CHAPTER 1

11.4K 240 0
                                    

Seorang gadis cantik yang tengah melihat beberapa dress akhirnya memilih dress tanpa lengan dengan panjang selutut berwarna putih dengan perpaduan warna biru di bagian bawahnya yang terlihat elegant.
"Aku akan menggunakan itu." Gadis itu melihat ibunya yang sibuk melihat-lihat dress.
"Coba kau pakai? Mom akan menilai penampilanmu." Ibunya mengambil dress tersebut dan memberikannya pada gadis tadi.
Carlin mengambil dress tersebut dan pergi ke ruang ganti. Ia mengamati dirinya di depan cermin. Carlin terlihat cantik dan anggun bagaikan malaikat yang turun ke bumi.

Carlin POV
"Karyaku yang indah." Gumannya kecil dan keluar dari ruang ganti.
"Mom bagaimana pendapatmu?" Aku bertanya kepada mommyku tentang dress ini.
"Wah...kau terlihat sangat cantik carlin." Mommy melihatku tanpa kedip dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"Anakmu ini memang sangat cantik bak malaikat." Mommy hanya tertawa mendengar candaanku dan aku pun ikut tertawa.
"Dasar kau ini, kau harus menggunakan dress ini nanti malam sayang. Mommy sangat menyukainya." Aku hanya menganggukan kepalaku mengerti.
"Kalau begitu, mommy akan pergi ke rumah sakit. Ada pasien yang sedang menunggu mommy." Mommy berjalan kearahku dan mencium pipiku.
"Baiklah, hati-hati mom." Ucapku dan ia berjalan menuju pintu.
Setelah mommy pergi aku mengganti dress yang ku pakai dengan pakaianku tadi.

Waktu sudah menunjukan pukul 1 siang waktunya makan siang. Aku berjalan ke arah restoran yang berada di sebrang butikku. Aku memasuki restoran tersebut dan memilih duduk di dekat jendela. Seorang pelayan datang menghampiriku.
"Selamat siang nona, anda ingin pesan apa?"
"Salad dan ice coffe." Ucapku tersenyum tipis kepada pelayan tersebut. Pelayan tersebut mengangguk dan pergi.
Aku melihat pemandangan di luar jendela. Dua orang wanita dengan satu pria terlihat sedang berkelahi. Ah..sungguh tontonan yang mengasikan. Terlihat jelas bahwa salah satu wanita menampar keras pipi pria tersebut dan pergi meninggalkannya.
"Cinta memang rumit." Gumankun pelan.

Setelah menyelesaikan makan siangku, aku melihat arloji di tangaku yang menunjukan pukul setengah 2 siang. Masih ada setengah jam. Aku memutuskan untuk pergi ke toko bunga yang tak jauh dari butikku.
Carlin POV End

~Madison Crop's~
"Baiklah mom, aku akan pergi sekarang." Stevan menutup telepon dari ibunya. Ia terlihat kesal dan berjalan keluar ruangannya.
"Aku akan keluar sebentar. Dan akan kembali setelah jam makan siang selesai." Stevan melihat sekretarisnya mengangguk dan ia pergi menuju lift. Ia telah sampai di toko bunga langganan ibunya dengan wajah kesalnya.

Stevan POV
Bagaimana mungkin aku disuruh membeli bunga! Teriak stevan dalam hati. Aku meliahat toko tersebut. Terlihat beberapa pengunjung yang sedang mencari bunga. Aku pun memasuki toko tersebut dan bertanya pada penjaga toko.
"Apakah ada bunga mawar putih?" Penjaga toko itu tersenyum dan menunjukan dimana tempatnya. Aku pergi ketempat bunga tersebut dan mengambil beberapa tangkai. Ibuku menyuruhku untuk membeli 20 tangkai, ternyata pas. Saat aku hendak mengambil tangkai yang ke-20, tangan mungil itu telah mengambil tangkai ke-20 ku.
"Maaf nona, bungan mawar itu miliku." Aku menunjuk bungan mawar yang berada di tangan mungilnya.
"Aku lebih dulu mengambilnya tuan dan kau belum membayarnya jadi ini bukan milikmu."
Dasar perempuan meyebalkan. Aku melihat wajahnya. Wajah yang imut, bibir mungil berwarna pink, hidung mancung, dan mata yang berwarna biru. Mata yang indah. Aku melihat perempuan di hadapanku ini tanpa berkedip.
"Hey tuan, apakah kau baik-baik saja?"
Aku tersadar dari lamunanku.
Bodoh! Apa yang kau lakukan stevan!
"Ibuku menyuruhku untuk membeli mawar putih sebanyak 20 tangkai. Apakah kau bisa memberikan mawar itu kepadaku nona?" Aku tidak menghiraukan pertanyaannya yang tadi.
"Ibumu? Yasudah, ini ambil." Ia menyerahkan bunga itu kepadaku. Aku mengambilnya tanpa mengucapkan terimakasih dan berjalan menuju kasir. Ia hanya melongo melihat tingkahku. Aku akui aku memang salah tanpa mengucapkan terimakasih, tapi yasudahlah aku buru-buru. Setelah aku membayar aku berjalan keluar dan mendengar perempuan tadi berbicara.
"Apakah kau tidak tau terimakasih?" Ucapnya pergi mendahuluiku. Aku melihat punggungnya dari belakang ia mempunyai body yang bagus. Aku berjalan menuju mobil dan kembali ke kantor.
Stevan POV End

Carlin melihat dirinya di depan cermin, ia terlihat cantik dengan makeup tipis dan dress yang ia kenakan.
"Are u ready my lil'princess?" Tanya ibunya tersenyum.
"Yes mom." Carlin menengok ke arah ibunya.
"U look so beautiful." Ibunya terus tersenyum melihat cerlin dan melanjutkan kata-katanya.
"Ayo, daddymu sudah menunggu dibawah."

~Madison's Mansion~
Carlin memperhatikan mansion milik keluarga Madison. Sedikit lebih mewah dibandingkan mansion keluargaku pikirnya.
Ia dengan ayah dan ibunya berjalan ke arah pintu masuk dan disambut oleh para pelayan.
"Selamat datang Mr. dan Mrs. Avalee oh dan nona kecil kita Ms. Avalee." Unjar pria paruh baya yang mungkin seumuran dengan ayahnya.
"Kau berlebihan Mr. Madison haha..." Mr. Madison tertawa mendengar ayahnya berbicara.
"Cukup dulu tertawanya, lebih baik kita segera makan malam. Aku sudah lapar." Seorang wanita datang dengan senyuman di bibirnya yang menghentikan tawa Mr. Madison dan Mr. Avalee
"Lena! Aku sangat merindukanmu!!!" Mrs. Avalee langsung memeluk wanita yang bernama Lena tersebut.
"Aku juga sangan merindukanmu Alexa." Unjar Mrs. Madison membalas pelukan Mrs. Avalee
Setelah pertemuan kecil itu. Mereka memasuki ruang makan yang sudah tersedia banyak makanan diatas meja.
"Selamat malam Mr. dan Mrs. Avalee." Carlin menoleh ke asal suara tersebut dan ekspresinya berubah seketika.
"Dan selamat malam nona Carlin Avalee." Lanjut pria itu.

Carlin POV
Apa ini? Pria tidak tau terimakasih itu ada disini? Bagaimana bisa? Carlin sibuk dengan pikirannya.
"Halo Stevan Madison, lama tak berjumpa denganmu." Mom memeluk pria itu. Dan apalagi ini, mom mengenalnya? Apa tadi katanya Stevan Madison? Aku tidak percaya ini!!! Teriak carlin dalam hatinya. Kulihat pria itu membalas pelukan mommyku dan tersenyum kearahku. Aku membalas senyuman itu dengan wajah kesalku.
Carlin POV End

Setelah makan malam, dua keluarga tersebut memilih berbincang di ruang keluarga milik Madison.
"Putrimu tumbuh menjadi perempuan yang cantik." Unjar Mr. Madison memperhatikan Carlin.
"Hahaha...dia memang cantik seperti ibunya." Seketika tawa pecah karena jawaban Mrs. Avalee.
"Kau ada-ada saja." Mrs. Madison berkata setelah menyudahi tawanya.
"Stevan, Carlin kami akan membicarakan hal yang serius kali ini." Mr. Avalee angkat bicara.
"Jadi kami akan menjodohkan kalian berdua."
Stevan POV
"Jadi kami akan menjodohkan kalian berdua." Ucap ayahku. Aku tersenyum dalam hati. Setelah pertemuanku tadi siang di toko bunga, aku menyuruh asisten pribadiku untuk mencari semua informasi tentang gadis itu. Sebenarnya aku sudah tau sebelumnya bahwa kami akan dijodohkan dan aku juga tau semua tentang dia berkat asistenku. Aku rasa aku tertarik dengannya.
"Apa??!!" Carlin nampak kaget dengan apa yang ia dengar. Dan aku hanya tertawa dalam hati.
"Iya Carlin sayang, kau akan dijodohkan dengan Stevan." Jawab ayah carlin dan menatap carlin.
"Tapi dad, ak...aku belum siap menikah dan aku juga masih kecil." Aku hanya terdiam memperhatikan wajah carlin.
"Kau sudah besar, umurmu sudah 25 tahun dan Stevan berada satu tahun di atasmu." Sekarang giliran ibu carlin berbicara.
"Bagaimana denganmu Stevan? Apakah kau menerima perjodohan ini?" Tanya ayahku kepadaku.
"Baiklah, aku menerimanya. Aku tidak bisa menolak permintaan kalian." Aku tersenyum tipis dan melihat carlin melotot kepadaku.
"Bagus jika begitu, pernikahan kalian akan dilaksanakan 2 minggu lagi." Carlin yang tak bisa menolak perjodohan ini hanya diam tak berkata apapun. Welcome to my world Carlin.

Selamat malam readers!!! Maaf jika chapter 1 kependekan. This is my first story wkwk xD
I hope u all enjoy the story:). Dont forget follow and comment👌🏻 thankyou💕

Sweet and Cool HusbandWhere stories live. Discover now