Chapter 16

15.8K 1.7K 85
                                    

Mulmed : cast Sharon dan Sevine ya.

Yang cewe cewe kenal Lykaios itu.

Sorry. Gak ada lepi jadi dimasukin mulmed deh..

*****

Jasmine memijat kepalanya pelan. Banyak sekali hal yang ada di otaknya diluar dugaannya. Dia duduk di ujung tempat tidurnya. Di ruangan ini hanya ada Lily, Mr. Drew dan juga Gamma. Selena dan Thalia, sedari tadi sudah hilang, membubarkan diri dari kelompoknya.  Jasmine yakin, Selena dan Thalia sedang mencari celah bagaimana menemukan pedang itu. 

Mr. Drew sedang membaca buku kebesaran, dia terlihat serius dengan kalimat yang ditunjuk oleh telunjuknya.
Sedangkan Gamma, dia sedang membaringkan tubuhnya, mungkin pertarungan tadi banyak menguras tenaganya.

Jasmine menarik rambutnya, mengerang kemudian. Lily memperhatikan gadis itu yang sekarang terlihat dia frustrasi, rencana yang sudah disusun rapi kini sudah tak terarah lagi. Berantakan. Sepertinya Jasmine sekarang berada di titik terbawahnya. Lily mengerti itu. Namun membiarkan gadis itu melampiaskan emosinya.

Jasmine lantas menegakkan kakinya, lalu melangkah cepat.

"Kau mau kemana ?" Ucap Mr. Drew lebih cepat sebelum Lily mengatakannya.

"I need some fresh air!" Ucap Jasmine lantas pergi.

Mr. Drew melihat ke adah Lily, namun Lily hanya mengakat bahunya.

*****

Jasmine melangkahkan kakinya sembarangan. Tak tentu arah. Bahkan dia tak tau sekarang dimana. Denah Castle ini terlalu rumit baginya. Bahkan kini dia bingung, bagaimana cara kembali ke kamarnya. Dia merutuki dirinya. Bagaimana dia sekacau ini ?

"Jasmine ?"  Ucap seseorang yang keluar dari salah satu pintu. 

Jasmine melihatnya sosok itu. Lalu mundur satu langkah.

"Jangan takut, aku masih temanmu" ucapnya orang itu melangkah mendekat dua kali lipatnya.

*****
"Apa yang kau lakukan disini?" Ucap lelaki itu memecah keheningan. Entah kenapa suasana benar benar hening. Tak ada suara sama sekali.

Jasmine melihat ke arah lelaki itu. Menatapnya dalam. Dia terlihat beebeda dari terakhir kali yang dia lihat.

"Helping my friends" jawabnya singkat. "Shawn! Apa aku boleh bertanya ??" Ucapnya kemudian.

"Tentu"

"Apa kau mengenal Lykaios?" Tamya Jasmine cepat. Peetanyaan itu mencuat dari mulutnya tanpa dia dua. Mungkin Dia hanya ingin mengeluarkan isi pikirannya satu per satu.

"Lykaios ? Dia temanmu bukan?" Jasmine mengangguk pelan "Dia orang yang paling ditunggu Sharon selama hidupnya"

Jasmine mencoba menangkap jawaban Shawn lalu meencernanya. Tapi tak bisa.

"Untuk apa ??"

"Entahlah. Hanya Sharon dan Lykaios yang tau" ucap Shawn. Shawn lantas memegang kedua bahu Jasmine "listen ! Kau harus pergi dari sini" ucapnya mencoba membuat Jasmine pergi. 

"Why ??" Tanya Jasmine melihat kekhawatiran Shawn.

"Sharon tak akan melepas siapa pun yang sudah masuk kemari Jasmine ! Aku akan bicara pada Sharon bahwa kau manusia. Dia akan membiarkanmu pergi Jasmine"

"Shawn.." ucap Jasmine lemah. Entah apa yang menguras energinya

"Kau tak sepantasnya di tempat ini"

"Shawn... dengar aku"

"Aku akan mengantarmu pulang" Shawn tak menggubris sama sekali ucapan Jasmine yang terdengar lirih.

"Shawn !" Kali ini Jasmine mengeraskan suaranya

Shawn menutup mulutnya. Shawn memperhatikan Jasmine. Perempuan itu terlihat berbeda seperti yang biasa Shawn lihat. 

"Aku bukan manusia. Aku Electra.." gumam Jasmine pelan tak berenergi.

Shawn menatap Jasmine bingung.  Dia bingung harus mempercayai pendengarannya atau tidak. Baru saja Jasmine mengakui kalau dia Electra.

Jasmine lantas memegang tangan Shawn. Menuntunnya pada pergelangan tangannya. Seketika itu juga Shawn mengangkat tangannya cepat.

"Kau Morey bukan ?" Ucap Jasmine kemudian.

Shawn diam tak menjawab.

*****

"Saat itu aku aku ditemukan Sharon. Dia bilang padaku aku bukanlah manusia. Tentu saja aku tak percaya.  Awalnya. Tapi seiring berjalannya waktu aku menyadari ada sesuatu yang beda. Saat aku memegang lampu bohlam seketika itu juga lampu itu padam. Aku bisa menyerap cahaya. Lalu aku bertemu Sharon kembali. Dia membawakan ku sesuatu..."

"What's that ?" Ucap Jasmine menyimak cerita Shawn.

"Seseorang yang tak ku kenal. Orang itu terlihat ketakutan. Sharon memintaku untuk memegang tangannya. Aku juga takut, tapi Sharon mencoba meyakinkanku. Dua detik kemudian, orang itu jatuh ke tanah. Tak sadarkan diri."

Jasmine mulai bisa menebak cerita Shawn

"Dia electra" gumam Jasmine diikuti oleh anggukan Shawn.

"Ehem. Kau benar. Itu pertama kalinya aku menghilangkan nyawa seseorang. 

Jasmine tak bergeming. Semua yang terlihat tak lagi sama. Shawn yang dia kenal adalah seorang Morey yang bisa saja menghilangkan nyawanya juga. Dan Lykaios yang dia percayai, sekarang justru terlihat meragukan.

Dari cerita Shawn, Sharon bukanlah orang yang mudah dikalahkan bagi Jasmine dan yang lainnya. Dia kuat, dia berpengaruh. Dia memang pemimpin bangsa Morey. Sepantasnya memang begitu. Lalu terlintas di otak Jasmine, satu nama yang berhasil dia dapatkan. 

"Bagaimana dengan Sevine?"

"Dia orang yang sangat baik, dia orang yang suka membantu" jawab Shawn.  "Kau sudah beetemu dengannya ?" Jasmine mengangguk. Dia tak sepenuhnya bohong. Memang dia bertemu, tapi hanya sepintas. 

"Maksudku, apa hubungan Sevine dengan Lykaios ?" Jasmine tak percaya itu yang di keluarkan oleh mulutnya. Menyebut nama perempuan itu seolah mengingatkan kejadian yang ia lihat, kejadian yang ia coba kubur dalam dalam.

Melihat Lykaios yang tersenyum lebar, dan memeluk perempuan itu, entah kenapa ada sesuatu yang sulit dijelaskan olehnya. Sesuatu yang janggal di dalam rongga dadanya.

"Dia putri satu satunya Sharon. Mungkin mereka dekat, Sharon dan Lykaios terlihat dekat, begitu juga dengan putrinya"

Jasmine mencoba mencernanya. Bukan. Bukan perkataan Shawn. Tapi perkataaan Thalia tadi. Thalia yang meliriknya, Thalia yang menyunggingkan
senyum sejuta artinya. 

Jika kita mengawasi Ratunya, apa salahnya kita mengawasi Pangerannya juga.

Kata kata itu langsung keluar di pikirannya. Menggemma berulang ulang.

"Jika Sevina adalah anak Sharon satu satunya, maka Sevina adalah tuan putrinya. Dan jika itu benar, maka Lykaios....." Jasmine mencoba merangkai kata yang pas untuk mengungkapkannya.Jasmine menarik napasnya berat "Apa ini yang namanya sakit ?" Batinnya.

*****

THE FOS ACADEMY 3 : CHASING TRUTHWhere stories live. Discover now