#3# Sadness

6.9K 383 9
                                    

Disclaimer : Naruto punya Masashi Kishimoto

..
..

Sasuke mengancingkan kancing kemejanya yang terakhir. Ia melemaskan lehernya yang sedikit pegal karna olah raga menyenangkan yang baru selesai dilakukannya. Ia berbalik untuk memeriksa keadaan seseorang yang tertidur kelelahan di ranjang qween size milik si putri tidurnya.

Tangannya terangkat untuk mengusap pipi chabi Hinata yang terlihat pucat. Ia mengusap jejak-jejak air mata disana. Ia mendecih kesal saat kulit sejuk Hinata kembali menggelitik perutnya seolah ribuan kupu-kupu terbang disana.

"This creazy," bisiknya pelan. Ia mengeluarkan smartphone canggihnya untuk mengambil foto putri tidur yang terlelap tenang di kasurnya.

Sasuke melirik jam merek terkenal dipergelangan tangan kirinya. Tak di sangka mereka melakukannya hingga 2 jam lamanya. Ia bahkan mengabaikan berbagai macam penolakan dari gadis bersurai indigo ini. Penolakan yang seharusnya membuatnya muak justru berubah menjadi tantangan pemacu adrenalin gairahnya. Sensasi baru yang sangat menyenangkan sekaligus memanjakan instingnya sebagai laki-laki.

Ia sangat puas, tentu saja. Ia lantas beranjak meninggalkan kamar beraroma lembut. Tapi, ia tidak yakin jika mungkin ini akan menjadi kegiatan terakhirnya dengan gadis bersurai indigo cantik ini.

Kelopak mata dengan bulu mata panjangnya mengerjap dan perlahan iris onyxnya terbuka. Menyadari sebuah ruangan yang tidak dikenalinya. Sontak tubuhnya terbangun dan rasa sakit menyentak tubuhnya.

Ia meringis lantas menatap ruangan yang tak dikanalinya. Ia ingat saat terakhir kali bertengkar dengan Sasuke ia berkelahi dengan Sasuke dan setelahnya ia tidak ingat apapun lagi setelahnya.

"Ugh..."

Suara erangan dan ia menemukan seseorang lain selain dirinya di ruangan ini.

"Kau.."

"Sai kun?"

"Ah.. hhm kau...?"

"Aku Sakura, Sakura Haruno," jawab Sakura. "..kita sekelas dan aku... " Sakura teringat sesuatu dan segera melompat untuk menemukan seseorang.

Sai mengamati tingkah gadis bernama Sakura yang terlihat panik dan kebingungan. Sampai akhirnya gadis ini menarik handle pintu dan memasukinya perlahan.

Sai yang tidak tahu harus melakukan apa hanya bisa diam menunggu sampai akhirnya iris onyxnya menemukan sekotak p3k yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya. Mungkin bukan suatu kejahatan jika ia menggunakan kotak p3k yang tergeletak didepannya tanpa tahu sang empu kotak.

Baru saja Sai selesai melilitkan perban di lengannya ia mendengar suara teriakan dari dalam kamar.

....

Sakura berteriak dan menggedor-gedor pintu dengan keras. Bahkan sesekali ia mencoba mendobrak pintu kokoh kamar mandi namun, sama sekali tidak menghasilkan apapun.

"Apa yang terjadi?"

Sakura berbalik dan menemukan Sai yang bergegas ke arahnya.

"Tolong. Bisakah kau mendobrak pintu ini? Tenaga ku tidak cukup untuk membuat pintu ini terbuka," ucap Sakura memohon. Walaupun sedikit bingung Sai mengangguk dan lekas segera membanting tubuhnya menghancurkan pintu engsel berdaun satu ini.

Brak.

Brak.

Braaak.

Uap asap memenuhi ruang kamar mandi. Aroma lavender lembut sekilas memanjakan hidung Sai sebelum akhirnya teriakan Sakura mengalihkan perhatiannya.

You're MineWhere stories live. Discover now