Komorebi: Sinar yang Melewati Celah Dedaunan

12 0 0
                                    

Aku memicingkan mataku. Sepertinya aku sudah berpindah tempat. Meski masih di hutan yang sama tapi aku tak lagi di tepi sungai itu, tempat dimana aku kehilangan kesadaranku. Yah...setelah sebilah pisau menancap di .... Ups! Lukaku? Dimana? Aku tak merasakan sakit sedikitpun. Aku meraba bagian perutku sebelah kiri. Tak ada. Dressku juga sudah berganti menjadi warna coklat tua.

"Kau beruntung. Aku menemukanmu tepat waktu. Jadi aku bisa membantumu"

Seorang lelaki berkulit sawo matang menghampiriku. Ia memakai kaos putih yang seakan melekat di tubuhnya. Ia memakai celana hitam selutut dan dipunggungnya ia sadang tas berisi anak panah. Siapa dia?

"Panggil saja aku Rebi."

"Eh...terimakasih...tapi...sebetulnya apa yang kau lakukan padaku? Emm maksudku lukaku. Dan kenapa aku sudah berganti memakai dress ini?"

"Aku hanya melakukan penyembuhan sederhana. Tenang aku tidak melucuti bajumu. Hmm bagaimana ya menjelaskannya. Ah lihat ini. Mungkin ini bisa menjelaskan"

Lelaki bernama Rebi itu mengulurkan tanganya ke arahku. Ia buka perlahan telapak tangannya. Dari situ muncul bunga chamomile berkelopak putih. Aku memekik pelan.

"K kau! Kau bisa sihir?"

"Hmm...yah begitulah. Dan aku mengganti pakaianmu tanpa.... haha. Tenang saja. Aku bukan orang jahat."

"Terimakasih....aku tak tahu harus bagaimana lagi"

"Untuk memastikan apakah kau sudah sehat, ayo berdiri. Kita jalan jalan ke dalam sana."

Rebi menunjuk ke arah tengah hutan. Aku agak takut jika kejadian waktu itu terulang kembali.

"Tenang saja. Tak kan ada yang melukaimu"

"Baiklah..."

Aku bangkit dan berjalan disebelah Rebi yang gagah. Aku hanya sepundaknya saja. Ia sangat bersemangat dan tak hentinya tersenyum. Tak terasa tiba juga di tengah hutan. Aku sedikit takut karena suasana pagi ini hampir mirip dengan pagi itu. Namun ada yang berbeda. Entah bagaimana sinar matahari yang memancar melalui pilar pilar pohon itu begitu indah.

"Komorebi... yang kau lihat itu... Komorebi, untuk menjelaskannya dengan padanan kata lain akan susah. Kata ini lebih mudah diartikan jika kau melihat langsung apa yang disebut dengan Komorebi. Dan yang dihadapanmu sekarang itu gambaran dari Komorebi. Namaku diambil dari kata itu."

"Indah sekali..." aku terpaku hingga hanya itu kata kata yang mampu kuucapkan.

"Kau siapa? Aku belum tahu namamu."

"Eh? Aku Riana. Gesneriana.."

Aku menoleh dan menatapnya. Aku melihat bola matanya. Ku tatap dengan seksama, akhirnya aku tahu...irisnya berwarna dark brown. Menawan sekali.

"Riana...ayo kita berdiri di bawah cahaya itu. Kita hangatkan tubuh."

Rebi menggandengku dengan erat dan menuntunku menuju cahaya itu. Aku disergap perasaan bahagia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KomorebiWhere stories live. Discover now