Lima belas

6.9K 421 0
                                    

Ciiiiiit braaak

Terdengar suara rem mobil dan tabrakan.

Seorang pria ber jas mewah keluar dari mobilnya.

"Apa kamu terluka?" Tanya nya pada seorang gadis yang dia tabrak.

"Aku tidak apa- a."

"Astaga." Kata mereka bersamaan.

"Jason." "Pearl." Kata mereka bersamaan lagi.

Jason membantu Pearl berdiri.

"kamu... tapi kenapa ?"

"Berbeda?"tanya mereka bersamaan.

"Apa Deson sudah merubahmu?"

"Apa maksudmu Jason?"

"Kamu sudah berubah menjadi..."

Belum Jason melanjutkan bicaranya Deson datang dan menarik tangan Pearl.

"Deson." Deson tidak menghiraukan Jason dan terus menarik lengan Pearl dan memasukan Pearl dalam mobilnya.

Pearl yang masih kaget sampai tidak bisa mengatakan apa-apa.

Deson menjalankan mobilnya meninggalkan Jason.

Pearl melihat ke arah Deson. Terlihat aura biru muda menyala di sekitar tubuh Deson.

Pearl mengejap-ngejapkan matanya lalu aura tersebut menghilang.

"Apa kamu terluka?"

"Aku tidak apa-apa. Bagaimana bisa kamu tahu aku dimana."

"Aku mengikutimu."

"Apa?"

"Kita bicarakan setelah kita sampai di mansion."

"Tidak. Aku tidak mau tinggal di mansion itu lagi."

Deson tidak menjawab. Di melajukan mobilnya lebih cepat lagi.

Pearl yang takut beepegangan pada tali seatbeltnya.

"Apa kau ingin kita mati hah?"

Deson hanya tersenyum kecil.

"Deson cepat berhenti. Aku tidak mau ikut denganmu."

Tak butuh waktu lama mereka sampai di depan pintu mansion. Deson membuka pintu mobil dan menggendong paksa Pearl.

"Deson turunkan aku sekarang juga. Aku bisa berjalan sendiri."

Deson yang tak mau dengar membawanya masuk kedalam kamarnya dan menguncinya.

Mereka sekarang duduk diantas sofa panjang.

Deson memegang tangan Pearl. Dan mencium tangannya.

"Pearl maafkan aku. Aku memang bodoh. Maaf kan aku."

"Maaf untuk apa?"

"Maaf telah mengubahmu menjadi demon sepertiku."

"Deson aku tak tahu apa yang kau bicarakan."

"Dengarkan aku. Oke? Dan jangan menyela. Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu."

Pearl mengangguk.

"Pearl, aku berbeda. Aku bukan lah manusia. Aku demon. Maaf aku telah membawamu ke dalam hidupku."

Pearl nampak kebingungan. Tapi dia tetap ingin mendengarkan penjelasan dari deson.

"Ayahku menyuruhku untuk menikah sebelum bulan purnama 6. Itu 6 bulan dari bulan ini. Kalau tidak aku dan keluargaku ada dalam bahaya. Tapi aku jatuh cinta padamu. Dan kamu adalah seorang manusia. Kita berbeda. Kamu ingat waktu kita dihotel dekat disneyland aku memberikan minuman?"

Pearl mencoba mengingatnya dan mengangguk pelan.

"Maaf. Aku tak tahu kalau di dalam minuman itu tercampur sesuatu yang bisa membuatmu teransang. Waktu itu kamu menggodaku, aku tidak bisa menaham hasratku. Lalu kita ya aku yakin kamu tahu maksudku."

"Jadi maksud kamu setelah kita bercinta aku akan berubah sepertimu?"

Deson mengangguk pelan.

"Sudah berapa banyak perempuan kamu ubah?"

"Hanya kamu. Kemarin itu pertama kalinya aku melakukan itu. Kamu juga kan?" Tanya Deson malu-malu.

"Haha wajah kamu lucu. Gak pantes tau gak. Kamu yang biasanya galak jadi malu-malu gini."

"Oh jadi mau aku galakin?"

"Wah jangan dong."

"Sini kamu." Deson memegang tangan Pearl dan menggelitiki perut Pearl.

Pearl tertawa dan menggeliat berusaha menghindar.

"Deson.. hentikan.. hahaha ampun cukup haha." Deaon menghentikan gelitikannya.

Wajah Deson dan Pearl berdekatan.

"Kamu mau maafin aku kan? Aku janji akan bahagiain kamu dan gak akan perna tinggalin kamu."

"Hmm.. gimana ya. Aku gak mau."

"Apa kamu bilang ? Gak mau?" Deson menggelitiki Pearl.

Pearl tertawa dan meminta ampun bersamaan.

Tanpa mereka tau seseorang datang dan menunggu di depan pintu gerbang mansion.

Be An Demon (Completed 2)Where stories live. Discover now