Chapter 4 : Wish For Harmony

3K 277 74
                                    

Republish dari karya tahun 2016

Semua karakter Naruto adalah milik Masashi Kishimoto, kecuali OC yang memang karangan penulis.

Pairing : SasuHina

Jumlah karakter +/- 7400 kata

*****

Uchiha Hidekazu, putra ketiga keluarga Uchiha merupakan sosok pendiam  yang memiliki hati yang polos dan murni. Memiliki hobi yang berhubungan dengan kaligrafi, literatur klasik, musik dan keahlian merakit perangkap.

Jika sedang sendirian dan asik berkutat dengan hobinya, Hinata bisa melihat versi mini dari Hyuuga Hiashi ataupun Hyuuga Neji.

Akan tetapi, jika sudah bertemu dengan saudara kembarnya maka dia akan menjadi partner in crime bagi Hirokazu alias Hiro dalam berbuat onar tanpa menyadari kalau tingkah mereka menyusahkan orang lain.

Hiro dan Hide berbuat onar bukanlah tanpa alasan. Hal itu merupakan wujud protes dari perlakuan yang mereka terima dari orang luar.

Banyak orang awam yang diam-diam menjauhkan anak mereka supaya tidak berurusan dengan keluarga berlambang kipas merah bergagang putih. Trauma akibat perang yang dipicu oleh leluhur Uchiha membuat mereka sulit memaafkan klan tersebut.

Ditambah lagi ada sebuah stigma yang membayang-bayangi keluarga Uchiha kalau keluarga mereka terbentuk dari kaum yang tersisihkan. Seorang mantan ninja pelarian dan seorang wanita dari keluarga terhormat yang dibuang. Bahkan ada rumor kalau wanita tersebut menikah di bawah paksaan atau karena pengaruh genjutsu.

Hide pernah menanyakan kebenaran kepada sang kakak tertua, Sandayu, yang hanya menjawab dengan senyum lebar. "Yah, aku pernah menanyakan hal yang sama pada Tou-san dan aku hanya diminta melupakan kata-kata itu."

Sungguh jawaban yang sangat tidak memuaskan!

Sampai suatu hari, ketika Sasuke berlatih genjutsu dengan para putranya. Sasuke ingin memperlihatkan perang yang sebenarnya kepada tiga Uchiha muda sekaligus memberikan pelajaran bagaimana mematahkan serangan genjutsu.

Sandayu berusia 12 tahun sementara Hide dan Hiro masih berusia 10 tahun.

Hide gemetar dan sebenarnya merasa sangat takut namun terlalu malu menunjukkannya di hadapan ayah dan kakak tertua.

Sandayu yang terkenal ceria dan penyabar pun mengalirkan air mata tanpa henti setelah latihan selesai. Entah apa yang diperlihatkan sang ayah dalam dunia ilusi.

Hide juga melihat bagaimana Hiro yang terkenal pemberani, sampai jatuh berguling ke tanah sambil menangis keras dan kehilangan kendali atas chakra apinya yang begitu dominan.

Ya benar, Hiro hampir saja membuat lapangan berlatih mereka hangus terbakar kalau Sasuke tidak bertindak.

Sekarang gilirannya untuk merasakan sendiri genjutsu legendaris tersebut.

Bulir-bulir keringat sebesar jagung menghiasi wajah Hide dan bocah itu meneguk ludah dengan gugup.

"Hide," suara bariton sang ayah memecah keheningan.

Sasuke bisa melihat sorot mata ketakutan dari putra bungsunya yang masih memasang kuda-kuda walaupun wajahnya terlihat pucat pasi.

"Percaya pada Tou-san. Semua akan baik-baik saja."

Hide menganggukkan kepalanya sambil menatap mata merah sang ayah yang kini berubah pola.

Bocah itu merasakan tubuhnya terhisap dalam dunia yang berbeda, tidak ada matahari yang cerah, ataupun hamparan rumput dan pepohonan berwarna hijau yang menentramkan.

Our Moments In TimeWhere stories live. Discover now