Gadis Itu di Malam Tahun Baru

21 15 3
                                    

Gadis Itu di Malam Tahun Baru

Story by weirdoarmy

.

.

.

a girl

Slice of life

Ficlet

 General

Walau hanya berkawan satu cup mi ramen instan yang sudah siap diterjang, dan satu kaleng minuman bersoda ukuran sedang untuk seorang gadis, tapi nona itu bahagianya takalang kepalang.

Inilah wujud kebahagiaan tiada tara menurutnya. Berduaan bersama imajinasinya yang tanpa batas.

Di tempat paling tinggi yang bisa ia gapai, dimanja angin yang berembus pelan, dibuai perasaan tenang. Dia merasa damai.

Di malam terakhir tahun 2016, ia berniat menghabiskannya tanpa sosok siapapun. Cukup dirinya dan tidak ada yang lain.

Seoul malam ini berawan, Milky Way tidak tampak.

Ia suka milky way dan antek-anteknya. Tidak hanya Milky Way saja sebenarnya. Ia juga suka Magellan, Sculptor, bahkan si yang paling jauh: Whirlpool. Mereka besar dan mengagumkan.

Jika malam ini awan sedang berbaik hati dan segan mempersilakan Milky Way menunjukan auranya, maka dengan gerakan sinting tangannya mengayun-ayun di udara membentuk pola teratur.

Ia merangkai bintang.

Lalu, kira-kira apa yang sedang dinanti gadis seelok anggrek bulan itu?

Jawabannya adalah gemerlap cahaya pengganti MilkyWay yang gegap gempitanya berpuncak pada malam ini—kembang api tahun baru.

Atap kantor tempat bapaknya bekerja agaknya adalah lokasi paling tepat yang bisa ia akses untuk melihat kembang api. Bertempat di pusat kota, maka kembang api yang diletupkan di sungai Han akan terlihat jelas. Dan juga, gedungnya memiliki dua puluh lantai sehingga awang-awang membentang sempurna di depan maniknya.

Hanya saja,ada satu keindahan yang baru saja ia dustakan. Ia baru sadar bahwa kota sungguh gilang-gemilang, mewah sekali.

Gemerlap megahnya kota, disusul kelip kembang api yang tidak lama lagi merekah di atasnya, tak bisa dibantah gadis itu seperti merasakan bunga aster raksasa berbagai warna mekar di cakrawala. Indah sekali. Sungguh, bukan main indahnya.

Hanya butuh waktu sejemang, kini ramennya sudah raib setengah.

Ia memberhentikan aktivitas "minum" ramennya tatkala suara letupan itu datang. Satu letupan lalu muncul bunga api itu. Sudah dimulai.

Dara itu meletakkan makanannya, mengambil minuman kalengnya, meneguk satu tegukan,meletakannya lagi, mengusap bibir ranumnya, membenarkan duduknya, dan netranya mulai menikmati pemandangan di hadapannya.

Ia melihat setiap pergerakan di langit.

Indah seperti yang diharapkan. Memang tak pernah mengecewakan. Kecintaan gadis ini terhadap cahaya di kegelapan adalah yang paling kuat.

Lantas gadis itu tersenyum sendiri. Ia tersenyum cantik untuk keagungan malam tahun baru. Dan dunia malam membalas kurva bibir gadis itu.

Kembang api makin menjadi, daratan penuh manusia berhias girang, letupan terdengar dimana-mana, langit semakin meriah, bahagia menyelimuti siapa saja.

Puncak tahun ini adalah malam ini.

"Selamat tahun baru. Terima kasih untuk 2016-nya. Semoga tahun besok bisa lebih baik," gumam gadis itu sangat lirih seperti hanya dia yang boleh mendengar.

Terlintas atau tidak, tapi apakah ada tanya di benak kalian, kenapa gadis itu hanya seorang diri?

Kenapa dia tidak pergi bersama teman sepermainannya?

Kenapa dia tidak pergi ke sungai Han dan berpesta pora di sana?

Kenapa ... dia si gadis seelok anggrek bulan sendirian di malam tahun baru?

Jawabannya adalah ....

Karena dia waras yang berbeda—itu asumsinya sendiri

Adalah karena dia tidak suka berkerumun.

Adalah karena dia gaul dengan caranya sendiri.

Adalah kerena dia ....

Introvert.

Dia suka dan tidak ada yang bisa mengacaukannya.

Dan gadis itu biasa dipanggil ....

Diriku.

[Jan] FireworksWhere stories live. Discover now