Chap7

3K 71 4
                                    

Chapeter 7
Naruto dan teman-teman hanya milik MK sensei
saya selaku author hanya meminjam saja

Fic ini mengandung konflik yang lumayan berat dan ada beberapa adegan Lime and Lemon di dalamnya
Bagi pembaca yang masih usia dibawah umur, saya harap agar tidak membaca Fic ini

Genre: Romance, Hurt, NTR tingkat tinggi :v

Pair: NHL

Bacot author:
Cacian dan Hinaan anda, akanku buat menjadi SEMEANGAT.
Ingat kata-kata Maito Dai (ayah si monster hijau konoha)

Saat ini Naruto dan Hinata sedang berada di balkon kamar Naruto.

Hinata tampak bingung karena sedari tadi Naruto hanya diam sambil memandang Air kolam yang berada tepat di bawah balkon tersebut.

"Ada a-apa Naruto-kun? Kau terlihat tak seperti biasanya."

Hinata mencoba bertanya, dia merasa risih dengan sikap Naruto saat ini.

"Mengapa cinta kita tak setenang air kolam di bawah sana, Hinata? Cinta kita malah terlihat seperti obak di lautan, apa kau tau jawabannya?"

Sekarang Naruto berbalik bertanya kepada Hinata.

"Ke-kenapa Naruto-kun bertanya seperti itu?"

"Maaf"
Balas Naruto pelan.
Setelah mengatakan itu, Naruto secara mendadak mengangkat tubuh kecil Hinata dan mendudukkannya di atas tembok balkon kamarnya.

"Kyaa, Na-naruto-kun, tu-turunkan aku!"
Pekik Hinata saat melihat kolam renang di bawahnya.

Teriakan Hinata terhenti saat kepala kuning Naruto tiduran di antara kedua pahanya.

"Biarkan seperti ini"
Ucap Naruto sambil melingkarkan tangannya di pinggang Hinata.

Tangan Hinata yang semula berontak karena ingin turun sekarang beralih mengelus rambut Naruto.

"Ada apa denganmu Naruto-kun, kau terlihat berbeda."
Hinata kembali mengulang pertanyaan yang sempat terabaikan tadi.

"Aku hanya lelah, bisakah kau menemaniku seharian ini?"
Pinta Naruto.

"Mikoto-basan pasti mencariku, sebenarnya aku ingin menema-"
Perkataan Hinata terhenti saat merasakan getaran pada sakunya.

Sebuah pesan dari Mikoto terpampang jelas di sana.

"Mikoto-basan sudah menunggu di bawah, aku harus pergi Naruto-kun."

Setelah ucapan Hinata selesai, Naruto menurunkan Hinata dari tembok pembatas balkon kamarnya, lalu meninggalkan Hinata tanpa mengucapkan sepatah katapun dan berjalan ke arah kasur miliknya.

"Aku pergi dulu Naruto-kun"

"Pergilah"
Balas Naruto dingin sambil menenggelamkan kepalanya di atas bantal.

Hinata melangkahkan kakinya menuju pintu kamar Naruto.
Walau ia merasa bahwa Naruto sedang marah sekarang.

"Tunggu"
Ucap Naruto tepat pada saat tangan Hinata menyentuh knop pintu kamarnya.

"A-ada apa?"

"Hari pernikahanmu, aku ingin tau, kapan itu di laksanakan?"

Tanya Naruto sambil turun dari tempat tidurnya dan menghampiri Hinata.

Saat ini Hinata masih terpaku dengan Naruto yang berdiri di hadapannya.

"Tatap mataku Hinata, lalu jawab pertanyaanku tadi"

"3 Minggu lagi, tepatnya 11 Oktober"
Jawab Hinata spontan.

"Kehkk! Hadiah terburuk sudah menantiku ternyata"

"Ma-makshud Naruto-kun? Aku tidak mengerti"
Tanya Hinata.

"10 Oktober, itu hari dimana aku lahir, dan 11 Oktober, hari dimana kau akan bersanding dengan pria lain di atas altar, bukankah itu sangat hebat?"

Hinata spontan menutup rapat bibirnya menggunakan telapak tangan.
Terlihat jelas ada perasaan bersalah di sana.

"Maaf, aku tidak tau tentang itu, a-aku harus pergi sekarang, Mikoto-basan pasti sudah menunggu"

Hinata langsung berlari keluar dari kamar Naruto.
Dia merasa sangat bersalah sekarang.
"Bodoh, Hinata bodoh, kenapa kau larii, dasar!"
Rutuk Hinata sambil berlari menuruni tangga menuju halaman depan.

-
RzOneNHL

"Kabuto?" Tanya Naruto kepada seseorang di hadapannya.

"Anda benar tuan Uzumaki"
Balas pria berkaca mata yang tak lain dan tak bukan adalah Yakushi Kabuto.

"Sepertinya cafe di sana lebih nyaman"
kata-kata Naruto di sertai anggukan oleh Kabuto.

Tak berapa lama, Naruto dan Kabuto tiba di dalam cafe dan langsung berjalan menuju meja kosong di bagian pojok kanan cafe setelah memesan beberapa cemilan.

"Kita langsung ke intinya saja, aku tak ingin berlama-lama berada di sini"
Ucap Naruto.

"Tenanglah Uzumaki-san, sebelum kita memulai kesepakatan, kau harus tau peraturanku terlebih dahulu"

Kabuto mengeluarkan selembar kertas yang penuh dengan tulisan dan sebuah alat perekam suara.

"Apa ini?"

"Setelah kau membacanya, kau akan tau apa arti semua ini, karna semua pelangganku juga mendapatkannya."

Naruto tamapak membaca beberapa kalimat di atas kertas yang diberi Kabuto kepadanya.

"Aku butuh waktu, secepatnya kau akan aku kabari"
Ucap Naruto lalu beranjak dari tempat duduknya tanpa mempedulikan jawaban dari Kabuto.
"Aku menunggunya."

Setelah keluar dari cafe tersebut, Naruto melangkah menuju mobilnya yang saat ini berada di parkiran umum di pinggir jalan.

'Peraturan itu menjebakku, aku harus menemuiSasori' batin Naruto    

TBC

Maaf klau wordnya pendek.
Saat ini saya sedang berada di rantau orang.
Pekerjaan membuat pikiran lumpuh.
Jadi saya tidak ingin terburu-buru.

Karena itu dapat membuat alur cerita menjadi kacau..

Your Nightmare (Hiatus)Where stories live. Discover now