38

4.1K 92 5
                                    

   Bagaikan hidup di dalam kematian semua putih bahkan gue terus berjalan tidak menemukan tepi ataupun akhir dari jalan ini. Lelah hanya itu yang gue rasakan tiba-tiba ada seorang anak kecil mengulurkan tangan nya.

"Kau siapa?"

"Apakah kau tidak mengingatku? Aku adalah masa kecil mu!"

"Apa? Tidak mungkin,"

"Ya, itu mungkin!"

"Apa aku sudah mati?"

"Belum hanya saja kau tertidur dan terjebak disini mari ikut aku, aku akan mengantarmu!"

   Suasana sekitar langsung berubah menjadi penuh bunga seperti di sebuah taman.

"Kau tidak boleh seperti ini lunde,"

Kata-katanya membuat gue tersadar dari lamunan gue.

"Apa?"

"Kau tidak boleh menjadi wanita lemah,"

"Aku tidak mengerti!"

"Kau menyiksa dirimu kau pikir itu adalah pengorbanan? Kau menyerah begitu saja? Kau bodoh Lunde!"

"Aku tidak tau, aku bingung,"

"Berjanjilah padaku sehabis kau bangun, kau tidak akan menyerahkan cintamu pada siapapun kau tidak akan melepaskan Daniel kepada siapapun kapanpun atau dimanapun ingat itu!"

"Aku lelah,"

"Kau tidak boleh lelah ingat saat Mom and Dad berpisah? Kau seumur diriku sembilan tahun aku merasakan sakit yang luar biasa tetapi aku tidak menangis dan justru mengusir Dad dengan lantang tidak seperti Luca yang menangis hingga menyeret-nyeret kaki Dad kau ingat itu?"

"Ya aku mengingatnya,"

"Nah sudah sampai, silahkan temui mom, Luca dan Daniel sekarang satu lagi Lunde jangan kembali kesini awas saja kalau itu terjadi aku tidak akan menolong mu lagi!"

"Baiklah, terimakasih diriku yang imut,"

"Selamat tinggal!"

  Gue mengikuti arah cahaya itu berada dan seakan gue tersedot ke dalam sana. Gue terbangun rasanya seperti bangkit dari kematian meskipun gue belum tau bagaimana rasa nya kematian ya sebelas dua belas seperti tadi. Kenapa sepi, kemana semua orang gue berusaha menggerakkan seluruh tubuh gue.

"Nona, sudah siuman? Syukurlah!"

"Saya ingin pulang,"

"Baiklah, dokter pasien sudah sadar!"

"Mari kita periksa dulu," ucap dokter.

"Sepertinya kamu sangat cepat pulih, saya pikir kamu tidak akan selamat karena koma yang sangat lama hampir tiga bulan,"

"Apa? Tiga bulan? Lalu siapa yang menjaga saya?"

"Ada dua lelaki yang satunya bernama Luca dan satunya Daniel,"

"Apa ada ibu saya?"

"Tidak tidak ada,"

"Apa saya bisa pulang sekarang?"

"Tentu, sangat bisa!"

Gue pun langsung berganti pakaian dan merapihkan baju-baju, akhirnya keluar dari rumah sakit dan jangan sampai gue kembali kesini.

"Lunde?"

"Daniel?"

"Kau sudah sadar?"

Rindu tak tertahan air mata mengalir deras gue sangat bahagia melihat Daniel kembali gue berlari memeluknya.

HONEYMOON [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang