Siang hari, (Y/N) memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar Citadel. Ia melihat para Tantou Awataguchi sedang bermain petak umpet, sedangkan dua Wakizashi Awataguchi sedang mengobrol di dekat para Tantou. (Y/N) tersenyum.
“Seperti biasa, mereka sangat ceria dan semangat.” Ucap (Y/N) dalam hati. Ia lanjut berjalan sampai bertemu dengan salah satu Uchigatana.
“Ah, Aruji…” Ucap Uchigatana tersebut dengan nada khawatir. “Ada apa, Yamato no Kami?” Tanya sang tuan kepada pedang milik Okita Souji tersebut.
“Begini… Kiyomitsu hari ini sedang demam. Jadi, dia tidak bisa ikut ekspedisi nanti.” Jawab Yasusada-Uchigatana milik Okita Souji.
“Eh?! Benarkah? Aku kira kalian tidak bisa terkena penyakit...”
“Ya… Kami ‘kan memiliki tubuh manusia. Jadi, pastinya kami bisa terkena penyakit.” Yasusada sweatdrop setelah melihat reaksi tuannya.
“Jadi… Bagaimana? Apa perlu ku gantikan dia?” (Y/N) meletakkan tangan kanannya di dagu. Ia berpikir sebentar, “Oke, Yamato no Kami. Tolong kau gantikan dia untuk ekspedisi nanti. Aku akan mengecek keadaannya, dia ada dimana?” (Y/N) mengangguk setuju dan bertanya kepada Yasusada.
Yasusada menunjuk ke belakangnya, “Dia ada di kamar. Aruji tahu letaknya 'kan?” (Y/N) mengangguk, “Oke, aku cek dia dulu ya...” (Y/N) pergi ke arah yang ditunjuk Yasusada dan melambaikan tangannya. Yasusada tersenyum dan melambaikan tangannya juga.
(Y/N) sudah berada di depan kamar Kashuu dan juga Yasusada.
Tok...Tok...Tok...
Ia mengetuk pintu, dibalas dengan sebuah keheningan. Ia mencoba membuka pintunya dan berhasil. “Dia tidak menguncinya." Ucap (Y/N) dalam hati. Ia pun masuk ke dalam.
“Permisi...” Ujar (Y/N) saat memasuki kamar Kashuu. Gelap. Sangat gelap, sepertinya Kashuu sengaja mematikan lampunya.
(Y/N) segera menyalakan lampu dan melihat Kashuu di atas futon sambil menutup wajahnya dengan selimut.
“Yasusada! Matikan lampunya!” Teriak Kashuu dari balik selimut.
“Kashuu… Kenapa kau ingin lampunya dimatikan?” (Y/N) bertanya dengan penasaran.
Kashuu mengintip dari balik selimut, ia melihat tuannya berdiri di samping futon nya.
Dengan cepat, ia menutup mukanya menggunakan selimut lagi. (Y/N) langsung bingung dan duduk di sampingnya.
“A-Aruji… A-Apa yang Aruji lakukan disini?” Tanya Kashuu dengan gugup. “Aku sedang mengecek keadaanmu. Yamato no Kami bilang, kau sakit...” Jawab (Y/N) dengan wajah khawatir.
“Aku tidak sakit! Yasusada hanya mengada-ngada!” Jawab Kashuu dengan suara agak kencang. (Y/N) langsung menarik selimut Kashuu, membuat sang Uchigatana tersebut terkejut.
Ditambah dengan apa yang dilakukan oleh (Y/N), ia menempelkan keningnya dengan kening Kashuu.
Setelah beberapa detik, ia menjauh. “Panasnya tidak terlalu parah. Tapi, bukan berarti kau tidak terkena demam.” Ucap (Y/N) kepada Kashuu.
“Tidak! Aku tidak demam.” Balas Kashuu dengan muka khawatir dan sedih. “Kau sepertinya sangat takut… Tenang saja, demam mu saat ini tidak akan membunuhmu kok.” Sang Aruji tersenyum.
“Bukan begitu...” Kashuu menundukkan kepalanya. “Jika aku demam, pasti aku menjadi lemah. Jika aku lemah, Aruji tidak akan menggunakanku lagi dan tidak akan mencintaiku lagi Aku takut Aruji tidak mencintaiku lagI dan akan membuangku.” Mata Kashuu mulai berkaca-kaca.
Hening. Kashuu ataupun (Y/N) sama sekali tidak mengucapkan satu kata. Kashuu memutuskan untuk tidur lagi, tetapi (Y/N) berkata sesuatu.
“Tidak mungkin aku membuangmu hanya karena kau lemah. Kau itu pedang pertamaku, menurutku kau adalah yang paling kuat dari yang lain. Pasti kau bisa melawan demam itu.” (Y/N) tersenyum hangat, membuat Kashuu terkejut dengan balasannya.
“Tapi… Jika aku demam, mukaku sangat pucat. Aku tidak cantik lagi. Jadi, pasti Aruji tidak akan mencintaiku lagi...” Balas Kashuu dengan sedih.
(Y/N) tersenyum lagi. “Jadi, alasan kau selalu tampil imut karena kau tidak ingin aku tidak mencintaimu?” Kashuu mengangguk. Tanpa disadari, (Y/N) langsung memeluknya.
“Tentu saja aku selalu mencintaimu. Walaupun kau rusak, aku akan langsung memperbaikimu. Lagipula, jika aku membuangmu, siapa yang akan menemani Yamato no Kami? Siapa yang akan memilihkan aksesoris untukku? Kalau kau tidak ada, Citadel ini tidak akan terasa sama lagi.”
Sekarang, Kashuu menangis di pelukan tuannya. “Janji? Apakah Aruji berjanji akan mencintaiku?” (Y/N) mengangguk, “Aku berjanji akan selalu mencintaimu.”
(Y/N) melepas pelukannya dan menatap Kashuu. Kashuu juga menatapnya. Mereka berdua tersenyum senang.
“Baiklah. Sekarang kau harus istirahat.” (Y/N) baru ingin berdiri, tetapi ditarik oleh Kashuu ke futon.
“Aku hanya bisa tidur jika Aruji berada di sampingku.” (Y/N) hanya tersenyum melihatnya, lalu ia mengelus puncak kepala Kashuu. “Kau ini ya...”
Tidak lama kemudian, Yasusada masuk dan melihat mereka berdua tertidur pulas di futon Kashuu. Ia hanya menggelengkan kepala dan keluar dari sana.Waaah... Akhirnya update juga ( ;∀;)
Gomen ya, udah lama banget gak aktif...
Handphone author sempat di sita sama ortu...
Semoga kedepan bisa update lagi ^_^Kalau mau request, boleh tulis di komentar...
KAMU SEDANG MEMBACA
Various Touken Ranbu Character X Reader
FanfictionBagaimana jadinya jika para Toudan jatuh cinta dengan Tuan mereka? - - Ini adalah fanfic Touken Ranbu pertama saya, jadi tolong dimaafkan jika ada kesalahan kata dan juga jika para Toudan OOC^^ Feel free to request