bertanya.
"Ah.. ini suami eomma.. Eunsul juga bisa memanggil appa" timpal Shinhye.
"Jinja?? Eunsul punya 2 appa?"
"Ne.. Eunsul bisa panggil Yonghwa appa" sahut Yonghwa.
"Ne.. ah.. Yonghwa appa sangat tampan"
"Jinja?"
"Ne.. Yonghwa appa sangat..sangat.. tampan" Yonghwa tersenyum simpul.
"Ah.. apa Eunsul sudah makan?" Tanya Yonghwa yang dijawab Eunsul dengan gelengan kepala.
"Kajja kita makan, Shinhye eomma tadi memasak masakan yang sepesial buatmu" kata Shinhye.
Eunsul mengangguk dengan senyum cerah diwajahnya.
Mereka bertiga makan bekal yang dibawa Shinhye di Taman dengan menikmati kebersamaan mereka. Eun sul sangat bahagia saat ini bisa bertemu Shinhye dan juga yonghwa yang baru dikenalnya hari ini. Eun sul bahkan lebih terlihat dekat dengan Yonghwa dari pada dengan Shinhye.
****
"Bagaimana menurutmu tentang eun sul eoh???" Tanya Shinhye saat mereka sudah sampai rumah.
"Dia yeoja yang sangat menggemaskan, melihatnya aku jadi tak sabar untuk segera memiliki anak, bagaimana kalau malam ini?"
"Mwo? Apa maksudmu eoh?" Shinhye membelalakan matanya saat mendengar ucapan Yonghwa.
"Kau pasti tau maksudku Ny. Jung" Shinhye menelan ludahnya kasar. Tamatlah malam ini Shinhye. Yonghwa mendekati Shinhye yang sedang melihat TV tapi pikirannya yang tak fokus karena memikirkan apa yang diucapkan Yonghwa.
"Apa yang mau kau lakukan?" Tanya Shinhye saat Yonghwa mulai mendekatinya.
"Dasar yadong.. apa yang kau pikirkan eoh?" Yonghwa menjitak kepala Shinhye lembut, Shinhye hanya membalas dengan memanyunkan bibirnya. Dengan secepat kilat Yonghwa mencium bibir lembut itu dan berbaring di paha Shinhye yang tengah duduk di sofa.
Shinhye masih tetap melihat serial drama yang sedang ditayangkan di TV depannya. Shinhye mencoba tak gugup saat dia merasa Yonghwa terus menatapnya.
"Aigoo.. Lee Shin sangar kejam pada Kyu Won, lihatlah bukankah Kyu Won sangat imut disitu? Apa mata Lee Shin katarak eoh sampai-sampai dia tak melihat Kyu Won yang sangat imut itu?" Shinhye mencoba mengalihkan perhatian Yonghwa supaya beralih menatap layar kaca.
"Ne.. Lee Shin mungkin katarak sampai-sampai tak melihat gadis yang mencintainya itu sangat cantik" ucap Yonghwa sambil masih tetap menatap wajah Shinhye seolah-olah kata-kata itu buat dirinya. Perlahan tangan Yonghwa terjulur mengusap pipi halus Shinhye.
"Begitu juga denganku yang tak pernah melihat bahwa yeoja didepanku ini sangat cantik melebihi siapapun yang pernah aku temui di dunia ini" pandangan Shinhye sudah terganti menatap mata Yonghwa yang masih tidur di pahanya.
"Mianhae shin, jika saja aku sadar lebih awal, mungkin aku tak menyakitimu sejauh ini, bahkan mungkin sekarang kau sudah hamil, aku benar-benar bodoh eoh? Menyia-nyiakan yeoja secantik dan sebaik kau" Shinhye meletakkan jari telunjuknya di bibir Yonghwa.
"Jangan di ingat yang lalu, sekarang kita mulai hidup baru kita" Shinhye memberikan senyuman terbaiknya pada Yonghwa yang saat ini matanya berkaca-kaca.
"Eomma dan appa tak pernah salah mencarikan pendamping hidupku, aku yang salah disini" Shinhye membungkam mulut Yonghwa dengan ciuman di bibirnya.
"Jangan di bahas lagi" Shinhye menghentikan pembicaraan mereka yang sangat tidak ingin di dengar Shinhye lagi. Shinhye menyeka air mata Yonghwa yang hampir jatuh melewati pipinya.
Yonghwa menarik kepala Shinhye agar menunduk lebih dekat padanya dan perlahan Yonghwa mendekatkan bibirnya di bibir Shinhye.
****
satu tahun kemudian..
Kediaman Tn. Park sedang ramai, banyak orang yang lalu lalang di kediamannya.
Terlihat seorang yeoja yang duduk di tempat yang sedang sepi menyusui seorang namja kecil yang sedang di gendongnya. Kemudian dia berjalan menuju kamar yang ditempatinya ketika belum menikah dulu.
"Kau disini ternyata" seseorang membuka pintu kamarnya.
"Ne.. Yong Jae menangis, mungkin dia lapar. Dari tadi dia hanya tidur, jadi belum ada apapun yang masuk perutnya" Yonghwa tengah mendekati istrinya yang sedang memberi asi pada buah hati mereka.
"Yong Jae lapar eoh?" Yonghwa melihat Yong Jae yang sedang dipeluk eommanya.
"Yong.. bisa buatkan Yong Jae susu eoh?"
"Yya! Panggil aku oppa, kau dulu selalu memanggilku oppa, kenapa sekarang kau tak mau eoh?" Shinhye hanya tersenyum melihat tingkah lucu suaminya saat merajuk minta dipanggilnya oppa. "Lagi pula aku ini suamimu"
"Hm.. pantaskah orang yang sangat kekanak-kanakan ini aku panggil oppa eoh?" Shinhye tertawa saat Yonghwa memanyunkan bibirnya. Sangat persis seperti anak SD yang merajuk.
"Arra.. oppa.. buatkan Yong Jae susu ne Appa?" Yonghwa mencium kilat bibir Shinhye dan berlalu pergi membuatkan Yong Jae susu.
Pesta perayaan pernikahan Tn. Dan Ny. Park berlangsung sangat megah, karena ini bukan hanya untuk perayaan pernikahan mereka, mereka juga merayakan kelahiran Yong Jae dan Soo Yeon Putri Yoochun dan Eunhye. Jarak kelahiran mereka hanya empat Bulan, maka dari itu mereka sekalian merayakan juga dengan pesta pernikahan Tn. Dan Ny. Park.
"Boleh aku duduk disini?" Tanya seorang yeoja menghampiri Shinhye yang sedang duduk di salah satu sofa.
"Eonni.. tentu saja.. silahkan" Shinhye mempersilahkan Eunhye yang sedang menggendong Soo Yeon.
"Dimana Yong Jae?"
"Ah.. Yong Jae sedang ikut appanya" diam.. mereka diam untuk beberapa saat.
"Shin.. mianhae jeongmal mianhaeyo, aku sangat merasa bersalah padamu"
"Eonni.. apa yang kau bicarakan eoh? Aku sudah memaafkanmu dari dulu" Shinhye memeluk Eunhye walau terhalang Soo Yeon.
"Aigoo.. ada apa ini eoh?" Teriak Yoochun yang melihat kedua yeoja yang berarti dalam hidupnya sedang berpelukan dan menangis.
"Oppa.. lihatlah istrimu ini membuatku menangis" adu Shinhye.
"Mwo? Benarkah yeobo?" Tanya Yoochun.
"Yya, berani-beraninya kau memfitnahku?" Elak Eunhye. Yoochun menjitak kepala Shinhye pelan.
"Aigoo.. hyung.. apa yang kau lakukan pada isrtiku eoh?" Marah Yonghwa yang baru datang dan ikut duduk disebelah Shinhye.
"Kau lihat? Istrimu ini menuduh istriku yang tidak-tidak"
"Mana mungkin eoh? Pasti istrimu yang memfitnah istriku" mereka terus beradu argumen sedang kedua yeoja itu tersenyum melihat keakraban kedua namja didepannya.
Dari kejauhan Tn. Dan Ny. Park melihat mereka.
"Bukankah mereka sangat manis? Aku percaya jika Yonghwa bisa membahagiakan Shinhye, begitu pula dengan Eunhye yang akan kembali pada Yoochun" Ny. Park tersenyum dan mengannguk menanggapi ucapan suaminya.

END

Huah.. akhirnya selesai juga nyelesain ini di waktu penat tugas.. buat yang nunggu-nunggu ff lainnya bentar ya.. nunggu ada feel juga selesainya tugas-tugasku.
Sekian.. aku ucapkan terima kasihku buat semua readers.. juga yang ngasih vote dan komen.. jangan bilang minta sequel.. karena udah pusing nih kepala 😄

Can You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang