Memangnya Harus Butuh Payung Saat Hujan?

920 66 19
                                    

Kembali ke rumah, Okita Sougo masih belum menemukan tanda-tanda Kagura sudah pulang. Lampu di teras mati, seluruh lampu yang ada di dalam juga mati karena pemiliknya tidak ada sejak pagi. Rumah yang dulunya hangat dan menjadi tempat bersenda gurau para Okita itu berubah menjadi tempat persinggahan semata. Baru 2 minggu berubah, tapi rasanya seperti rumah yang ditinggalkan bertahun-tahun lamanya.

Barangkali pulang hanya untuk melepas penat setelah seharian beraktifitas. Hanya 8 jam untuk Sougo dan Souchirou, dan 4 jam untuk Kagura dari pukul 12 malam hingga pukul 4 pagi, lalu kembali keluar entah untuk apa--Sougo tak pernah benar-benar bertanya, tapi tak menyangka efeknya akan seperti ini.

Wanita itu mungkin sedang ada urusan (insting Sougo yang mengatakan), mengurusi klien bersama Yorozuya atau pergi ke tempat Tokugawa Soyo untuk mengurusi pernikahan gadis itu sebulan mendatang. Tapi ketika Sougo terbangun di suatu pagi, tanpa ada Kagura yang tidur disampingnya, hatinya merasa asing, dan mungkin sedikit bertanya seperti--"ah, apa ada yang terlupakan?".

Satu hari, Sougo memakluminya. Dua hari, Sougo menyindirnya dengan kata-kata pedas. Lima hari, Sougo sudah tidak ambil pusing mengenai kelakuan aneh istrinya itu. Diam-diam dia memperhatikan gerak-geriknya yang suka terburu-buru menyiapkan sarapan dan mempersiapkan kepentingan-kepentingannya untuk diluar. Dan tidak tahan dengan atmosfir aneh yang diciptakan kedua orang tuanya, Souichirou lah yang bertanya pertama kali.

("Mau kemana, Mami?" Kagura sedikit menoleh sebelum kembali memasukkan beberapa barang kedalam tas plastiknya.

"Ada urusan sebentar-aru. Mami sudah buatkan bekal kesukaanmu. Jangan nakal-nakal, Sou-chan."

Sebentar itu berarti dari pukul 7 pagi hingga pukul 12 malam. Dan lama-lama Kagura sering pergi pukul 4 pagi.

Souichirou diam saja, pasrah karena dirinya pasti terpaksa mengungsi lagi ke Yorozuya. Papinya tak kunjung mengambil tindakan untuk menghentikan kelakuan aneh Maminya. Kalau begini dia sudah malas. Membalas kata-kata pedas Papinya juga tak akan membantu menaikkan moodnya.)--dan mungkin hari itu adalah hari terakhir kali mereka sarapan bersama.

Masih menggendong Souichirou yang tertidur dalam punggung Sougo, pria itu masuk kedalam rumah, menyalakan lampu yang diperlukan satu per satu, dan berhenti di ruang makan.

Satu kata; berserakan.

Piring-piring kotor di bak cuci mengundang beberapa serangga. Bekas ramen cup tergeletak begitu saja di meja makan. Tumpahan kecap serta saus tabasco membuat kepala keluarga Okita itu merinding penuh jijik. Ah, Sougo pembenci kotor. Kalau teringat kata kotor, dia langsung ingat makanan anjing-nya Hijikata (re: mayones).

Sougo tidak masalah jika membersihkan rumah. Toh, sebelum berkeluarga dirinya sudah biasa membersihkan kamar tidurnya di markas Shinsengumi dulu. Tapi setiap niat itu datang, Sougo langsung berhenti. Seperti berpikiran, ini salah. Membersihkan rumah adalah pekerjaan seorang istri, dan Sougo adalah kepala keluarga disini.

Ah, kapan terakhir kali rumah mereka dibersihkan? Kagura benar-benar melalaikan pekerjaannya yang satu ini. Jangankan membersihkan rumah, wanita itu pulang malam pergi pagi, bahkan sebelum Sougo berangkat kerja.

Satu-satunya yang membuktikan bahwa wanita itu pulang hanyalah baju kotor dan sarapan pagi yang mendingin untuk Sougo dan Souichirou.

Sougo juga disibukkan dengan pekerjaan. Akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang menimpa Edo, seperti penyelundupan senjata-senjata ilegal dan maraknya obat-obatan terlarang di kawasan dunia malam. Rencana pernikahan Soyo juga termasuk tugas Shinsengumi mengingat mereka adalah pasukan polisi favorit Shogun.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 20, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Live Like You're DyingWhere stories live. Discover now