TUJUH

4.7K 449 11
                                    

Tok. Tok. Tok.



Sebuah suara ketukan di pintu mendadak menyadarkanku ke alam nyata.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali dan... apa yang kulakukan tadi?

"Masuk"

Apa telingaku yang bermasalah atau memang nada guru Sehun yang terdengar dingin saat mengucapkan kata 'masuk' ?

Seorang lelaki membuka pintu. Itu Changmin.

"Permisi, saya mau memanggil Yeon Hee karena pelajaran Fisika sudah dimulai. Guru Jung yang menyuruh saya memanggil Yeon Hee" ucap Changmin selaku ketua murid.

Kudengar Guru Sehun menghembuskan napasnya.

"Baiklah, Yeon Hee, kau bisa kembali kekelas. Pulang sekolah temui aku lagi"

Aku bangkit dari kursi dan berjalan keluar ruangan mengikuti Changmin.

"Apa yang kau bicarakan dengan guru Sehun? Sepertinya serius sekali, sampai-sampai waktu istirahat kau habiskan disana dan--"

"Tunggu, aku menghabiskan waktu istirahat disana?" belum selesai perkataan Changmin, aku sudah memotongnya terlebih dahulu
"Iya, tadi kulihat saat istirahat kau dipanggil keruangannya kan? Dan sampai bel masuk kau tidak kembali kekelas. Makanya guru Jung menyuruhku untuk memanggilmu" ucap Changmin

"I.. iya.. mm.. obrolan itu rahasia. Ya rahasia hehe" aku mencoba menjawab seadanya.

Bukan apa-apa, hanya saja bukankah baru saja aku memasuki ruangannya? Kenapa sekarang Changmin mengatakan bahwa aku menghabiskan waktu istirahatku disana? Itu berarti sudah 30 menit aku berada diruangan itu.

Tapi aku merasa bahwa aku baru saja duduk. Sungguh.

Aku membuka pintu, duduk didepan guru Sehun, dan menatap matanya.

Aku ini kenapa sih?

Apa ada sesuatu terjadi padaku?


"Hey, kau hampir menabrak pintu kelasmu sendiri" ucapan Changmin membuyarkan lamunanku.




***


Author POV

Yeon Hee berjalan seorang diri menuju ruangan Sehun, guru olahraga barunya.

Semenjak pelajaran fisika sampai bel pulang berbunyi, ia sama sekali tidak mendengarkan apa yang gurunya ajarkan.

Otaknya sibuk memikirkan tentang kejadian saat jam istirahat saat ia berada di ruangan Sehun tanpa menyadari waktu.

Yeon Hee kembali mengetuk pintu dan masuk keruangan saat Sehun memberikannya izin.

"Jadi.. kenapa saya dipanggil kesini?" Tanya Yeon Hee ragu-ragu. Entah kenapa, ia merasa aneh sekaligus takut dengan Sehun.

"Kau belum mengikuti tes olahraga kemarin. Kau tidak masuk sekolah kan kemarin?" Ucap Sehun to the point.

Yeon Hee hanya menganggukkan kepalanya.

"Apa kau bisa mengikuti tes hari ini? Tesnya itu adalah berlari keliling lapangan tiga kali, push up, sit up, serta melakukan skipping. Aku harus merekap semua nilai siswa dan hanya kau yang nilainya kurang satu buah."

Yeon Hee menundukkan kepala. Memikirkan tentang tes olahraga yang ia lewatkan. Ia baru saja sembuh dari sakit, dan guru ini tidak berbelas kasihan padanya? Ayolah, mungkin peringanan tes? Lari saja mungkin?

"Aku tidak membeda-bedakan antara satu murid dengan yang lainnya"
ucap Sehun tegas. Seolah menjawab pertanyaan yang ada di benak Yeon Hee.

"Mm..apakah, tesnya bisa diganti dengan tugas lain? Misalnya membuat makalah.. atau yang lain?" Tanya Yeon Hee hati-hati.

Sehun tampak berpikir.

"Bagaimana dengan membersihkan ruangan olahraga? Dan kau akan mendapatkan nilai pas rata-rata" ucap Sehun.

Yeon Hee meringis. Membersihkan ruangan olahraga dan mendapat nilai pas rata-rata? Tapi itu lebih baik daripada dirinya jatuh sakit lagi.

"Baiklah"



***



"Membersihkan ruangan sekotor ini dan hanya dapat nilai tujuh puluh sembilan? Ck, sangat tidak berperikemanusiaan!"

Yeon Hee menyapu dengan perasaan kesal dan tak ketinggalan juga omelan yang terlontar dari mulutnya.

Ruangan olahraga ini benar-benar berdebu, alat-alat olahraga seperti bola sepak, bola tenis, tongkat bisbol, berserakan tidak pada tempatnya.

Yeon Hee tak pernah mengira ruang olahraga sepayah ini. Karena selama ini yang membawakan peralatan adalah seksi olahraga. Yeon Hee merasa bersyukur ia tidak dipilih menjadi seksi olahraga dikelasnya.

Beberapa kali Yeon Hee bersin akibat debu yang tebal diruangan ini.

Tanpa Yeon Hee sadari, dibelakangnya nampak seseorang yang bersembunyi dibalik loker penyimpanan bola basket. mendekati Yeon Hee dengan perlahan-lahan dengan tongkat bisbol ditangannya.

Guardians [× Discontinue ×]Where stories live. Discover now