17. Embrace

1.2K 178 15
                                    

"Crying is how your heart speak, when your mouth can't explain the pain you feel"

***

Irene membuka matanya ketika sinar matahari mulai memasuki celah jendela kamarnya.

"Huh? Sudah pagi?" Gumam Irene

Irene bangun kemudian berjalan ke arah dapur untuk minum.

"Dia belum bangun?" Desis Irene pelan

"Huh dasar pemalas" sambungnya

Irene berjalan ke arah kamar Suzy. Ia mengetuk pintu sambil memanggil nama Suzy.

Setelah menunggu beberapa menit karena tak kunjung ada jawaban Irene langsung masuk ke dalam kamar kakaknya.

"Eonni, dimana kau?" Irene menatap kamar kakaknya itu

Irene duduk di tempat tidur kemudian mendengar suara air dari arah kamar mandi.

"Ah dia sedang mandi" kata Irene pelan

Irene mengedarkan pandangannya ke arah sekitar, hah dulu Ia sangat sering tidur di sini bahkan Ia menganggap kamar kakaknya itu kamar sendiri. Dulu Suzy selalu marah karena Irene selalu membawa makanan ataupun membawa kucing ke dalam kamarnya.

Tatapan Irene berhenti pada satu titik. Ia langsung berjalan ke arah benda tersebut. Ia mengangkat figura tersebut.

'Seandainya kita masih bersama apakah masih sebahagia dulu?' Batin Irene saat melihat foto keluarganya

Irene menghela nafasnya, hah masa lalunya membuat Ia terlihat lemah sekarang.

"Apa ini?" Kata Irene saat melihat sebuah berkas

'Laporan kesehata?' Batinnya

Irene dengan perlahan membuka laporan tersebut, seketika matanya membelalak ketika melihat nama yang tertera disana.

'Eonni?' Batinnya

"Kanker Tulang Chordoma?" Irene langsung membelalakkan matanya

Air mata Irene perlahan turun, kenapa Ia bisa sebodoh ini? Kenapa Ia tak menyadari bahwa kakaknya itu sakit?. Ia merasa menjadi saudara yang gagal.

"Irene? Apa yang kau lakukan?" Kata seseorang membuat Irene langsung menutup berkas tersebut

"A-ah Eonni, tidak hanya saja aku ingi-"

"Ya! Kenapa kau menangis?" Tanya Suzy kaget

Air mata Irene turun semakin deras membuat Suzy menatapnya bingung sedangkan Irene sendiri gelagapan karena air matanya tak mau berhenti.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Suzy panik

"Eonni... sebenarnya.."

"Apa?" Tanya Suzy panik
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gaun Eonni kemarin sobek" kata Irene sambil menunduk

"Gwenca- MWORAGO? YA! ITU GAUN HADIAH DARI MIN HO OPPA"

Expectation Of Love (Vrene - Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang