22. SP

905 112 7
                                    

Taeil dan Jaehyun hanya saling bertatap. Mereka sudah tak terkejut lagi mendengar panggilan dari BK itu, pasalnya kemarin Taeyong sudah mengancam Taeil akan melaporkannya pada BK pada saat mereka berkelahi.

Taeil dan Jaehyun dengan santainya berjalan ke BK tanpa rasa takut. Hanya saja Taeil dan Jaehyun merasa sedikit tercemar nama baiknya akibat perkelahian waktu itu.

Taeil melongok ke dalam ruang BK, di dalam sana ada Pak Leeteuk yang sedang menulis sesuatu di buku tebal. Taeil menggerakkan tangannya memberi isyarat pada Jaehyun agar masuk bersama-sama.

TOK TOK TOK TOK

“Permisi, Pak.” Kata Taeil.

“Oh, kamu Taeil?” tanya Pak Leeteuk dengan tatapan sinis. Taeil mengangguk pelan.

“Masuk sini. Jaehyun ada di situ juga, gak?” tambah Pak Leeteuk.

“Ada, Pak.” Kata Taeil.

Pak Leeteuk menyuruh mereka masuk dengan muka merendahkan mereka. Taeil dan Jaehyun duduk di kursi yang ada di hadapan Pak Leeteuk.

Pak Leeteuk beranjak dari kursinya lalu memerhatikan mereka berdua dari atas sampai bawah. Ekspresi Pak Leeteuk tetap sama saja, merendahkan mereka.

“Kudengar kalian berkelahi di lapangan basket hari Sabtu kemarin, jadi aku memanggil kalian. Aku sudah membaca tentang data pribadi kalian. Bahkan aku sudah membaca nilai dan prestasi-prestasi kalian, tapi kenapa kalian berkelahi?” ujar Pak Leeteuk.

Jaehyun dan Taeil bertatap satu sama lain, kemudian Jaehyun menaikkan kedua alisnya menandakan agar Taeil menceritakan semua kejadian itu.

Taeil pun akhirnya angkat bicara dan menceritakan semua kejadian itu dengan runtut. Pak Leeteuk menyimak cerita Taeil sambil manggut-manggut.

“Pak, tolong jangan hukum kami. Kami berdua sudah saling memaafkan kok, Pak. Tapi kami benar-benar minta maaf karena telah membuat keributan waktu itu.” Tambah Jaehyun dengan menunjukkan rasa penyesalannya.

“Baguslah kalau kalian berdua sudah berdamai. Tapi, saya tetap harus memberi surat peringatan kepada kalian karena telah berkelahi di sekolah.” Ujar Pak Leeteuk kini dengan ekspresi yang berbeda dari sebelumnya.

“Baiklah, sekarang isi buku pelanggaran ini dan saya akan membuatkan surat peringatan untuk kalian. Tunjukkan surat ini pada orang tua kalian dan suruh orang tua kalian tanda tangan. Besok, kalian harus kumpulkan lagi SP ini ke saya.” Perintah Pak Leeteuk.

Mereka berdua segera melaksanakan perintah Pak Leeteuk lalu pamit keluar setelah diberi SP oleh Pak Leeteuk.

Di luar ruang BK, mereka berdua tertawa. Mereka menertawakan diri mereka yang mendapat SP. Pasalnya mereka berdua sama-sama berprestasi, tapi hanya gara-gara hal tiu akhirnya mereka mendapat SP.

“Taeil, jangan lupa print posternya ya. Print 200 lembar aja dulu.” Kata Jaehyun sambil berpisah dengan Taeil di lapangan basket.

“Oke.” sahut Taeil singkat.

“Hati-hati di jalan, ya...” seru Jaehyun dari kejauhan.

“Cie perhatian sama aku...” canda Taeil.

“Apaan sih? Buat Sunny kali..” ucap Jaehyun.

Taeil bergegas menjemput adiknya di kelas X-9. Di sana tampak Sunny sudah menunggu Taeil cukup lama.

Sunny yang sedang mendengarkan lagu lewat headset dikejutkan oleh kehadiran Taeil. Taeil menarik headsetnya dan membuat Sunny berteriak terkejut.

“Ssstt... Diamlah kau ini. Ayo pulang.” Ajak Taeil sambil menggandeng Sunny.

BLIND | Jaehyun ✔Where stories live. Discover now