chapter 10

219 26 13
                                    

Bunga POV

"Iya Bung. Mungkin ini waktunya buat gue ngasih tau ke lo. Sebenernya doi gue itu si Putri. Iya. Temen kelas kita, Temen semeja gue." jelas Billy yang sukses buat gue jatuh ke dalam inti bumi. Sakit. Sangking sakitnya hati gue nggak ngerasaain sakit itu. Yang gue rasa sekarang itu datar nan hampa. Nggak sedih nggak seneng. Susah dijelasin. Pokoknya serasa waktu di bumi ini berhenti sejenak.

"Bung! Bunga! Kok lo malah ngelamun sih? Bibir lo pucet lagi. Lo kenapa? Sakit?" ucapnya seraya pegang kening gue, yang tanpa gue sadari gue spontan  tepis cepat nan keras tanganya dia.

"Lo kenapa Bung?" tanyanya kayak liat orang kesurupan.

"Hm. Aa? Gak, gue gak kenapa kenapa Bill." ucap gue dengan senyuman nggak ikhlas.

"Umm. Jadi selama ini lo suka sama Putri?" Tanya gue, berharap bahwa tadi gue salah denger, namun nihil.

"Umm ya gitu deh. Gue suka sama dia dari awal ketemu dia di kelas. Senyumnya itu manis banget Bung. Terus pas ngobrol orangnya tu asik. Gue sama dia punya banyak kesamaan loh Bung. Misalnya sama sama suka Ed Sheran, terus sama sama suka film action, terus sama sama suka minum..." jelasnya namun udah gue potong duluan.

"Bill! Kalau lo suka sama Putri, Tapi kenapa lo lebih mendekatnya ke gue? Gue liat lo lebih sering sama gue dari pada sama Putri." tanya gue sambil menatap matanya lurus.

"Umm. Gini Bung, gue gak bermaksud buat manfaatin lo atau gi mana. Gue deketin lo karena lo itu orang yang deket sama Putri, selain Dewi. Ta-tapi selain itu lo orangnya juga asik kok Bung jadi gue juga seneng bisa deket sama lo." jelasnya

"Emm" gumam gue yang bingung mau bilang apa.

"Bung. Lo nggak marah kan?" tanyanya

"Aa? Enggak kok. Ngapain gue marah? Temen gue lagi ada yang mau pdkt. Kan itu baguss dong, berarti bentar lagi gue bakal dapet traktiran. Ya kan?" ucap gue dusta dengan face sok bahagia.

"Hehe. Bagus deh kalau gitu. Soal trakriran jangan khawatir deh Bung! Kalau gue jadian sama Putri besok, lo jadi jadi orang pertama yang gue traktir deh!" ucapnya excited.

"Okey. Bentar. Besok? Lo mau nembak Putri besok?" tanya gue cepat.

"Iyaa. Nggak sabar gue, takut keduluan orang lain soalnya. Terus besok kan malam minggu, jadi pas banget kan harinya? Hehe. Soal lagu mah tinggal dihapalin chordnya dikit kan?" jelasnya sambil cengengesan.

"Umm bener bener" jawab gue sambil angguk angguk sok setuju.

"Oh iya Bung! Lo mau bantuin gue nggak?"

"Bantuin apaan?"

"Besok lo ajak Putri makan malem di starmoon cafe yaa. Gue mau nembak dia di sana. Jam 7.00 lo udah di sana sama Putri. Bisa? Bisa deh yaa? Please please please!! Habis nya kalau gue ngajak dia langsung, jadinya tu kurang surprise. Ya ya ya?" pintanya sambil menelengkupkan tangannya di depan dadanya.

"Iya iyaa. Santai aja kali. Itu masalah gampang Bill" ucap gue seraya tersenyum.

"Oke sipp. Lo memang temen gue paling the best dah!" ucap nya seraya menunjukan jempolnya.

Greget Love Story (Ending) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora