PROLOG

3.4K 170 8
                                    

"Mencintai itu tak butuh status dan pengakuan. Namun hanya butuh peresapan, pengorbanan, dan keinginan untuk mempertahankannya. Cinta itu seperti "TSUNAMI" yang selalu datang dengan tiba - tiba dan menghilang dengan sendirinya. Cinta tak dapat ditolak maupun memilih. Cinta juga tak perlu alasan, karena cinta berasal dari lubuk hati yang paling..... dalam. Seperti pepatah orang jawa, Tresno jalaran saka kulina yang artinya cinta itu tumbuh karena terbiasa."

Awan begitu kelam di luar sana. Air hujan terus meluncur deras membashi seluruh permukaan bumi yang dilaluinya. Tapi Hal itu tak menyurutkan sedikitpun semangat para tentara yang hendak melaksanakan apel pagi kali ini. Apel kali ini berjalan dengan baik. Setelah itu, para tentara di perbolehkan bubar barisan dan bekerja sesuai tugasnya masing - masing.

"Hey Ar! Mau kemana kau hujan deras begini? lebih baik kita di sini saja bersantai sambil menikmati hangatnya kopi pagi."

"Ah tidaklah Bang! Lebih baik aku pergi ke lapangan tembak saja. Soalnya badanku ini sudah sakit semua karena sudah lama tak berlatih." jawab seseorang yang dipanggil "Ar" tadi.

"Kau ini memang aneh sekali. Bukannya menikmati masa bebas tugas seperti ini dengan senang - senang, eh malah kau akan berlatih. Kau tak bosan kah berlatih setiap hari? jika ku perhatikan kau selalu saja berlatih. Pangkatmu itu sudah tinggi jadi apalagi yang ingin kau capai sampai - sampai kau berlatih tiada hentinya"

"Begini Bang, aku tak pernah capek untuk berlatih karena kita para marinir dididik untuk selalu siap sedia sebagai garis terdepan pertahanan NKRI jadi, kita harus berlatih kapanpun dan di manapun."

"Ah, memang tidak salah kolonel memilihmu sebagai seorang letkol. Lihat saja bagaimana kesetiaan dan pengabdianmu pada negara ini. Semoga negara ini selalu mengenangmu Ar."

"Kau ini bisa saja Bang, aku tak seperti itu. Hanya saja aku ingin menepati janjiku sebagai seorang prajurit. Dan apa katamu, semoga negara ini selalu mengenangku. Hahaha, aku ini belom mati kale, lagi pula akupun bukan pahlawan Kemerdekaan yang harus di kenang."

"Bisa saja kau!"

"Hehehe. Ya sudah Bang, aku pergi dulu ya!" kata Ar sambil berjalan ke luar ruangan dan hilang di balik pintu.

Adi POV
"Ar-Ar, kau itu ada - ada saja, akan berlatih menembak di tengah guyuran hujan lebat. Dasar anak sinting. Apa ini karena dia yang gak laku - laku ya, jadi melampiaskan perasaannya pada sasaran tembak. Eeh, bukannya tak laku sih dia orang keren banget kayak bule gitu, tapi orangnya aja yang jutek dan nyeremin.wkwkwk" Kataku dalam hati. Oh ya, perkenalkan namaku adalah Lettu Adika Wahyu Setiawan S.H. Panggil saja Adi atau Lettu Adi sedangkan komandanku dan juga sahabatku yang berbicara tadi adalah Letnan Kolonel Ardian Dirgantara Johnson S. H. Dia itu letkol termuda di sini. Umurnya baru 25 tahun dan wajahmya itu ganteng kayak bule, pasti yang ngelihat dia lasung pingsan atau klepek - klepek jatuh hati. Tapi sayang seribu sayang, dia itu killer abis, poker face, pokoknya gak ada ramah - ramahnya sedikitpun. Padahal nih ya, kalo dia senyum tuh senyumnya ketceh abis trus nyegerin gitu kayak iklan a**m s**i yang Katanya bisa nyembuhin panas dalam dan sariawan.wkwkwk. eeh... Jangan bilang - bilang ya! nanti bisa - bisa gue dipenggal lagi ama tuh iblis. Hehehe.

Halo guys,🙋 maaf nih kalo jelek atau kalian kurang suka sama prolognya. Aku kan masih baru dan juga ini cerita Pertamaku. Maaf kalo ada typo. Happy reading guys. Sampe ketemu di part selanjutnya
Di tunggu ya vote and comentnya. Kalau ada yang mau kasih saran juga boleh kok. Hehehehe:)😁


Love,💜💜💜💜

Laila D







I'M FALL IN LOVE WITH YOU "LETKOL"Where stories live. Discover now