3 rasa - part 2

5.2K 385 3
                                    

#Baim#

Aku menggeliat ketika seseorang mengguncang pelan bahuku. Ku cari kembali posisi ternyaman untuk melanjutkan tidur tapi guncangan di bahuku semakin keras.

Damn. Ini pasti Intan. Kenapa dia tidak bisa membiarkan ku tidur dengan tenang?

"AP.." aku sudah akan berteriak tapi kuurungkan begitu tau siapa yang membangunkan ku.

"Mama." erangku.

"Bangun, sebentar lagi maghrib." perintah Mama.

"Baim sudah sholat ashar." jawabku, kalau itu maksud Mama membangunkan ku.

"Mama bilang mau maghrib bukan ashar. Ayo bangun." perintah Mama dengan nada kesal.

"Ya nanti aja bangunnya kalo sudah maghrib." aku merubah posisi tidur ku menjadi tengkurap tapi Mama malah menarik bantal yang ku gunakan. Kepalaku mendarat dengan mulus di ranjang.

"Bangun, Im. Ada tamu."

"Siapa? Ngga ada yang tau Baim pulang jadi ngga mungkin ada tamu buat Baim." kilahku. Kalau Mama berniat membohongi ku agar aku bangun, itu cara basi.

"Anak ini." Mama memukul kepalaku dengan bantal. "Bangun ngga?"

"Iya iya." aku bangun dengan menahan rasa kesal. "Siapa sih, Ma?"

"Om Nugroho."

"Om Nug mertua bang Gahtan, maksud Mama?"

Mama mengangguk.

"Ya udah biar aja. Kan ada Papa. Ngapain Baim ikut nemuin? Pasti yang dicari kan Papa." aku kembali berbaring. Berniat tidur lagi.

"Nyari kamu. Ayo sana temuin. Jangan tidur lagi, Im." omel Mama.

Mencariku?

Aku kembali bangun, menatap Mama penuh curiga. "Kenapa nyari Baim?"

"Mana Mama tahu." jawabnya enteng.

Aku menatap Mama semakin curiga. "Jangan bilang kalo Mama..."

"Ngga." potong Mama lalu beranjak keluar kamarku.

"Ma." panggilku tapi sudah terlambat, Mama sudah keluar.

Sial. Sial. Sial. Jangan bilang perjodohan lagi.

Keluargaku memang punya tradisi unik tentang pernikahan dengan menjodohkan anak masing-masing, perjodohan antar kerabat. Tidak ada satupun anak di keluarga besarku yang menikah dengan orang luar alias tidak ada hubungan kekerabatan. Oh, ada satu orang yang nekat menikah dengan orang lain dan sampai saat ini dia masih belum diterima oleh keluarganya.

Intan menikah dengan suaminya atas perjodohan.

Bang Gahtan, kakak laki-laki Sofia, menikah dengan mba Dinda anak dari Om Nugroho atas perjodohan.

Aku menikah dengan Sofia atas perjodohan.

Dan seterusnya. Dan seterusnya. Kami semua masih kerabat. Semua pernikahan yang diatur dalam perjodohan dalam keluargaku sampai sekarang masih langgeng hanya pernikahanku yang kacau balau, hancur, bubar. Karena Sofia tidak mencintaiku tapi mencintai Fikri, sahabatku. Dan Sofia jadi orang kedua yang menikah dengan orang lain tapi untungnya tidak sampai tidak diterima oleh orang tuanya.

Cukup sekian penjelasan tentang perjodohan didalam keluarga ku, aku pusing membicarakan lebih banyak lagi. Dan sekarang lebih pusing karena ada kemungkinan aku akan dijodohkan dengan anak Om Nugroho.

3 RASAWhere stories live. Discover now