Hinata listen to me, Please! I need you

13.3K 578 19
                                    

Don't like don't read!!!

...

"Oi Naruto! Ada apa denganmu?" tanya seorang bertato seperti taring merah di kedua pipinya, namun yang ditanya hanya melirik lalu kembali menatap depan dengan pandangan kosong.
"Kenapa akhir akhir ini kau terlihat murung?" tanyanya lagi.

"Tidak ada" jawab Naruto datar

"Cih dobe! kau tau aku malas bebicara seperti ini, tapi ceritakan jika kau ada masalah" kini pemuda bersurai hitam kelam raven berujar sambil mendecih malas melihat tingkah laku sahabat dobe nya itu.

"Mendokusai! Jika dia tak mau biarkan saja" ujar yang lain lagi menengahi percakapan yang tampaknya kurang mengenakkan.

Kini mereka ber-empat Naruto, Sasuke, Kiba, Shikamaru tengah berada di cafe untuk sekedar berbincang bincang atau menghabiskan waktu libur mereka yang sebentar lagi usai.

Namun nampaknya pria bersurai kuning cerah yang tak lain adalah Naruto hanya mengaduk ngaduk minuman didepannya dengan pandangan kosong terarah kesana, membuat ketiga sahabatnya bertanya tanya akan hal itu, sosok Naruto yang biasanya ceria dan hyper aktif kini menjadi pendiam dengan ekspresi datar.

Ia tampak malas dengan keadaan sekarang ini, pikirannya hanya terarah pada wanita yang sudah seminggu ini mendiamkannya, dan tentu ia tau, apa dan kenapa sampai wanita itu mendiamkannya, membuatnya selalu merasa bersalah setiap mengingat kelakuan bejatnya pada wanita itu.

"Aku pulang" ucapnya seraya berdiri meninggalkan ketiga temannya yang masih terbengong dengan kelakuannya.

"Tunggu-"
Belum sempat Kiba berdiri dan menyelesaikan kata katanya, Sasuke menariknya kembali untuk mengisyaratkan pemuda tsb kembali duduk.

"Biarkan saja... Sepertinya ia perlu sendiri" ucap Sasuke datar dan melepaskan cengkramannya pada pergelangan tangan Kiba.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Aku yakin ini mengenai Hinata" ujarnya seraya duduk kembali.

Yah tentu mereka tau perihal siapa Naruto dan Hinata itu bagaimana, mengingat mereka berdua seperti surat dan perangko yang selalu menempel dan tak terpisahkan, dan mungkin juga anggapan ketiga pemuda ini sama tentang sikap Naruto akhir akhir ini yang berbeda, yaitu masalah Naruto yang ada sangkut pautnya dengan prempuan bersurai indigo tsb.

"Mendokusai! Aku malas ikut campur masalah mereka. Sebaiknya kita pulang" ujar seseorang dengan melipat tangannnya dibelakang tengkuk, siapa lagi kalau bukan Shikamaru dengan kata khasnya 'mendokusai'.

Mereka bertigapun beranjak dari cafe .

...

Suasana angin malam yang dingin tanpa adanya bintang dan bulan yang menghiasi langit kelam dikota Konaha saat ini. Angin berhembus pelan menerpa surai kuningnya yang tampak bergoyang goyang mengikuti terpaan angin, irama ranting ranting-ranting pohon yang diterpa hembusan angin serta suara-suara mendengung dari makhluk-makhluk nokturnal menjadi melodi tersendiri pada malam ini.

Langit malam tanpa kehadiran bulan bintang menggambarkan suasana hati pria bernetra blu shappire yang duduk terdiam dibangku taman dekat apartemen tempat tinggalnya. Hampa, itulah kata yang tepat untuk suasana hati pria tersebut.

Netra shappirenya yang tanpa henti memandangi langit seakan tiada hal menarik selain itu, lengan kekarnya yang merenggang pada sanggahan bangku tampak sedikit gemetar karena suhu udara yang terbilang dingin pada malam ini, sesekali kelopak matanya terpejam menikmati hembusamn angin yang tersa sejuk untuk memanjakan tubuhnya, tapi tidak untuk hatinya.

Starting From Black Night ✓Where stories live. Discover now