Prologue

33 4 1
                                    

"Ayah akan menjodohkanmu"

Baekhyun tercengan dengan apa yang ayahnya katakan, baiklah hidupnya memang seperti ini, terkesan dingin dan diatur. Suasana kembali sunyi dan senyap di meja makan keluarga Byun ini, baru tadi sore Tuan Byun pulang namun apa yang ia katakan sekarang justru membuat putranya serasa hidup seperti robot. Baekhyun hidup hanya seperti pelengkap dalam keluarga ini, hidupnya diatur, sekolahnya dan masa depannya, namun ada satu hal yang harus selalu Baekhyun syukuri dia memiliki wajah yang tampan. Dia kingka di universiasnya, tak ada satupun seorang yang tak mengenal Baekhyun.

'Baekhyun adalah anak yang baik, penurut, dan pintar' begitulah yang kedua orang tuanya selalu elu-elukan pada orang-orang. Orang tuanya hanya berusaha menutupi keburukan yang pernah Bakehyun miliki. Untuk membuat seolah perkataan orang tuanya itu benar ia harus merelakan waktu luangnya sepulang kuliah mengurusi bisnis orang tuanya, dan semuanya terbukti, Baekhyun memang handal dalam permainan bisnis seperti sang ayah. Dan ini secara tak langsung membuat kedua orang tuanya semakin mengelu-elukan Baekhyun sebagai putranya yang paling pintar, bahkan perusahaan ayahnya yang hampir saja bangkrut dan di tangani oleh Baekhyun mampu kembali seperti semula dan menujukan perubahan yang begitu besar. Hey Byun Baekhyun itu laki-laki yang sempurna!

***

"Yoora? Kau akan segera bertunangan"

Yoora diam ia tak merespon apapun yang ibunya ucapkan, ia tau bahwa hidupnya hanya akan berakhir seperti ini, sebuah perjodohan bisnis yang orang tuanya lakukan demi mengikat harta mereka. Mereka serakah, pikiran Yoora selalu mengatakan seperti itu. mereka egois tak pernah sedikitpun memberika sebuah kebebasan yang Yoora mau. Yoora bukanlah tipikal gadis pada umumnya yang sering menebar-nebarkan senyuman genitnya pada para lelaki, bukan pula gadis yang menyukai hal yang berbau dengan menghambur-hamburkan uang. Dia gadis yang sederhana, dengan senyuman kakunya. Mungkin dilihat dari luar dia seperti dingin tapi bila mereka lebih mengenal gadis ini sejujurnya dia adalah gadis yang begitu menyenangkan dan begitu hangat.

"Kalian akan bertunangan lusa"

Hey! Ini egois, bahkan tak ada pertemuan diantara keduanya dan sekarag orang tua Yoora mengatakan bahwa mereka akan bertuanangan lusa. Ini terlalu cepat untuk Yoora, namun ia mengerti dengan kedua orang tuanya yg memiliki sikap egois itu. Yoora juga mengerti bagaimana perasaan orang tuanya dulu yang juga termasuk dalam korban perjodohan yang sangat egois seperti dirinya sekarang. Yoora bukanlah seorang gadis yang mengerti dengan bagaimana rasanya cinta. Nam Yoora gadis kaku, dan memiliki tatapan dingin ini selama hidupnya tak pernah merasakan cinta sama sekali. karena ia tau, akhir dari masa depannya hanyalah ditangan kedua orang tuanya, orang tua yang hanya tau bagaimana caranya mengikat harta mereka dengan harta orang lain agar bertambah besar dan tak akan habis.

***

"Kau memperhatikan siapa Yoora?"

Minji, yang sedari tadi memperhatikan Yoora tersenyum sendiri merasa aneh dengan apa yang sahabatnya lakukan. Ia tak perna melihat Yoora seperti ini. Mata Yoora terus saja menghadap kedepan , memperhatikan seorang pemuda yang sedang melukis. Minji mengumpat kesal dengan apa yang Yoora lakukan, sedari tadi ia bercerita ternyata orang yang ia ajak untuk mmebagi cerita tak memperhatika sama sekali. matanya mengikuti tatapan mata Yoora. Minji sedikit terhenyak apa yang Yoora lihat, namun diam-diam Minji tersenyum tipis. Ini awal yang baik untuk sahabatnya.

"Yoora? Kau menyukainya?

Yoora terkejut mendengar pertanyaan Minji, ia segera mungkin menyangkal pertanyaan sahabatnya. Bagaimana bisa ia menyukai seorang yang bahkan tidak ia ketahui dan hanya ia lihat dari kejauhan. Minji mendesah pelan mendengar apa yang sahabatnya bicarakan, padahal ia sudah berharap lebih kali ini, tiba-tiba ia berpikir sesuatu, suatu hal yang mungkin saja mampu membuat Yoora mengatak perasaannya secara tidak langsung.

"Dia tampan ya, lihatlah caranya melukis"

Yoora begitu semangat menjawabnya, memang apa yang dikatakan Minji itu tidak salah. Pemuda itu benar-benar tampan, saat dia melukis secara tak langsung membuat Yoora tertarik kedalam dunia yang bahkan tak pernah Yoora tapaki. Seperti sebuah sirhir tersendiri yang pemuda itu miliki untuk membuat seorang Nam Yoora merasa seperti ini. Minji mengulas senyum kecil dan apa yan ada didalam pikirannya tak salah lagi, ia rasa Yoora jatuh cinta pada pemuda itu pemuda yang sudah Minji kenal sejak kecil.

***

"Kita rahasiakan pertunangan ini? Deal?"

Baekhyun dan Yoora saling menjabat tangan atas perjanjian yang baru saja mereka buat. Mereka tak ingin siapapun tau tentang pertunangan mereka. Mereka tak saling mencintai, jadi mereka memutuskan hal yang mereka anggap cukup wajar ini untuk menunutupi setatus mereka. Tak lupa Baekhyun menyuruh kedua sahabatnya untuk tutup mulut dari siapapun. Hanya Sehun dan Luhan yang tau tentang pertunangan ini.

Mereka begitu kaku jika disejajarkan, sifat ketidak pedulian Bakehyun dan sifat kaku Yoora. Mereka lebih terlihat seperti pasangan yang egois.



yuk di vote dan komentari. bagi yang sudah membaca silahkan di baca ulang kalau mau wehew. bakalan di post secepatnya untuk chap selanjutnya XOXO (:

One More Time (Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang