Bab 5

2.3K 135 0
                                    

Mereka berdua pun langsung pergi ke tambal ban di dekat sekolah
"Ih be,gue gak mau banget bawa sepeda anak sok baik itu"ucap reza
"Gue pun gak niat,daripada kita diberi hukuman bersihin wc,lebih baik bawa ke tambal ban"ucap beny.
Beny dan reza telah sampai di tempat tambal ban
"Pak mau menambal ban,ini sepedanya"ucap beny
"Iya"ucap tukang tambal
"Lama gak pak?"ucap beny
"Gak dek,sekitar 15 menit"
Kefan dan reza pun menunggu
Setelah 15 menit berlalu,penambalan ban pun selesai
"Berapa pak?"tanya reza
"Sepuluh ribu"ucap tukang tambal ban
"Ini uangnya"
Beny dan reza langsung kesekolah,di sekolah telah sepi karena bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu
"Udah buruan ke kelas"ucap beny
"Iya ben"jawab reza
Reza dan beny langsung masuk ke kelas,di kelas sudah ada guru
"Aduh ben,gimana ni?bu guru sudah masuk kelas"ucap reza
"Masuk ajalah"
"Maaf terlambat bu"ucap beny sambil mengetuk pintu
Reza dan beny langsung duduk tanpa menemui ibu guru

"Beny,reza jangan duduk dulu,kedepan sekarang!"ucap bu guru
"Iya bu"jawab mereka berdua
"Kalian dari mana saja?"tanya bu guru
"Dari tempat tambal ban bu"jawab beny
"Ban apa yang pecah"tanya bu guru
"Ban sepeda milik aisyah bu"
"Kalian usil sekali!"
"Yasudah duduk sana"
Keesokan harinya,tepat pada hari minggu
"Ari bangun udah pagi"ucap papa ari
"Iya pa" jawab ari
"Mandi sana"ucap papa
"Duh gue kesiangan nih"ucap ari dalam hati
setelah selesai mandi,ari langsung keluar sarapan
"Pa,ari makannya sedikit aja,udah terlambat nih"ucap ari
"mau kemana"tanya papa
"Mau sekolah pa"jawab ari
Setelah selesai sarapan ari langsung pergi ke garasi untuk mengambil sepeda
Papa ari kedepan untuk bicara sesuatu ke ari
"Asslammualaikum pa"
"Ri ini kan hari ming......"
"Waalaikumsalam
Pembicaraan papa ari terpotong.
Ari yang memakai baju sekolah langsung pergi untuk menjemput azka
"Asslammualaikum,azka"sambil mengetuk pintu
"Waalaikumsalam ri,mau apa?"tanya azka
"Sekolah lah,pikun banget sih lo zka"ucap ari
"Lo ri yang pikun,ini hari minggu,ariiiiii.......ariiiii..."
"Hah?beneran zka?"
"Ini nih kalender"azka sambil memberikan kalender
"Duh iya ya"ari tersipu malu

Pemuda HijrahWo Geschichten leben. Entdecke jetzt