12

1.1K 56 0
                                    

Author P.O.V

Sangat pagi untuk seorang Tisha dan Salsa sampai di sekolah pukul 6 kurang 10. Tapi itu semua karna mereka akan melakukan sesuatu.

Mereka masuki salah satu kelas, berjalan menuju salah satu meja dan menaruh suatu benda dalam kolong meja yang mereka hampiri tadi. Dengan cepat mereka berlari keluar dan menuju kelas mereka. Kelas yang mereka masuki itu memang bukan kelas mereka. Dan dalam kelas itu belum ada siapa pun yang datang, jadi tak ada yang mencurigai tingkah mereka.

Langit P.O.V

Aku memasang earphone di telinga ku, berjalan melewati beberapa kelas dan akhirnya menapakkan kaki ku di kelas ku sendiri.

Aku segera menuju tempat duduk ku, mengeluarkan beberapa buku paket dan aku taruh di kolong. Sesuatu terjatuh dari kolong ku.

Foto.

Foto yang terjatuh. Aku tidak ingat pernah meninggalkan sebuah foto di kolong meja ku. Aku menunduk untuk mengambil foto tersebut.

Itu adalah Kak Tisha yang sedang berpelukan dengan seprang laki-laki di bangku halaman belakang sekolah.

Awalnya aku hanya diam saja mungkin ada orang iseng yang menaruhnya. Namun aku mengenal lelaki itu. Sepatu adidas hitam dan sweater hitam. Ya, Bumi Putra Ardian yang tak lain adalah pacar ku sendiri.

Aku diam duduk di kursi ku, memandangi foto tersebut.

"Hai!!" Seseorang menyapa ku dan duduk di samping bangku ku. Aku segera membalik foto tersebut dan memasukkannya ke dalam tas.

"Hai" Jawab ku.

"Kamu kenapa? kok lesu gitu? Sakit?" Tanya Bumi memegang pipi ku.

"Engga kok. Aku mau ngomong sama kamu. Tapi engga sekarang, pas istirahat aja, jangan ke kantin dulu."

Bumi hanya mengangguk. Aku melipat tangan ku di atas meja dan menenggelamkan kepalaku.

***

Sekarang sudah jam istirahat. Aku harus bicara pada Bumi.

"Kamu mau ngomong apa?" Tanya Bumi.

"Kemarin pas aku latihan kamu kemana?" Tanya ku menatap mata Bumi dalam.

"Kan aku udah bilang ada urusan."

"Urusan apa?"

"Ga begitu penting ga usah di bahas."

"Ga begitu penting?" Aku mengeluarkan foto yang tadi pagi aku temukan di kolong meja ku.

"Ini apa Bumi?" Aku memberikan Bumi foto tersebut. Matanya membesar. Aku tau dia pasti terkejut.

"Kenapa sih kamu ga cerita? Kamu ngapain sama dia?"

"Aku bukannya—"

"Apa lagi? Kamu mau bilang ini urusan ga penting? Itu sama aja kayak kamu ga mentingin aku Bumi!"

Bumi terdiam memandangi foto tersebut.

"Kemaren Misha, Sekarang dia. Sampe kapan sih kamu mau bikin aku marah gini? Kamu udah ngelakuin kesalahan yang fatal banget."

"Aku tau tapi disitu posisinya—"

"Ga ada Tapi-tapi. Aku ga cuma kecewa karna kamu meluk kak Tisha. Tapi aku juga kecewa karna kamu ga cerita ke aku dan kamu bilang kalo ini tuh ga penting. Aku nungguin kamu sampe setengah jam, dan kamu malah sibuk sama cewe lain." Aku tak kuasa menahan air mata ku. Sekarang pipi ku basah karna air mata yang mengucur terus menerus.

Langit Dan Bumi.Where stories live. Discover now