11

22.7K 2.6K 225
                                    

Dahyun sibuk mengecek kembali isi tasnya untuk acara kemah dari Sevilla. Kemudian ia melirik Tzuyu yang juga ada di rumahnya. Tzuyu bilang mau berangkat bareng sama Dahyun, biar gak sendiri cengo pas dateng, soalnya Nayeon dipaksa berangkat ke sekolah sama Bobby.

"Lama dih Day, mau bawa apalagi?" tanya Tzuyu lelah.

Dahyun menunjukkan jaket putih miliknya dan jaket hitam yang Hanbin berikan waktu itu, "bawa yang mana? Gue suka jaket putih gue, tapi kak Hanbin bilang harus dipake."

"Terserah ih, bawa yang putih aja udah cepet."

Akhirnya Dahyun mengikuti saran dari Tzuyu dan segera berangkat ke sekolah untuk berkumpul dulu. Sampai di sekolah, Dahyun dan Tzuyu memisahkan diri karna berkumpul sesuai kelas masing-masing.

"Jadi pembagian bisnya kelas 11-1 sama 12-2, kelas 11-2 sama 12-1," perintah Jinhwan si ketua osis.

Yaelah gue se-bis sama Hanbin dkk lagi. Batin Dahyun.

Akhirnya karna sudah diintruksikan untuk naik ke bis, Dahyun pun dengan tidak semangat naik ke bis. Ia bingung harus dengan siapa ia duduk. Kursinya ada yang 3 ada yang 2, tetap saja Dahyun bingung mau sama siapa. Kemudian Chanwoo melambaikan tangannya mengajak Dahyun untuk duduk bersama.

"Sini aja Day duduk sama gue," Chanwoo mempersilahkan Dahyun untuk duduk.

Tapi Dahyun ragu, bangkunya untuk 3 penumpang. Chanwoo pasti akan mengajak Hanbin untuk duduk disebelahnya juga. Tapi kalau ia tidak duduk sama Chanwoo, dia mau sama siapa.

"Santai aja Day kalau gamau duduk sama gue, gue duduk dibelakang," ucap Hanbin tiba-tiba seperti dapat membaca pikiran Dahyun.

Dahyun langsung menggelengkan kepalanya, "ng-nggak kok kak. Gue sih sama siapa aja hehe."

Tapi Hanbin tidak merespon sama sekali, ia malah menyuruh Junhoe untuk duduk bersama Chanwoo dan Dahyun. Seketika Dahyun jadi merasa bersalah. Akhirnya bis pun melaju, Dahyun, Chanwoo, dan Junhoe sibuk dengan headsetnya masing-masing. Dahyun yang duduk diantara Junhoe dan Chanwoo jadi merasa canggung juga.

"Daday, lo punya permen?" tanya Chanwoo.

Dahyun mengeluarkan beberapa permen dari sakunya, kemudian memberikan pada Chanwoo dan juga Junhoe.

"Thanks," ucap Junhoe sambil mengambil permen yang diberikan Dahyun.

Perjalanan dari sekolah ke tempat kemah memang cukup jauh. Tempatnya di daerah dekat pegunungan. Kemudian orang-orang sibuk ber-karaoke ria, Dahyun hanya memperhatikan teman-teman sekelasnya dan seniornya masih sibuk bernyanyi.

Kemudian Dahyun merasakan ada yang mengetuk kepalanya pelan, Dahyun menoleh dan mendapati Bobby mau memberikan sebungkus biskuit, "makan bareng sama June sama Chanwoo ya."

"Makasih kak."

"Day, Hanbin bete. Katanya kok jaketnya gak dipake?" tanya Donghyuk usil.

"Eh?"

Hanbin menggunakan headset dengan matanya yang tertutup. Coba aja Hanbin lagi gapake headset, pasti Donghyuk udah dipukulin.

"Emang kak Hanbin marah?" tanya Dahyun.

"Yah, lo sama Tzuyu sama aja emang. Suka banget nolak apa yang gue sama Hanbin kasih," sambung Junhoe

Dahyun menghela nafasnya, kemudian ia jadi cemberut dan kembali duduk. Ya namanya juga perempuan, malah ikutan marah juga. Dahyun malah langsung mendengarkan musik lagi menggunakan headsetnya dengan volume yang cukup besar.

Jam menunjukkan pukul 12 siang, semua tirai yang ada di jendela bis tertutup karna semua siswa tertidur pulas. Begitu juga Dahyun yang sudah tertidur sejak beberapa menit yang lalu.

"Jun," panggil Hanbin, "tukeran kek. Gue pengen deket Dahyun."

"Lagian tadi sok gengsi," Junhoe langsung bangun dari kursinya dan bertukar tempat dengan Hanbin.

Jadilah Hanbin duduk disamping Dahyun. Mata Hanbin sibuk memfokuskan dirinya menatap Dahyun yang tertidur manis di pundak Chanwoo. Hanbin langsung menarik pelan kepala Dahyun untuk bersandar di pundaknya, "pundak gue tuh lebih nyaman dari punya Chanwoo. Jangan di sia-siain."

-----

Langit gelap dan cahaya bulan sudah terlihat. Namun murid-murid Sevilla masih saja ada didalam bis karna sepanjang perjalanan menuju tempat kemah macet. Entahlah, mungkin karna akhir pekan.

Dahyun sadar dari tidurnya yang lama dan merasa ada yang menindih kepalanya. Ia juga bingung kenapa ia tidur dengan bersandar di pundak Junhoe. Sebentar, Dahyun mengenal bau parfumnya, bukan Junhoe tapi Hanbin. Dahyun yang bergerak pelan tetap saja membuat Hanbin terbangun dari tidurnya.

"Udah nyampe Day?" tanya Hanbin sambil mengucek matanya.

"Belum kayaknya. Lo kok jadi duduk disini?"

Hanbin kembali memejamkan matanya dan bersandar di bangkunya, "biar Chanwoo ga modusin lo. Kenapa lo pake jaket ini? Jaket dari gue mana?"

"Dirumah."

"Kok gadipake?"

Dahyun menghela nafasnya, "kak udahlah."

Hanbin hanya tetap diam dan dengan setianya memejamkan mata. Kemudian matanya memilih untuk terbuka dan melihat tas Dahyun, "ada makanan gak Day? Laper."

"Roti doang sama biskuit gitu-gitu. Mau?" Dahyun mengeluarkan bungkusan roti untuknya dan Hanbin.

"Day gue mau nanya deh."

"Tanya aja."

"Diantara gue, Bobby, Yunhyeong, Chanwoo, Junhoe, Jinhwan, Donghyuk, siapa yang paling mendekati tipe cowok lo?"

Dahyun mengunyah rotinya santai, kemudian menelannya, "kak Jinhwan sih. Dia sangat amat normal dibanding lo semua. Gue suka cowok pinter, good attitude kayak dia, gak macem-macem."

"Oh."

"Kalau lo kak? Selera lo itu yang kayak siapa? Tzuyu? Nayeon? Atau-"

"Lo."

Kepala Dahyun mengangguk, "gue? Ya wajar sih emang banyak yang suka gue kak."

Hanbin hanya terus memakan rotinya dengan gusar karna Dahyun ternyata agak lemot juga soal kode-kode.

"Tapi lo baik kak. Gak macem-macem lagi sekarang. Hebat," Dahyun bertepuk tangan pelan sambil tersenyum manis, "gue pikir lo dulu nakal banget. Tapi ternyata emang semua orang bisa berubah ya."

"Iya Day. Seneng kalau lo liat gue kayak orang baik hehe," Hanbin mempuk-puk kepala Dahyun.

------

Halo gengs. Maaf baru ngepost ya:(( semoga ga kesel nunggunya. Gue post sekalian karna gue lagi ulang tahun. Lah wkwkw semoga suka part iniii

Bad Boy Good GirlWhere stories live. Discover now