PERJALANAN ORIGAMIARA

215 27 56
                                    

Awalnya,

ide novel origamiara datang tiba-tiba saat liat origami.

Muncul ide bikin surat dalam bentuk itu. Lebih tepatnya, dulu mau buat surat berkala semacam surat gulung di dalam botol, tapi tiba-tiba kepikiran puisi ringan.

Seringnya kan cewek nggak berani mengakui perasaan duluan sama cowok. Beraninya liatin doang. Makanya aku bikin sosok Ara. Yang namanya cewek, bahkan sosok agresif sekali pun bisa nggak berani blak-blakan bilang suka.

Ide awal itu perlahan tumbuh dan berkembang. Aku menyelipkan dunia Matematika dan konflik pencarian jati diri, hal yang kurasa wajar untuk tokoh seumuran Ara. Konflik Dio dan Ian muncul setelah aku membuat dulu tokoh keduanya. Fardio dan Fardian terinspirasi dari dua kakak beradik yang aku kenal.

Bagaimana perasaan seorang kakak, bagaimana perasaan seorang adik? Aku ingin memperlihatkan itu.

Ide awal tersebut juga banyak yang jadi berubah. Origamiara yang sekarang ((sudah dicetak)) betul-betul sudah berkembang dari ide awalnya, yang niat awalnya cerbung pendek aja.

Bahkan awalnya, tokoh utama di cerita hanya dua orang.
Ternyata banyak hal yang menarik yang aku temukan saat menulis, yang kurasa akan memperkuat cerita. Jadilah aku menambahkan banyak hal.

Cerita Origamiara ini pertama kali dan hanya kupublish di Wattpad tahun 2014-2015.

Pembaca Wattpad dulu belum sebanyak sekarang. Tembus 2000 pembaca perbab aja itu kayaknya udah banyak itungannya. Lumayan sih. Aku merasa bersyukur karena kebetulan aku udah punya pembaca tetap saat nulis Origamiara. Pembaca-pembacaku yang pernah baca Theola, Rabu, dan cerita lainnya ternyata mengikuti aku lagi di Origamiara.

Dan sampai akhirnya novel ini bisa naik cetak, aku ditawarkan untuk kirim naskah ke Elex Media.

Bisa diterima, bisa nggak. Naskah yang dikirim biasanya dilihat lagi oleh editor dan diberi info kelanjutannya. Dulu ngarep diterima sih pasti ya. Tapi berusaha biasa aja. Soalnya takut kecewa kalau ternyata ditolak.

Aku sama sekali nggak pernah bayangin Origamiara bisa jadi novel. Ternyata ceritanya nggak sadar jadi lebih panjang dari yang direncanakan.

Saat mau proses revisi untuk diterbitkan, Origamiara ternyata revisinya buanyaaak. Aku bisa dibilang rewrite. Aku nggak akan sebut itu kendala. Aku akan sebut itu tantangan. Tantangannya yaitu gimana caranya aku nggak bikin kecewa pembaca Wattpad.

Kadang kan pembaca Wattpad itu bikin serbasalah ya.

Saat cerita yang dicetak banyak diubah, ada aja yang nggak suka. Katanya banyak hal menarik yang malah ilang dari cerita awal. Saat cerita yang dicetak tidak banyak berubah dengan versi Wattpad-nya, ada juga yang protes. Katanya kecewa aja kalau versi novel ternyata revisinya nggak banyak. Nggak ada bedanya sama baca di Wattpad.

Serbasalah.

Tantangannku kemarin yaitu gimana caranya aku rewrite cerita, menambahkan banyak hal, menyelipkan banyak hal baru, tapi feel ceritanya tetap sama.

Aku sempat mengganti beberapa adegan dengan adegan baru yang feel-nya sama. Aku menambahkan hal-hal baru yang mendukung feel yang ada.

Dan sejauh ini, respons pembaca cenderung positif menurutku. Beberapa orang juga sudah kasih review di Goodreads, kasih tahu kelebihan, kekurangan, dan semacamnya.

Menurutku wajar ya kalau suatu karya punya kekurangan dan kelebihan. Aku justru berterima kasih kalau ada yang mau capek-capek review. Kekurangan yang mereka sebutkan jadi pelajaran tersendiri untukku.

Dan bekerja sama dengan Elex Media, Alhamdulillah aku dapet banyak hal. Aku dapet pengalaman dan tambahan ilmu nulis juga. Aku jadi belajar kalimat efektif, belajar bahasa-bahasa yang ternyata aku masih salah, dan tahu revisian itu sebaiknya seperti apa. Terus, jadi tahu dan merasakan langsung proses penerbitan. Terus, aku jadi belajar marketing juga sih. Belajar mempromosikan bukuku, mengatur timeline, dan mengurus orderan.

Itulah cerita di balik novel Origamiara yang sudah beredar di toko buku di kotamu!

Itulah cerita di balik novel Origamiara yang sudah beredar di toko buku di kotamu!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harapanku untuk Origamiara sudah tertulis di ucapan Terima Kasih dalam novel.

Aku nggak menjanjikan konflik hebat di ceritanya. Aku hanya berharap orang-orang yang membacanya jadi ikut peduli dan mengerti hal-hal sederhana dan kecil yang sering kita lupa.

Semoga ada yang bisa dijadikan pelajaran. Semoga bisa menyadarkan.

BOOKTOUR WORLD WIDE WATTPAD STAGE #5Where stories live. Discover now