Episode 1

10 0 0
                                    


Episode 1 : AYAH, MENGAPA INI BISA TERJADI ?


Perkenalkan nama saya Muh Furqan Ramadhani saya lahir pada tahun 1994 sekarang saya kuliah di Salah satu unversitas swasta di makassar. Saya orangnya sederhana, dll. Saya tinggal di Makassar di salah satu perumahan terbesar di Indonesia Timur yaitu Perumahan Bumi Tamalanrea Permai.

  Saya akan menceritakan Kisah saya, ayah, dan ibu di tahun 2009 di saat saya masih SMP. Saya anak ke 9 dari 10 bersaudara. Pada bulan 1 tahun 2009, saya belajar dan belajar untuk menghadapi ujian nasional. Saya belum terlalu pintar dan juga tidak bodoh saya selalu di bully. Setiap ada ujian try out yang selalu diadakan di sekolah tiap hari senin saya berjuang untuk belajar agar mendapatkan nilai bagus dan di saat guru memasang pengumuman ujian try out di hari sabtu saya melihat dari jauh nama saya berada di posisi 50 dari 100 siswa. Saya langsung menundukkan kepala dan pergi.

  Semua siswa datang berkumpul untuk melihat pengumuman hasil ujiannya. Saya kesal mengapa ini bisa terjadi pada diriku. Saya pulang ke rumah dan masuk ke kamar tiba-tiba ibu datang memarahi saya dan memukul bagian belakang kepala saya. Ibu mengetahui bahwa ujian saya kurang memuaskan karena berada di posisi 50. Ibu mengetahuinya dari guru wali kelas saya. Ibu memaksa saya terus belajar dan belajar. Saya menangis dan meneteskan air mata dan mengatakan kepada ibu kalau suatu paksaan atau dipaksakan itu tidak akan bisa merubah sesuatu. Begitu pun di ujian Try Out ke 2, ke 3 dan ke 4 nama saya naik turun – naik turun.

  Suatu peristiwa tragedi misteri yang terjadi di sekolah yaitu disaat try out 2 selesai. Ada seorang siswa yang meninggal mati dibunuh di kamar mandi di saat itu saat baru saja tinggalkan tempat tersebut tiba-tiba ada siswa yang masuk dan teriak. Semua siswa berlari menuju suara orang yang berteriak. Semua orang memandang saya dengan tatapan tajam karena mengira saya membunuhnya. Saya langsung meninggalkan tempat dan pergi ke atas gedung. Saya berpikir mengapa ini bisa terjadi? siapa dibalik semua ini.

  Minggu ke 3 ujian try out pun berlangsung di kelas entah kenapa semua siswa masih memandang saya dengan tatapan tajam. Saya menghiraukan dan lanjut ujian. Ujian pun selesai. Saya pulang ke rumah dan makan siang. Saya masih berpikir tentang kejadian tersebut. Hari yang ditunggu-tunggu yaitu hari sabtu pengumuan try out saya melihat nama saya naik di berada di posisi 40 dan melihat juga yang namanya berada di nomor 1 sampai 5. Siswa yang namanya berada di posisi 4 dan 5 berjalan mengarah ke tempatku berdiri. Saya menyapanya dan mau berkenalan dengannya. Ia malah menyenggol dan mendorongku. 5 menit kemudian saya lewat dari gudang ada seorang siswa yang ingin mau memasuki gudang dan ia langsung teriak. Saya kaget dan memasuki gudang dan ternyata ke dua siswi tersebut tergantung dengan luka tusuk di perutnya yang tadi menyenggol bahuku dan mendorongku hingga terjatuh.

  Minggu ke 4 ujian try out pun berlangsung dan 25 menit kemudian ujian pun selesai. Sebagian teman kelas saya membully saya orang miskin nilainya jelek, dll. Dan tiga memandang saya dari jauh satu dekat pintu, kedua di depan dekat jendela dan ke tiga di belakang tidak jauh dari tempat saya duduk. hari jumat adalah hari latihan renang semua siswa menuju ke kolam renang. Tidak disangka semua yang membullyku waktu ujian meninggal keracunan air kolam dan saya melihat dan mencari ke tiga siswa yang kemarin itu tidak ada dan ternyata ia baru saja selesai ganti baju dan memakai baju seragam. Polisi datang untuk menginvestigasi tempat tersebut sampel air, dll dan ternyata di balik semua ini adalah ayah saya sendiri.

  (Reply) Saya pulang ke rumah dan masuk ke kamar tiba-tiba ibu datang memarahi saya dan memukul bagian belakang kepala saya. Ibu mengetahui bahwa ujian saya kurang memuaskan karena berada di posisi 50. Ibu mengetahuinya dari guru wali kelas saya. Ibu memaksa saya terus belajar dan belajar. Saya menangis dan meneteskan air mata dan mengatakan kepada ibu kalau suatu paksaan atau dipaksakan itu tidak akan bisa merubah sesuatu. Ayah saya mendengar percakapanku dengan ibu.

  Tanpa saya ketahui ayah daftar sebagai satpam di sekolah. Saat ujian Try Out ke 2, ke 3 dan ke 4 nama saya naik turun – naik turun dan saya di bully dan di cacimaki. Di mulai Suatu peristiwa tragedi misteri yang terjadi di sekolah yaitu disaat try out 2 selesai. Ada seorang siswa yang meninggal mati dibunuh di kamar mandi di saat itu saya baru saja tinggalkan tempat tersebut ayah saya bersembunyi di palpon toilet kamar mandi dan membunuh siswa tersebut. Tiba-tiba ada seorang siswa yang masuk dan teriak. Semua siswa berlari menuju suara orang yang berteriak. Semua orang memandang saya dengan tatapan tajam karena mengira saya membunuhnya. Saya langsung meninggalkan tempat dan pergi ke atas gedung. Saya berpikir mengapa ini bisa terjadi.

  Minggu ke 3 ujian try out pun berlangsung di kelas entah kenapa semua siswa masih memandang saya dengan tatapan tajam. Saya menghiraukan dan lanjut ujian. Dari arah jendela ayah melihat saya. 25 menit kemudian ujian pun selesai. Saya pulang ke rumah dan makan siang. Saya masih berpikir tentang kejadian tersebut. Hari yang ditunggu-tunggu yaitu hari sabtu pengumuan try out saya melihat nama saya naik di berada di posisi 40 dan melihat juga yang namanya berada di nomor 1 sampai 5.

  Siswa yang namanya berada di posisi 4 dan 5 berjalan mengarah ke tempatku berdiri. Saya menyapanya dan mau berkenalan dengannya. Ia malah menyenggol dan mendorongku. Ternyata ayah melihatku dari jauh dan melihat kelakuan kedua siswa tersebut. Ayah memegang pisau di kedua tangannya dan berjalan ke arah kedua siswa itu dan langsung membunuhnya. ayah menaruh kedua siswi itu ke gudang, kakinya di ikat dan di gantung. saya lewat dari gudang ada seorang siswa yang ingin mau memasuki gudang. Ayah langsung cepat meninggalkan gudang tersebut melewati jendela. Siswa itu masuk dan ia langsung teriak. Saya kaget dan memasuki gudang dan ternyata ke dua siswi tersebut tergantung dengan luka tusuk di perutnya yang tadi menyenggol bahuku dan mendorongku.

  Minggu ke 4 ujian try out pun berlangsung dan 25 menit kemudian ujian pun selesai. Sebagian teman kelas saya membully saya orang miskin nilainya jelek, dll. ayah melihat saya dari jendela dan ia menangis. Ayah melihat ke tiga siswa yang memandang saya dari jauh satu dekat pintu, kedua di depan dekat jendela dan ke tiga di belakang tidak jauh dari tempat saya duduk. hari jumat adalah hari latihan renang semua siswa menuju ke kolam renang.

  Ayah bertemu ke tiga siswa itu di kantin. Ayah tidak sengaja menumpahkan sebuah jus jeruk ke arah siswa yang kemarin duduk dekat pintu. Ayah menuju ke siswa yang kemarin duduk dekat jendela. Siswa itu meletakkan baju renang di atas meja dan tanpa sengaja ayah menumpahkan jus jeruk yang masih tersisa. Ayah bertemu dengan siswa yang duduk kemarin di belakang, ayah memberinya sebuah surat. Ayah berpura-pura kalau itu adalah surat titipan orang yang dikasih. Ke tiga siswa tersebut membaca surat yang bertulis "Kalian jangan pergi ikut latihan renang kalau kalian tidak dalam bahaya tolong beri tahu polisi kalau semua peristiwa yang terjadi selama ini adalah perbuatan saya. dari ayah Furqan". Tiba-tiba siswa dari kelas lain lewat teriak karena melihat mayat-mayat yang mengapung di kolam renang. Saya langsung lari menuju ke tempat kolam renang. Ketiga siswa itu mendengar sebuah teriakan. Salah satu siswa menelpon polisi.

  Tidak disangka semua yang membullyku waktu ujian, meninggal keracunan air kolam dan saya melihat dan mencari ke tiga siswa yang kemarin itu tidak ada dan ternyata ia baru saja selesai ganti baju dan memakai baju seragam. Polisi datang untuk menginvestigasi tempat tersebut sampel air, dll dan polisi memberi tahu saya ternyata di balik semua ini adalah ayah saya sendiri dan yang melaporkan ke polisi adalah ke tiga siswa tersebut.


Perhatian!!!
Jangan Mencopy paste tanpa seizin penulis..Hak Cipta Terlindungi

Reply 2009Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang