Cemburu?

4.8K 384 18
                                    

" Kau sudah siap? "

" Hm "

Malam ini aku pergi bersama Sasuke-san, menghadiri sebuah acara pesta salah seorang rekan kerjanya.

" Jangan jauh-jauh dariku " ucap Sasuke-san.

" Hm "

Entah kenapa jantungku mendadak berdegup kencang saat dia mengatakan itu. Perasaan apa ini?

Kami memasuki sebuah hotel tempat acara dilangsungkan.

" Jangan bicara, apapun yang terjadi " bisiknya.

A-ah.. aku jadi manekin sekarang. Hanya diam, sesekali tersenyum, dan mengekor padanya. Sedikit menyedihkan.

" Sasuke-san.. kau datang juga "

Seorang pria datang menghampiri kami.

" Ini istrimu? "

" Ha-i "

" Hinata " ucapku.

" Cantik sekali ya.. bla..bla..bla... "

Aku hanya tersenyum mendengarnya. Dan selanjutnya, aku tak mengerti apa yang mereka bicarakan.

" Tunggu disini sebentar " ucap Sasuke-san meninggalkanku.

Aku berdiri dekat meja berisi makanan. Sesekali melirik makanan disini.

" Iie.. iie.. iie... aku harus bisa menahannya " batinku.

Makanan disini pasti sangat enak, sekali saja aku mencobanya aku takut tak bisa berhenti. Jadi sebaiknya aku diam dan pura-pura tak melihatnya.

" Konbawa "

Seorang pria lain menyapaku. Aku hanya tersenyum padanya.

" Bersama... "

" Sasuke-san " ucapku.

" Ah Sasuke-san, anda... "

" I-istrinya "

Mengucapkan kata itu membuatku kikuk sendiri.

" Oh anda istri Sasuke-san, perkenalkan namaku Hidan "

" Ha-i "

Dan kamipun mulai bicara banyak. Dia cukup ramah juga sopan. Meski sedikit ingin tau tentang orang lain, menurutku.

" Ara.. Hinata-san.. "

Aku menoleh.

Lavenderku membulat saat melihat sosok itu.

" Deidara-san " ucapku tak percaya.

" Apa kabar Hinata-san? "

" Ba-baik "

Mataku mulai mengedar ke sekitar. Berharap Sasuke-san tidak melihat kami.

Tanpa kusadari, beberapa pria lainnya datang lagi dan berkenalan denganku.

" Hinata "

Aku langsung menoleh.

" Sasuke-san " panggilku.

Ku hampiri dia, keluar dari kerumunan pria disana.

Sasuke-san mulai berjalan didepan sedang aku mengekor padanya. Tak sepatah katapun keluar dari bibirnya. Dia membisu. Seolah marah padaku.

Ya, aku memang salah. Harusnya aku diam saja seperti yang dia katakan. Tapi mereka mengajakku bicara, bagaimana bisa aku hanya diam dan tersenyum tanpa menjawab. Lagipula mereka juga teman-temannya sendiri.

" Matte.. Sasuke-san.. "

Dia berhenti tanpa melihatku.

" Kau- "

" Kaeru " potongnya.

Entah kenapa ada perasaan sedih saat melihat ekspresinya itu.

Setibanya dirumah, aku langsung menuju kamar sendiri.

Ganti baju, membersihkan sisa riasan dan bersiap tidur di matras ku. Aku terus berbalik ke kanan dan kiri, ah.. mataku tak juga mau terpejam.

Cklek

Sasuke-san masuk!

Akupun berpura-pura tidur. Aku masih tak berani menegurnya saat mengingat ekspresinya tadi.

Bruk

Lavenderku membulat melihatnya. Dia berada tepat diatasku sekarang!

" Sa..Sasuke-san.. "

" Jangan bicara " serunya.

Aku membisu. Terkejut juga takut. Hanya diam melihatnya. Tangannya menahan kedua tanganku. Perlahan dia mendekat, hingga keningnya menyentuh pundakku.

" Jangan bicara.. pada siapapun.. "

Deg

Dia masih memikirkan kejadian sore tadi. Ku beranikan tuk bicara, tapi bibirku keluh tuk berucap. Dia masih tak beranjak dari posisinya.

" Sa..Sasuke-san.. "

" Kau itu istriku "

Suaranya meninggi seketika.

" Sasuke-san.. kau.. cemburu? " tanyaku perlahan.

Dia langsung bangkit. Tangannya masih menahanku. Onyx nya membulat menatapku.

" Jangan bodoh "

Dia melepas tanganku, bangkit dari tempatnya dan keluar.

Aku masih membatu diposisiku. Memandang jauh ke langit-langit kamar.

" Tapi wajahmu bersemu.. Sasuke-san.. " gumamku.

~Skip~

SasuHina - By my sideWhere stories live. Discover now