The Statement of Love - Akashi Seijuro x Reader

1.8K 127 10
                                    

The Statement of Love
Akashi Seijuro x Reader

++++

Suasana pagi hari di SMA Rakuzan tak begitu ramai, jarum jam baru menunjuk pukul 06.30 itu artinya masih setengah jam lagi untuk pelajaran dimulai. Kau berdiam diri di koridor menunggu seseorang, tubuhmu gemetar menahan gugup, bulir-bulir keringat sudah siap siaga untuk terjun dari pelipismu. Tanganmu yang memutih menggenggam erat sesuatu di dalamnya. Ketika seseorang yang kau tunggu berjalan didepan matamu tiba tiba suara di tenggorokanmu tercekat, saat tanganmu ingin menggapai orang itu kini malah tubuhmu yang tak bisa di ajak kompromi. 'Kenapa susah di gerakan sih?' Rutukmu dalam hati.

Tak ada pilihan lain. Akhirnya, dengan sekuat tenaga dirimu mengeluarkan suara.

"Akashi-kun."

Seperti waktu yang di pause, semua kegiatan di koridor itu terhenti saat indra pendengaran mereka menangkap sebuah suara yang memanggil 'sang emperor Rakuzan'

Dirimu─ si pemilik suara tadi merutuk dalam hati ketika semua pandangan mata mengarah padamu, niat ingin memberikan sesuatu itu secara sembunyi-sembunyi malah tidak sesuai rencana, harus bagaimana lagi, mau tidak jadi nanti kau yang terkena malu. 'Lanjutkan sajalah ' pikirmu.

Dan keyakinan pada dirimu perlahan runtuh saat sepasang mata tajam memandangmu heran.

Dengan tangan gemetaran kau menyerahkan amplop merah muda yang sejak tadi di genggammu pada Akashi.

"Untukmu."

"Apa itu?" Akashi menaikan satu alisnya.

"Terima saja, dan buka jika sedang tidak ada orang." Kau berbisik pada Akashi.

Sejenak dahi Akashi berkerut sebelum sebelah bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah seringaian.

"Jika itu sesuatu yang tidak penting, aku tidak ingin membacanya." Jelas Akashi dengan wajah datar. Tangan yang sedari tadi bersarang di sakunya tak juga kunjung menyambut amplop merah muda yang di sodorkanmu.

Kau meremas rok sekolahmu. Sial. Kau telah di tolak bahkan sebelum dia melihat isi surat itu. Rasanya dirimu ingin menangis sekarang juga, tapi kau cukup tau malu untuk tidak menangis di hadapan orang banyak, terlebih di hadapan orang yang sudah menolak surat cintamu. Miris, benar-benar miris. Cinta pertama yang selalu kau jaga sejak dari tahun pertama kau masuk SMA Rakuzan harus musnah sekarang juga. Manik [Eye color] mu mulai memanas, kau tidak menyangka dunia bisa sekejam ini padamu.

Kau berbalik dengan perlahan, menundukkan kepala takut-takut ada orang yang melihat wajahmu yang memerah menahan tangis. Dan seketika itu juga kegiatan di koridor kembali berjalan, orang-orang mulai berlalu lalang kembali walau pun ada sebagian orang yang mencemooh dirimu karena ketidak tau maluanmu memberi surat kepada sang Emperor sekolah.

Satu langkah

Dua langkah

Tiga lang—

"Jika kau mau membacakannya, mungkin aku mau mendengarkan."

DEG

Suara baritone Akashi mengintruksi pemberhentian waktu untuk kedua kalinya. Kau berbalik dengan wajah terkejut.

"Bacakan untukku." Perintah Akashi mutlak.

Kau mengusap jejak air mata di pipi menggunakan punggung tanganmu. "Ap- tapi, aku malu." Gumammu.

Akashi menghela napas dan membalikan badan lalu membelakangimu hendak melangkahkan kaki meninggalkanmu.

Kau yang menyadari pergerakan Akashi benar-benar bingung harus apa. Kau jelas terdesak, menuruti permintaan Akashi sama saja dengan mempermalukan dirimu lebih dalam lagi, tapi jika dirimu mundur sekarang, bukan hanya murka dari fans-fans Akashi yang kau dapatkan, kau jelas akan mendapatkan malu luar biasa dari lelaki di hadapanmu ini.

Kuroko No Basuke Random StoryWhere stories live. Discover now