[8]

489 36 2
                                    

Happy Reading 💓
btw jangan jadi silent readers ^^

****

Flashback ...

"Hari ini kau tampan sekaliii," puji gadis berambut coklat seraya mencubit pipi kiri Mark.

"Hanya hari ini saja? Berarti hari-hari sebelumnya aku tidak pernah tampan. Begitu?" protes Mark.

"Bukan begitu, kau hari ini semakin tampan. Hehe,"

"Begitu ya?"

Gadis itu, Seolhyun hanya terdiam dan menatap Mark dengan raut wajah gembira. Ia sungguh bahagia jika berada di sisi Mark terus menerus.

"Chagi, yang dipinggir jalan itu apa ya?" tanya Mark, lalu berlari menyeberang jalan.

"Mark !! Awasss !!"

Seolhyun hanya bisa berteriak histeris dari kejauhan. Orang-orang mengitari tubuh Mark. Seolhyun berlari menerobos kerumunan orang-orang itu.
"Mark... Mark... bangun!" ucap Seolhyun, sambil menepuk-nepuk wajah putih Mark.

"Ayolahh... bangun," ucap Seolhyun lagi.
"Maaf Nona. Ambulan sudah datang untuk membawanya ke rumah sakit," ujar salah satu laki-laki berkacamata.

Seolhyun hanya bisa pasrah Ambulan itu membawa laki-laki kesayangannya. Dan entah kenapa, Seolhyun tidak ingin mengikuti Mark. Mungkin karena Seolhyun tidak mau mendengar kabar buruk tentang Mark.

Seolhyun keluar dari kerumunan orang-orang dan berjalan gontai ke rumahnya.  Ia hanya bisa menangis dan menangis saja. Gadis itu tau menangis tidak akan membantu Mark.

Drttt.... Drtt...

"Halo?"

"......"

"Ah iya, ibunya Mark. Ada apa?"

"......"

"Apa? Apa itu benar?"

"......"

"Iya, aku selalu sabar kok,"

"....."

"Baiklah, ku tutup dulu,"

Seolhyun menangis sejadi-jadi nya. Kabar yang diberi ibu Mark tadi sukses membuat bulir air mata Seolhyun turun kembali. Sekarang, musnahlah sudah hubungan Seolhyun dengan Mark. Bukan hanya itu, musnah juga kenangan yang dibuat oleh mereka berdua.

Hilang ingatan...

Hilang ingatan...

Ingatan Mark hilang...

Seolhyun mengusap wajahnya. Wajahnya berubah kacau sekali dan rambutnya berantakan. Seolhyun depresi... sungguh depresi... Ia terus mengeluh kenapa Tuhan memperlakukannya seperti ini.

"Tuhan, tolong kembalikan ingatan Mark lagi. Tolong...," doa Seolhyun di sela-sela tangisnya.

Dan karena hal ini, Seolhyun sering menyendiri di kamar dan jarang keluar rumah. Ia begitu depresi karena memikirkan Mark.

*****

Sinar mentari pagi menembus celah-celah ventilasi kamar Seolhyun. Seolhyun terbangun dengan menahan rasa kantuk. Mengerjap-ngerjapkan matanya sebentar dan mulai bangkit dari tempat tidur.

Hari ini libur, dan Mark mengajak Seolhyun untuk pergi menonton film bersama. Hal inilah yang membuat Seolhyun bangun lebih pagi.

Seolhyun menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Lalu mengenakan pakaian kemeja berwarna biru tua dan celana jeans .

Gadis itu membuka ponselnya dan mendapat pesan bahwa Mark sudah menunggu di depan rumah. Senyum terukir di wajahnya. Hari ini, akan menjadi hari paling menyenangkan.

Mark menunggu di depan rumah Seolhyun sambil bersandar di mobilnya. Ia begitu bahagia karena ia bisa pergi bersama Seolhyun hari ini.

Namun, sesuatu mengganjal di hati Mark. Ia merasa de javu dengan semua ini. Ia selalu merasa nyaman berada di dekat Seolhyun.

Pintu rumah terbuka dan keluar sosok gadis berambut coklat dengan kemeja berwarna biru tua dan celana jeans nya. Mark menatap gadis itu. Ia merasa pernah melihat penampilan seperti ini.

"Tuan Mark yang tampan! Aku disini!" seru Seolhyun, seraya melambaikan tangannya pada Mark.

TBC

agak nggantung ya? '-' maap dah kalo agak nggantung :'v doi sudah menunggu untuk dibales pesannya '-'
jangan lupa voment nya ya 💓 dan maapkan kalau typo bertebaran ._.

-alpii-

IF YOU REMEMBER ME [Mark NCT Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang