31 | Melindungi Kenangan

2.2K 171 10
                                    

Alexis menguburkan jasad Claire di sebuah tempat di pulau ciptaannya. Selama seharian penuh dia berada di tempat tersebut. Bahkan pada malam hari ia tak pernah pindah dari tempat dia duduk. Makam Claire dia tandai dengan sebuah batu nisan yang ia buat sendiri. Dia sendiri tak tahu bagaimana caranya untuk mengenang Claire. Dia akan tetap terus teringat tentang Claire. Mereka telah berteman sejak kecil, bermain bersama sejak kecil dan memiliki impian masing-masing bahkan mereka telah berbagi mimpi. Tetapi ujian yang dihadapi Alexis benar-benar tak pernah dia duga akan seperti ini. Kehilangan semuanya.

Alexis tak butuh harta. Dia sama sekali tak membutuhkan itu, tapi yang ia butuhkan adalah kasih sayang dan cinta dari orang-orang yang ia cintai. Setelah kedua orangtuanya, hanya Claire satu-satunya yang bisa mengerti dia. Tapi setelah Claire tiada, ia tak tahu lagi apa yang bisa ia lakukan. Pulau melayang yang ia tinggali sekarang ini akan menjadi pemandangan yang aneh bagi orang-orang yang ada di daratan. Ia tahu resiko itu dan ia tak peduli. Baginya ini adalah salah satu kenangan yang dimiliki oleh Claire.

"Claire, aku ingin bisa mengenangmu. Aku tak ingin duniamu hancur, aku ingin duniamu hidup bersamaku. Aku akan buat ceritamu menjadi kenyataan sehingga aku bisa mengenangmu seumur hidupku," ucap Alexis. Dan ucapan dia benar-benar menjadi kenyataan.

Tak butuh waktu lama untuk itu. Dunia mulai bergerak ke arah di mana imajinasi Claire menjadi kenyataan. Kejadian itu tidaklah langsung terjadi tapi bertahap. Sedikit demi sedikit sebagai yang diceritakan oleh Claire di dalam buku novelnya. Sementara itu peristiwa tentang kemunculan manusia bersayap untuk pertama kali menjadi viral. Videonya tersebar melalui jaringan internet dan dilihat banyak orang. Banyak yang bertanya apakah orang itu malaikat? Siapa yang sedang dibawa oleh manusia bersayap itu? Orang-orang kemudian menyebutnya sebagai Seraphim.

Peperangan mulai terjadi di mana-mana. Negara-negara kuat mulai mengancam negara-negara yang memiliki sumber daya yang lebih banyak. Negara-negara yang memiliki sumber daya alam melimpah mulai membela diri, mereka bertarung untuk bisa bertahan dari ancaman negara-negara adidaya. Yang tersisa kemudian adalah perang dimana-mana. Mereka saling melihat keuntungan masing-masing. Apakah memang harus membela ataukah hanya menjadi serigala berbulu domba.

Negara-negara yang sama-sama kuat saling menyerang. Ancaman mereka kepada yang tidak mengikuti apa yang mereka mau bukanlah sekedar bicara tapi benar-benar ancaman yang menjadi kenyataan. Awalnya Amerika membombardir Rusia dengan bom nuklirnya, kemudian serangan balasan terjadi. Tak hanya itu saja, negara-negara Asia pun mulai menunjukkan taringnya dengan mengirimkan bom-bom nuklir mereka. Jutaan nyawa melayang, jutaan keluarga kehilangan tempat tinggal, ratusan juta manusia menjadi korban dari perang yang terus terjadi berkepanjangan. Orang-orang menyebut masa itu sebagai masa kehancuran. Manusia saling bunuh, manusia saling benci, saling merusak hingga tak ada lagi yang bisa mereka pertahankan kecuali nyawa mereka.

Ilmu pengetahuan menjadi langka. Sehingga siapapun yang memiliki ilmu pengetahuan maka merekalah negara yang mampu bertahan dari kerasnya kehidupan sekarang ini. Kemiskinan global melanda. Semua negara-negara besar mulai terjadi pemberontakan. Tak ada lagi kurs mata uang, tak ada lagi pasar bebas, semua kembali memakai emas dan perak. Bahkan air menjadi barang langka karena lautan menyusut, sungai-sungai kering, sering terjadi badai di mana-mana karena perubahan iklim. Peta dunia akhirnya berubah. Separuh lautan dunia mengering.

Alexis pun menjadi gila. Ia memang tak bisa menghidupkan Claire, tetapi ia bisa membuat sesuatu seperti Claire. Dia membuat robot yang bisa berfungsi dengan baik seperti layaknya manusia. Sebuah robot yang bisa bicara seperti Claire, mempunyai sifat seperti Claire dan bisa berbicara seperti Claire. Kekuatan Truth yang ada pada dirinya bisa menciptakan sesuatu yang paling mustahil sekalipun. Alexis sekarang tinggal di pulau terbang. Pulau tersebut tersembunyi dibalik awan sehingga tak ada satu pun yang bisa mengetahuinya, sebagaimana hal itu tertulis di dalam buku yang dimiliki oleh Claire. Setiap hari Alexis selalu dilayani oleh android yang bentuknya seperti Claire tersebut. Bahkan Alexis memanggilnya dengan sebutan yang sama, Claire.

Sayap-sayap Langit #wattys2016 [Complete]Where stories live. Discover now