chapter 22

6K 375 11
                                    

saat saat seperti ini , seseorang masuk tanpa permisi .. dia membulatkan matanya setelah melihat aku sedang niall .. dia ..

ya tuhan jangan dia, ya tuhan tolong aku . jangan biarkan dia masuk. kalau dia masuk bisa jadi masalah besar, bisa jadi dia salah paham

" kayla? ngapain disini? " kata Zayn .. huh untung saja bukan Harry

" ini mau ngambil chargeran " kataku

" ngambil atau apa nih? dempet dempetan aja " goda Zayn

" gatau nih si kayla, colek colek aku aja " kata Niall

" hidihh ogah deh " kataku sambil berdiri dari sofa

" aku balik dulu, dah " kataku sambil berjalan ke luar kamar Niall

" dihhh pundung. dadah tukang colekkkk " kata Niall

" sialan lo " kataku sambil keluar dari kamar Niall

Saat aku hendak memasuki kamar ku aku lihat kamar sebelah ku pintunya terbuka, yap kamar Harry . aku memurungkan niatku untuk ke kamarku, aku malah ke kamar Harry. saat sampai di mulut pintu, tubuhku melemas seketika, hatiku seperti yang hancur berkeping keping tapi tunggu kayla, itu cuma Cara sahabatnya harry, kamu gaboleh cemburuan kaya gini, cara ko cuma cara yang lagi berduaan di kamar harry. ayolah jangan nethink kay...

tuhkan apa apaan coba cara meluk meluk Harry, terus Harry diem aja gitu bagus haz bagus. kamu ga nyadar juga kalau aku ada di sini. tanpa aku sadari air mataku turun begitu saja, sialan kamu rapuh kayla terlalu rapuh, ya tapi bayangkan saja kalian ada di posisiku sekarang. HAAAHHHH mataku panas ngeliat pemandangan yang ada, lebih baik aku ke kamarku saja, bego kamu kayla mau mau aja kamu ke kamarnya Harry, sakit kan ujungnya.

....

Hari ini aku bangun pagi, jam 7 pagi... huhhh lumayan lah biasanya aku bangun siang. aku lihat mataku bengkak, rambutku seperti singa yang kelelahan karna mencari mangsa. pikiran ku masih terbayang bayang kejadian tadi malem harry sa cara...

" sudahlahhh hanya pelukan ini, kamu saja yang lebai " kataku pada diriku sendiri

Karna udara kota london masih sangat sejuk, lebih baik aku ke puncak appartement melihat London dipagi hari yang masih di penuhi kabut dan matahari yang belum bangun saja. aku mengambil jaket teball yaaa jaket tebal milik Harry waktu itu. saat aku melewati kamarnya pun kamarnya masih sangat gelap. mungkin dia masih tidur. ahhh begini ya rasanya sediri, sepi ga ada teman bicara, saat saat seperti yang aku harapkan adalah satu, Niall . Niall selalu menemani aku saat kapanpun, aku sayang dengannya hanya sebagai sahabat, aku sudah menganggap dia seperti kakakku sendiri. Sesampainya di pucak appartement, aku lihat semuanya indah sekali. London Eye yang masih tertutupi kabut, gedung gedung tinggi, dan tak heran kalau di London jam segini lampu lampu di jalan masih di nyalakan, orang orang yang sedang berjalan seperti semut semut yang sedang mencari makan, cuaca yang seperti ini patut aku foto, hahha alay sih tapi aku sangat suka cuaca seperti ini. aku yakin besok atau lusa pasti akan turun salju. getting ready for a winter . Saat aku sedang melamun lamun tiba tiba seseorang menutup mataku dari belakang. aku meraba raba tangannya

" ini ini siapa??? " tanyaku sambil terus meraba raba tangannya

" aha! ini pasti niall! udah lepasin yell ah " kataku

" ahahhahahahahahhaa tau aja " katanya sambil melepaskan tangannya yang menutupi kedua mataku. penglihatanku masih belum terlalu jelas, aku mengucek ngucek mataku sampai akhirnya penglihatanku kembali normal seperti semula.

" kamu ngapain disini? " tanya Niall

" seperti yang kamu liat " kataku

" maksudku, tumben kamu disini. biasanya kan di bawah sama Harry " katanya

HIM [Harry Styles]Where stories live. Discover now