Something Sweetness

1.5K 154 40
                                    

Topi berbentuk kerucut itu terpasang manis di kepala gadis cilik berambut panjang yang dikepang dua. Poni rata sang gadis mencuat menutupi keningnya, menambah kesan menggemaskan. Tetapi, atribut yang seharusnya membuatnya gembira berbanding terbalik dengan ekspresi di wajahnya yang kecewa.

Ditatapnya kue ulang tahun bertingkat dua dengan hiasan boneka barbie Swan Lake dan lilin berbentuk angka 10. Lalu, pandangnya tertuju pada wanita di sebelahnya yang begitu gembira.

"Selamat ulang tahun, sayang. Selamat juga telah mendapat juara satu kompetisi balet junior. Kau memang terbaik, Sohyun."

Sang ibu tersenyum, kemudian menyalakan lilin di atas kue.

"Ibu, kenapa teman-temanku tidak datang?" tanya Sohyun penasaran, sebab suasana ulang tahunnya begitu sepi. Hanya ada dirinya dan sang ibu, dan itu membuat Sohyun bersedih.

"Ibu memang tidak mengundang mereka."

"Kenapa? Setelah sibuk berlatih untuk kompetisi, aku ingin bertemu dengan mereka." Sohyun yang penasaran memandang ibunya dengan kecewa.

"Sohyun sayang, mulai sekarang kau akan sangat sibuk dan tidak ada waktu bermain lagi. Kau harus terus berlatih agar kelak menjadi penari balet profesional." Ibunya mengusap pipi Sohyun, menenangkan hati gadis kecilnya.

"Ibu takut temanmu akan menghambat masa depanmu."

"Tapi bu... mereka teman-teman yang baik."

"Sohyun, kau ingin membuat ibu senang kan?"

"Ya."

"Kalau begitu turuti saja keinginan ibu dan lupakan teman-temanmu."

"Ye."

Sohyun kecil mengangguk dan berusaha tersenyum saat sang ibu memujinya sebagai anak baik sambil tersenyum senang.

. . .

Sohyun yang baru saja keluar dari bus melangkah cepat menuju gerbang sekolah. Matanya memperhatikan jam di pergelangan tangannya, kemudian menghembuskan nafas lega. Sohyun pikir dirinya sudah terlambat, untunglah masih tersisa 15 menit sebelum bel masuk berbunyi.

Langkahnya semakin santai sambil merapikan kunciran rambutnya yang sedikit berantakan. Tiba-tiba saja seorang siswa berlari kencang menuju ke arahnya yang membuat Sohyun kaget.

"Minggir!" serunya saat semakin dekat sehingga Sohyun patuh begitu saja dengan perintahnya.

"Dasar gila!" umpat Sohyun pada pemuda yang sudah berlari menjauhinya.

Brukk!

Baru saja berhasil menghindar dari pemuda gila barusan, Kim Sohyun sudah tertabrak oleh orang lain.

Gadis itu terjatuh, bersamaan dengan si penabrak yang rupanya tidak asing. Kim Han Bin.

"Kalau jalan lihat-lihat!" Pemuda itu berkata sambil bangkit.

"Kau yang lihat-lihat, dasar bodoh!" teriak Sohyun marah saat pemuda itu hendak pergi begitu saja tanpa minta maaf.

"Ah, suara ini..." Pemuda itu bergumam kemudian berbalik untuk melihat Sohyun.

"Kim Sohyun. Selamat pagi?" lanjutnya pura-pura akrab.

"Apa kau sedang memberi hormat pada Raja?" ledek Han Bin karena Sohyun masih dalam posisinya yang terduduk.

"Ah, Raja dari mana yang begitu ceroboh sepertimu? Ku tebak dari,.. Merkurius?" balas Sohyun.

Wajah Han Bin berubah tidak senang mendengarnya. Dia sedang menyusun kalimat pembalasan untuk gadis itu, namun kegiatannya terusik ketika seorang guru terlihat berlari ke arah mereka.

Best Of The BeastWhere stories live. Discover now